Argumentasi adalah Teks yang Berisi Gagasan dengan Fakta, Kenali Ciri dan Strukturnya
Argumentasi adalah pendapat yang didukung oleh fakta. Penulis menyebut opini sebagai klaim dan fakta sebagai bukti. Klaim tersebut dengan jelas menyatakan sikap tentang suatu topik atau masalah, dan fakta disajikan untuk membuktikan klaim ini.
Argumentasi adalah garis penalaran yang dirancang untuk membuktikan suatu hal. Argumen bisa dibuat secara sederhana, diungkapkan dalam beberapa baris, atau dibuat dengan sangat kompleks.
Terlepas dari panjang dan kompleksitasnya, semua argumen memiliki kerangka dasar yang sama: penulis menyatakan beberapa ide sentral, dan kemudian menyajikan bukti pendukung, meletakkannya dalam pola yang logis.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Dimana Adam Malik Batubara menyelesaikan pendidikan dasar? Ia menempuh pendidikan sekolah dasar di Hollandsch-Inlandsche School yang berada di Pematangsiantar.
-
Kenapa para pelajar ini diamankan? Ratusan pelajar itu diamankan di empat lokasi di Jakarta Pusat pada Selasa (2/4) sore. "Hari ini kita mengamankan remaja yang konvoi berdalih berbagi takjil yang selalu membuat kerusuhan dan keonaran di jalan raya, sehingga membahayakan pengguna jalan maupun warga sekitar karena sering menutup jalan sambil teriak-teriak menyalakan petasan," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dalam keterangan tertulis.
-
Apa yang dibahas dalam pidato lucu tentang pendidikan? Pada kesempatan ini, saya bermaksud menyampaikan tema terkait, terutama mengenai minat membaca buku.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
-
Apa itu jamak taqdim? Jamak Taqdim yaitu menggabungkan dua sholat dengan cara mengerjakannya di waktu sholat yang pertama.
Ya, argumentasi adalah pendapat yang didukung oleh fakta. Penulis menyebut opini sebagai klaim dan fakta sebagai bukti. Klaim tersebut dengan jelas menyatakan sikap tentang suatu topik atau masalah. Fakta yang disajikan untuk membuktikan klaim ini dapat mencakup alasan, statistik, fakta yang dikonfirmasi, penelitian ahli dan, dalam beberapa kasus, dapat diambil dari pengalaman pribadi.
Agar klaim menjadi persuasif, penulis argumen harus mendukungnya dengan bukti paling efektif yang berasal dari berbagai sumber yang kredibel. Sumber yang dapat dipercaya bisa berasal dari situs web, laporan, dan artikel yang dikembangkan oleh para ahli di suatu bidang. Dalam beberapa kasus, jurnalis investigasi juga dapat dianggap sebagai sumber yang kredibel jika penelitian mereka sendiri didasarkan pada sumber yang kredibel.
Dalam artikel kali ini, kami akan menjelaskan lebih lanjut tentang argumentasi.
Pengertian Argumentasi
Argumentasi adalah turunan dari verba to argue (Bahasa Inggris) yang artinya membuktikan atau menyampaikan alasan dan meyakinkan pembaca. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, argumentasi adalah alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan.
Sedangkan menurut Merriam-Webster, argumentasi adalah serangkaian alasan, pernyataan, atau fakta yang koheren, yang dimaksudkan untuk mendukung atau menetapkan suatu sudut pandang.
Kemudian menurut Keraf (1997), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, sehingga mereka percaya, dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara.
Dengan beberapa pengertian tersebut, kita bisa tahu bahwa paragraf argumentasi memiliki tujuan untuk menyampaikan suatu pendapat, konsepsi, atau opini tertulis kepada pembaca. Untuk meyakinkan pembaca bahwa apa yang disampaikan itu benar, penulis akan menyertakan bukti, contoh, dan berbagai alasan yang dapat mendukung dan sulit dibantah.
