Bacaan 2 Ayat Terakhir Al Baqarah beserta Keutamaannya
Dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah menjadi salah bacaan yang memiliki keutamaan luar biasa bagi siapa saja yang membacanya.
Melalui satu hadis Nabi, ulama dapat menjabarkan beberapa keutamaan dari 2 ayat ini.
Bacaan 2 Ayat Terakhir Al Baqarah beserta Keutamaannya
Surat Al-Baqarah adalah salah satu surat terpanjang dalam Al-Quran dan memiliki keutamaan yang luar biasa dalam kehidupan seorang Muslim. Surat ini terdiri dari 286 ayat yang mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari hukum-hukum Islam, kisah-kisah nabi, ajaran-ajaran moral, hingga perintah dan larangan yang menjadi panduan bagi umat Islam. Dari sekian banyak ayat surat Al Baqarah, 2 ayat yang ada di akhir dinilai menjadi salah satu ayat yang memiliki keutamaan. Keutamaannya dalam ayat ini bahkan dijelaskan dalam salah satu hadis Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
-
Apa arti dari surat Al Baqarah? 2. Al-Baqarah (Sapi Betina, 286 ayat)
-
Kapan Surat Al Maidah ayat 2 diturunkan? Mengutip dari Lubab al-Nuqul fi Asbab al-Nuzul oleh Jalal al-Din al-Suyuti, Surat Al Maidah ayat 2 diturunkan oleh Allah sebagai jawaban atas suatu peristiwa yang tengah terjadi. Ketika Rasulullah SAW bersama para sahabatnya berada di Hudaibiyah, mereka dicegah untuk tidak pergi ke Baitullah oleh kaum kafir Quraisy.
-
Apa makna dari ayat "فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا" dalam Surat Alam Nasyirah? “فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا” (Fa inna ma’al 'usri yusra), yang diulang dua kali, berarti “Maka, sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan.” Ayat ini memberikan penghiburan bahwa setiap kesulitan yang dihadapi akan selalu diikuti dengan kemudahan dan solusi.
-
Mengapa Surat Al Maidah ayat 2 diturunkan oleh Allah? Mengutip dari Lubab al-Nuqul fi Asbab al-Nuzul oleh Jalal al-Din al-Suyuti, Surat Al Maidah ayat 2 diturunkan oleh Allah sebagai jawaban atas suatu peristiwa yang tengah terjadi. Ketika Rasulullah SAW bersama para sahabatnya berada di Hudaibiyah, mereka dicegah untuk tidak pergi ke Baitullah oleh kaum kafir Quraisy. Kemudian lewat sekumpulan orang musyrik dari Timur yang hendak pergi berumrah ke Baitullah. Para sahabat Nabi SAW berkata: “Kita cegah mereka (orang-orang musyrik dari Timur) sebagaimana mereka (kaum kafir Quraisy) mencegah kita untuk pergi ke Baitullah”.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa yang memicu turunnya Surat Al Maidah ayat 2? Ketika Rasulullah SAW bersama para sahabatnya berada di Hudaibiyah, mereka dicegah untuk tidak pergi ke Baitullah oleh kaum kafir Quraisy.
-
Apa makna utama dari Surat Al-Waqiah? Surat ini memiliki makna yang mendalam dengan tema utama yang berfokus pada hari kiamat dan hari pembalasan.
Bacaan 2 Ayat Terakhir Al Baqarah
Āmanar-rasụlu bimā unzila ilaihi mir rabbihī wal-mu`minụn, kullun āmana billāhi wa malā`ikatihī wa kutubihī wa rusulih, lā nufarriqu baina aḥadim mir rusulih, wa qālụ sami'nā wa aṭa'nā gufrānaka rabbanā wa ilaikal-maṣīr. (285) Lā yukallifullāhu nafsan illā wus'ahā, lahā mā kasabat wa 'alaihā maktasabat, rabbanā lā tu`ākhiżnā in nasīnā au akhṭa`nā, rabbanā wa lā taḥmil 'alainā iṣrang kamā ḥamaltahụ 'alallażīna ming qablinā, rabbanā wa lā tuḥammilnā mā lā ṭāqata lanā bih, wa'fu 'annā, wagfir lanā, war-ḥamnā, anta maulānā fanṣurnā 'alal-qaumil-kāfirīn. (286)
Artinya: Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (285)
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir". (286)
Apa Keutamaannya?
Keutamaan dari kedua ayat ini dijelaskan dalam hadis dari Abu Mas’ud Al-Badri radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Siapa yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al-Baqarah pada malam hari, maka ia akan diberi kecukupan.” (HR. Bukhari dan Muslim.)
Para ulama menyebutkan bahwa siapa saja yang membaca dua ayat terakhir dari surat Al Baqarah, maka Allah akan memberi kecukupan baginya dalam urusan dunia dan akhiratnya, juga akan dijauhkan dari kejelekan. Ada juga ulama yang berkata bahwa membaca ayat tersebut akan membantu memperbarui iman karena di dalamnya tergambar sikap pasrah kepada Allah Ta’ala. Ulama lain juga ada yang mengatakan bahwa ayat tersebut bisa sebagai pengganti dari berbagai dzikir karena sudah terdapat doa untuk meminta kebaikan dunia dan akhirat.
Al-Qadhi ‘Iyadh menyatakan bahwa makna hadits bisa jadi dengan membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah akan mencukupkan dari sholat malam. Imam Nawawi sendiri menyatakan bahwa maksud dari keutamaan yang memberi kecukupan padanya adalah ia sudah dicukupkan dari sholat malam. Maksudnya, itu sudah menjadi pengganti sholat malam. Ada juga ulama yang menyampaikan bahwa maknanya adalah ia dijauhkan dari gangguan setan atau dijauhkan dari segala macam penyakit. Semua makna tersebut bisa memaknai maksud hadits. (Syarh Shahih Muslim.)
Syaikh Muhammad bin Shalih Al-‘Utsaimin juga menjelaskan tentang keutamaan dua ayat tersebut jika dibaca di malam hari,
“Ketahuilah para ikhwan sekalian, kedua ayat ini jika dibaca di malam hari, maka akan diberi kecukupan. Yang dimaksud diberi kecukupan di sini adalah dijaga dan diperintahkan oleh Allah, juga diperhatikan dalam do’a karena dalam ayat tersebut terdapat doa untuk maslahat dunia dan akhirat.” (Ahkam Al-Qur’an Al-Karim).
rumaysho.com