Bahaya Mutasi Covid-19 Omicron Menurut WHO, Diduga Lebih Cepat Menyebar
Belakangan Badan kesehatan dunia WHO melalui Tedros Adhanom Gebreyesus, mendesak seluruh dunia internasional untuk membantu pencegahan penularan varian baru dari virus Corona yaitu varian B.1.1.529 atau Omicron yang kini telah menjadi varian dalam perhatian atau variant of concern (VOC) pada 26 November.
Kasus Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir bisa dikatakan melandai di mana kasus positif harian di bawah angka 5 ribu. Beberapa indikator juga menunjukkan penurunan tersebut. Mulai dari tingkat kesembuhan pasien yang sebesar 95,3 persen, hingga angka reproduksi efektif atau Rt Covid-19 sebesar 0,98. Namun, meski demikian masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada untuk mengantisipasi adanya gelombang ketiga Covid-19.
Badan kesehatan dunia WHO melalui Tedros Adhanom Gebreyesus, mendesak seluruh dunia internasional untuk membantu pencegahan penularan varian baru dari virus Corona yaitu varian B.1.1.529 atau Omicron yang kini telah menjadi varian dalam perhatian atau variant of concern (VOC) pada 26 November. Ditakuti, varian ini dapat menyebar ke seluruh dunia dan dengan cepat menyalip Delta sebagai varian virus yang dominan.
-
Kapan virus corona ditemukan? Virus virus adalah sekelompok virus yang meliputi SARS-CoV (virus korona sindrom pernafasan akut parah), MERS-CoV (sindrom pernapasan Timur Tengah coronavirus) dan SARS-CoV-2, yang menyebabkan Covid-19.
-
Kapan virus menjadi pandemi? Contohnya seperti virus Covid-19 beberapa bulan lalu. Virus ini sempat menjadi wabah pandemi yang menyebar ke hampir seluruh dunia.
-
Bagaimana mutasi virus Corona pada pria tersebut terjadi? Selama masa infeksi, dokter berulang kali mengambil sampel dari pria tersebut untuk menganalisis materi genetik virus corona. Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Apa itu virus? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Di mana virus Oropouche biasanya ditemukan? Virus Oropouche (OROV) adalah anggota keluarga Peribunyaviridae, yang menyebabkan penyakit demam Oropouche pada manusia. Virus ini terutama ditemukan di Amerika Selatan dan Tengah.
-
Di mana virus dapat menyebar? Virus juga dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan individu yang terinfeksi.
Berikut ini informasi lengkap mengenai bahaya mutasi Covid-19 Omicron menurut WHO, diduga lebih cepat menyebar telah dirangkum dari Liputan6.com:
Bahaya Varian Omicron
Varian Omicron tidak seperti varian lainnya yang melalui status variant of interest (VoI) terlebih dulu.
©2020 Merdeka.com/ cdc
Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan alasan varian baru tersebut diawasi secara ketat untuk mengetahui perkembangannya.
"Kenapa ini (Omicron) menjadi variant of concern cepat? Karena dia mutasinya sangat banyak dan mutasi-mutasi yang berbahaya dari varian-varian sebelumnya ada di sini," kata Menkes dalam konferensi pers daring, Jakarta, Minggu (28/11/2021) melansir dari Liputan6.com.
Ada Tiga Kelompok Mutasi Omicron
Omicron tercatat memiliki 50 mutasi, 30 di antaranya ada di spike protein atau mahkota virus. Banyak dari mutasi itu mengadopsi keburukan dari varian Alfa, Delta, dan Gamma. Dia menyebut, mutasi yang ditemukan di Omicron merupakan mutasi terburuk yang pernah teridentifikasi pada varian Alfa, Beta, Delta, dan Gamma.
Mutasi pada Omicron pun dibagi menjadi tiga kelompok. Pertama, kelompok mutasi yang yang meningkatkan keparahan. Kedua, meningkatkan transmisi penularan. Ketiga, menurunkan antibodi atau efikasi vaksin.
"Untuk kelompok pertama belum ada konfirmasi. Kedua dan ketiga, kemungkinan besar iya, tapi belum konfirmasi," ujar Budi.
Gejala Jika Terinveksi Mutasi Omicron
Penting untuk diingat bahwa semua informasi tentang bentuk baru COVID ini masih bersifat sementara. Ada sejumlah penelitian yang dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut tentang Omicron, dari bagaimana penyebarannya hingga seberapa efektif vaksin yang ada untuk melawannya, dengan hasil yang diharapkan dalam beberapa minggu mendatang.
Namun demikian, seorang dokter di Afrika Selatan menawarkan penilaiannya tentang gejala Omicron berdasarkan pasien COVID yang telah dia temui.
Angelique Coetzee, seorang dokter dengan praktik swasta di Pretoria dan ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan (SAMA), mengatakan kepada The Telegraph bahwa sejauh ini kasus Omicron tampaknya muncul dengan gejala yang aneh namun ringan. "Gejala mereka sangat berbeda dan sangat ringan dari yang pernah saya tangani sebelumnya," katanya.
Sebagian besar pasien Omicron yang dirawat Coetzee tiba dengan "merasa sangat lelah". Ini menjadikan kelelahan yang hebat sebagai gejala paling konsisten yang pernah dilaporkan. Uniknya, tidak satu pun dari pasien ini yang mengalami kehilangan indera perasa atau penciuman, yang menjadi salah satu gejala COVID paling banyak hingga saat ini.
Dalam hal gejala mengejutkan lainnya, Coetzee mengatakan kepada The Telegraph, "Kami memiliki satu kasus yang sangat menarik, seorang anak, sekitar enam tahun, dengan suhu dan denyut nadi yang sangat tinggi, dan saya bertanya-tanya apakah saya harus mengakuinya, tetapi ketika saya menindaklanjuti dua hari kemudian dia jauh lebih baik."