Paragraf argumentasi dapat dikembangkan dengan menggunakan pola sebab-akibat, yaitu dengan menyampaikan terlebih dahulu sebabnya, kemudian diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat dari sebab tersebut. Dalam penggunaannya, pola sebab-akibat juga dapat diubah menjadi akibat-sebab, dengan cara menyampaikan terlebih dahulu akibatnya kemudian mencari sebabnya.
Struktur Argumentasi
Argumentasi adalah jenis tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca melalui penyampaian pendapat yang didukung oleh alasan dan bukti yang logis. Salah satu ciri utama argumentasi adalah adanya pernyataan tesis atau klaim yang jelas, yang merupakan inti dari argumen yang ingin disampaikan.
Dilansir dari gurupendidikan.co.id, tiga struktur dalam argumentasi sebagai berikut:
- Pendahuluan, yang bertujuan untuk menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca kepada argumen yang akan disampaikan, atau menunjukkan dasar-dasar mengapa argumentasi dikemukakan.
- Tubuh argumen, yang ditujukan untuk membuktikan kebenaran yang disampaikan dalam argumen. Kebenaran yang disajikan dalam tubuh argumen harus dianalisis, disusun dan disajikan melalui observasi, eksperimen, penyusun fakta dan cara pikir yang logis.
- Kesimpulan atau ringkasan, yang bertujuan untuk membuktikan kepada pembaca bahwa kebenaran yang disampaikan melalui proses penalaran memang dapat diterima sebagai sesuatu yang logis.
Ciri-Ciri Argumentasi
- Menjelaskan pendapat untuk meyakinkan pembaca
- Memiliki fakta sebagai pembuktian yang disajikan dalam bentuk gambar, grafik, dan lain-lain
- Menggali sumber ide dari pengamatan, pengalaman, dan penelitian
- Penutup berisi kesimpulan
- Penjelasan dalam argumentasi disampaikan secara logis
- Bersifat nonfiksi /ilmiah
Argumentasi yang baik juga mempertimbangkan pandangan yang berlawanan (counter-arguments) dan memberikan tanggapan yang menunjukkan kelemahan atau keterbatasan dari pandangan tersebut. Dengan demikian, ciri-ciri ini menjadikan argumentasi sebagai bentuk tulisan yang persuasif dan mampu mengarahkan pembaca untuk berpikir lebih kritis.
Langkah-Langkah Membuat Argumentasi
Membuat argumentasi yang efektif memerlukan beberapa langkah penting yang harus diikuti secara sistematis. Berikut beberapa langkah membuat argumentasi:
1.Tentukan topik pendapat yang dapat dikembangkan
2.Menentukan tujuan berargumentasi
3.Menyusun kerangka paragraf yang akan dibuat berdasar topik dan tujuan berargumentasi
4.Mencari fakta, data, informasi, serta bukti yang dibutuhkan dan sesuai dengan kerangka argumentasi yang telah dibuat
5.Kembangkan kerangka tersebut menjadi paragraf argumentasi
Komponen Argumentasi
- Klaim atau pernyataan posisi, pendapat atau pandangan peneliti.
- Data atau fakta, untuk menunjuk pada fakta yang merupakan hasil dari penerapan metode dan teknik pengumpulan data tertentu. Selain itu, fakta atau data juga merupakan hasil analisis data dengan metode dan teknik tertentu.
- Warrant atau jaminan, untuk menunjuk pada pernyataan-pernyataan yang dapat berupa pandangan dari para ahli yang mendukung pernyataan posisi penulis.
- Backing atau pendukung, yang menunjuk pada pernyataan-pernyataan yang dapat berupa hasil-hasil penelitian terdahulu untuk memberikan dukungan pada komponen jaminan.
- Modal qualifier atau keterangan modalitas, yaitu peranti pemertajam pernyataan posisi. Dikatakan sebagai peranti pemertajam karena keterangan modalitas membatasi lingkup pernyataan posisi sehingga pernyataan posisi menjadi semakin spesifik.
