Aplikasi Stunting Buatan Sumedang Direplikasi Kemenkes, Punya Keunggulan Ini
Diungkapkan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, dirinya mengaku bangga karena alat tersebut bisa bermanfaat untuk membantu menurunkan angka kelambatan pertumbuhan anak di daerah lain.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia mereplikasi aplikasi penanganan stunting milik Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Alat bernama Sistem Informasi Penanganan Stunting Terintegrasi atau e-Simpati itu disebut mampu membawa wilayah tersebut menjadi terbaik dalam menekan kasus kekerdilan di Jawa Barat.
Diungkapkan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir, dirinya mengaku bangga karena alat tersebut bisa bermanfaat untuk membantu menurunkan angka kelambatan pertumbuhan anak di daerah lain.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Saya sangat bersyukur dengan hadirnya Pak Menteri, kami diberikan saran dan masukan dan ini menjadi motivasi sendiri bagi kami untuk lebih baik," ujar Dony, Jumat (10/2), mengutip ANTARA.
Miliki Keakuratan Data
Aplikasi stunting milik Pemkab Sumedang ©2023 Laman resmi Simpati SumedangMerdeka.com
Menurut Dony, aplikasi e-Simpati itu memiliki keakuratan dalam membaca data sehingga bisa mencatat secara rinci kasus sesuai nama dan alamat dari kalangan potensial stunting.
Itu yang kemudian menjadikan alat ini sebagai medium pembantu untuk penanganan stunting di 50 daerah di Indonesia yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan RI.
"Dan Sumedang ini dikatakan pak Menteri Kesehatan bisa menjadi percontohan penanganan stunting," katanya.
Munculkan Analisis Penyebab Stunting
Kemudian, aplikasi e-Simpati juga memiliki fungsi secara optimal dalam proses pencatatan mulai dari penimbangan berat badan, lingkar kepala sampai tinggi badan balita.
Data itu yang kemudian membantu pihak desa melaporkan kondisi stunting di wilayah, termasuk menyampaikan berbagai kendala dalam penanganan kewilayahan.
Semuanya terangkum secara statistik mengenai desa mana saja yang tinggi angka stunting, data balita dengan kondisi stunting serta analisis penyebab kondisi tersebut.
“Apa yang kami lakukan? Intinya kami menggunakan teknologi sebagai tools, yaitu sistem pemerintahan berbasis elektronik, karena setiap desa ada kendala permasalahan stunting yang berbeda-beda. Kemudian, melalui artificial intelligence kita kasih rekomendasinya," terang Dony.
Dipuji Presiden Joko Widodo
Sementara itu, Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin turut mengapresiasi adanya aplikasi stunting milik Pemkab Sumedang itu dan meminta izin kepada bupati untuk diterapkan di 50 daerah lainnya.
"Saya sudah minta izin sama pak Bupati kemarin, boleh nggak saya pakai di nasional," ujar Budi
Menurutnya, pemerintah pusat saat ini tengah memperbaiki proses sistem sehingga menjadi satu data sehingga lebih pasti dalam menangkap kondisi stunting.
Senada, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo juga memuji Kabupaten Sumedang karena bisa menangani permasalahan gizi sehingga masuk kategori terbaik se-Jawa Barat.
"Saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan Kabupaten Sumedang, yang memanfaatkan platform teknologi dalam memonitor stunting," kata Presiden saat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Kepala Daerah se-Indonesia di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (17/1) lalu.