- Rebuttal atau pengecualian atau bantahan, yang berupa pernyataan pengecualian yang akan sangat menentukan berlaku tidaknya pernyataan posisi terkait dengan kondisi tertentu.
Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Argumentasi
- Berpikir sehat, kritis, dan logis.
- Mencari, mengumpulkan, memilih fakta yang sesuai dengan tujuan dan topik, serta mampu merangkaikan untuk membuktikan keyakinan atau pendapat.
- Menjauhkan emosi dan unsur subjektif.
- Menggunakan bahasa yang baik dan benar, efektif, dan tidak menimbulkan kesalahpahaman atau salah penafsiran.
Contoh Argumentasi yang Baik dan Benar
Berikut beberapa contoh argumentasi yang baik dan benar:
1. Pentingnya Meningkatkan Kesadaran Lingkungan di Kalangan Generasi Muda
Generasi muda memiliki peran penting dalam menjaga keberlanjutan lingkungan untuk masa depan. Meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi ini harus menjadi prioritas, mengingat mereka adalah penerus yang akan menghadapi dampak perubahan iklim dan kerusakan lingkungan. Pendidikan mengenai pentingnya pelestarian lingkungan, seperti daur ulang, pengurangan penggunaan plastik, dan konservasi energi, harus diperkenalkan sejak dini di sekolah dan dalam keluarga.
Kesadaran lingkungan yang ditanamkan sejak muda akan membentuk pola pikir dan perilaku yang berkelanjutan. Misalnya, kebiasaan sederhana seperti membawa botol minum sendiri atau memilih produk yang ramah lingkungan dapat berdampak besar jika dilakukan oleh banyak orang.
Dengan demikian, generasi muda yang sadar akan pentingnya menjaga lingkungan akan menjadi agen perubahan yang dapat mendorong masyarakat luas untuk lebih bertanggung jawab terhadap alam.
2. Kebutuhan Mendukung Program Kesehatan Mental di Tempat Kerja
Kesehatan mental di tempat kerja adalah aspek yang sering kali diabaikan, padahal memiliki dampak signifikan terhadap produktivitas dan kesejahteraan karyawan. Stres yang berkepanjangan dan tekanan kerja yang tinggi dapat menyebabkan burnout, depresi, dan masalah kesehatan lainnya, yang pada gilirannya akan menurunkan kinerja dan merugikan perusahaan. Oleh karena itu, program kesehatan mental harus menjadi bagian integral dari kebijakan perusahaan.
Mendukung kesehatan mental karyawan melalui program seperti konseling, cuti mental, atau pelatihan manajemen stres tidak hanya membantu karyawan merasa lebih dihargai dan didukung, tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
Perusahaan yang memperhatikan kesehatan mental karyawan cenderung memiliki tingkat retensi yang lebih tinggi dan reputasi yang lebih baik di mata calon karyawan. Maka dari itu, investasi dalam kesehatan mental karyawan adalah langkah strategis yang membawa manfaat jangka panjang.
3. Urgensi Menerapkan Pendidikan Keuangan Sejak Dini
Pendidikan keuangan sejak dini sangat penting untuk membentuk generasi yang lebih cerdas dalam mengelola keuangan pribadi. Di era yang semakin kompleks dengan banyaknya pilihan investasi dan kemudahan akses kredit, pemahaman yang baik mengenai pengelolaan keuangan akan membantu individu membuat keputusan yang bijak dan menghindari masalah keuangan di masa depan.
Tanpa pendidikan keuangan yang memadai, banyak orang muda yang terjerat hutang, menghabiskan uang tanpa perencanaan, dan tidak siap menghadapi kebutuhan mendesak. Sebaliknya, dengan pengetahuan yang cukup, mereka dapat belajar menabung, berinvestasi, dan merencanakan keuangan dengan baik. Dengan demikian, penerapan pendidikan keuangan sejak dini bukan hanya membantu individu, tetapi juga berkontribusi pada stabilitas ekonomi masyarakat secara keseluruhan.