Berkat Usaha Ayam Kampung, Pemuda Indramayu Ini Sukses Raup Omzet hingga Ratusan Juta Rupiah
Pemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.
Pemuda 30 tahun ini sempat merasakan jatuh bangun saat membangun usaha ternak ayam kampung ini.
Berkat Usaha Ayam Kampung, Pemuda Indramayu Ini Sukses Raup Omzet hingga Ratusan Juta Rupiah
Peluang usaha budidaya ayam kampung terbuka lebar di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Dalam sebulan, kebutuhan ayam kampung di daerah ini bisa mencapai ratusan hingga ribuan ekor.
Kesempatan ini coba ditangkap oleh seorang pemuda asal Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu bernama Kasadi. Ia sukses beternak ayam kampung hingga mampu meraup omzet ratusan juta rupiah.
-
Apa yang membuat usaha budidaya ayam hias Tarmudi sukses? Ayam hias biasanya hanya dijadikan hewan peliharaan oleh para penggemarnya. Ayam-ayam tersebut juga terkenal jinak, sehingga mudah dirawat. Ayam jenis ini ternyata berpeluang mendatangkan cuan yang banyak seperti yang dialami oleh Tarmudi, warga asal Kecamatan Cileungsi, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Tarmudi.
-
Bagaimana cara membuat ayam kampung kuah kecap? Cara membuat ayam kampung kecap: 1. Pertama, panaskan minyak, tumis bawang dan cabai sampai harum. Tambahkan air, lalu masukkan ayam, kecap, dan bumbu dapur. 2. Setelah itu, masak sebentar lalu tambahkan kaldu bubuk. Masak sampai kuah menyusut. 3. Masukkan tomat dan masak sebentar. Angkat dan sajikan.
-
Dari mana ide resep olahan ayam kampung ini didapat? Melansir dari briliofood.net, Senin (8/4) berikut informasinya.
-
Kapan ayam kampung direbus dalam resep sup ayam pedas? 1. Pertama, rebus ayam hingga mendidih, tiriskan. Rebus lagi sampai mendidih.
-
Bagaimana cara membuat ayam kampung agar memiliki rasa yang kuat dan pekat? Tambahan rempah-rempah juga bisa membuat ayam kampung bisa memiliki rasa yang kuat dan pekat.
-
Bagaimana Inul Daratista mencapai kesuksesannya? Merantau dari kampung halamannya di Pasuruan ke Ibu Kota pada 90-an, Inul berhasil menapaki jalan kesuksesan di dunia hiburan.
Kesuksesannya ini tak datang secara tiba-tiba. Pemuda 30 tahun ini sempat beberapa kali mencoba budidaya lainnya seperti lele, namun gagal. Ia juga pernah merugi hingga belasan juta rupiah karena ayam-ayamnya terserang penyakit.
Namun semangatnya untuk mengembangkan budidaya ayam kampung amat kuat, hingga dirinya bisa keluar dari kondisi sulit.
Memulai Usaha Sejak 2015
Diceritakan Kasadi, dirinya sudah memulai budidaya ayam kampung ini sejak 2015 lalu. Ketika itu jumlahnya masih sekitar 25 ekor.
Saat itu, usaha ayam kampung belum ia lirik karena masih fokus membesarkan ternak lele yang dilakukan secara berbarengan.
“Awal itu saya mulai di 2015, waktu itu masih sedikit sekitar 25 ekor. Ternyata penambahan ikan lele tidak sesignifikan ayam kampung, sehingga saya mulai fokus untuk budidaya ini,” terang Kasadi, mengutip Youtube Diskominfo Indramayu, Senin (1/4).
Fokus Kembangkan Ribuan Ekor Ayam Kampung
Saat itu, Kasadi masih kesulitan mencari pembeli. Namun lambat laun ayam kampungnya mampu terserap pasar seiring meningkatnya permintaan.
Dari yang mulanya 25 ekor, ia kembangkan ternaknya menjadi ribuan ekor ayam dan terus dibudidayakan dengan segala hambatan dan tantangan yang datang.
“Yang awalnya 25 ekor terus berkembang sampai saat ini ada lima ribu ekor ayam yang tersebar di seluruh kecamatan di Indramayu,” katanya.
- Sempat Tak Laku hingga Diusir Ayahnya, Kisah Sukses Wanita Bangun Usaha Ayam Geprek Ini Banjir Pujian Warganet
- Dulu Jadi TKI yang 'Numpang' Foto di Mobil Orang, Kini Bisa Pose dengan Ferrari di Rumah Sendiri
- Kisah Sukses Pria Asal Malang Ternak 500 Ekor Ayam Kampung di Kompleks Perumahan Tanpa Bau, Bermula dari Hobi Kini Jadi Supplier Daging
- Dulu Susah, Pria Lulusan SMA Ini Sukses Beternak Ayam
Sempat Kehilangan 500 Ekor Ayam
Sebagai usaha yang menyangkut makhluk hidup, resiko bisa saja terjadi terutama di usaha budidaya ayam kampung seperti yang dijalani Kasadi.
Seperti ketika dirinya harus kehilangan sebanyak 500 ekor ayam di awal usahanya. Ketika itu dirinya mendapati ayam-ayamnya yang berada di kandang mati karena penyakit. Ini tentu membawa kerugian yang cukup besar baginya.
“Saat itu posisi ayamnya sudah besar, kurang lebih 35 hari, kerugiannya mencapai Rp15-an juta saat itu,” katanya.
Meski harus merugi dengan nonimal cukup banyak, ia tak mau menyerah.
Dirinya bisa segera bangkit dengan membenahi sistem budidaya dan memperhatikan kondisi ayam secara ketat agar tetap sehat.
Menurutnya, prospek ayam kampung di Indramayu saat ini terbilang tinggi. Permintaannya banyak dari usaha rumah makan. Saat ini dirinya pun kewalahan menangani pesanan ayam kampung.
“Kalau dilihat dari potensi, ayam kampung ini sangat potensial karena semua orang makan ayam. Apalagi dengan adanya ayam kampung yang tidak memakai obat-obatan. Kami dalam sebulan bisa memotong sampai 2.000 ekor,” katanya.
Ia mengaku kini omzetnya sudah mencapai ratusan juta rupiah dari usaha budidaya ayam dan olahannya.
“Ini satu hari bisa ratusan ekor yang dipotong dengan pemasukan Rp6 juta, omzetnya alhamdulillah kurang lebih ratusan juta rupiah,” kata dia.
Berinovasi
Agar berkembang, dirinya terus berinovasi dengan mengembangkan olahan ayam kampung.
Dirinya mengeluarkan produk ayam kampung ungkep yang siap untuk digoreng. Pengemasannya juga sudah rapi dan sesuai standar keamanan pangan.
“Ini ada ayam kampung ungkep lengkap dengan sambal tinggal digoreng, harganya Rp60 ribu per bungkusnya,” kata dia.
Penjualannya pun sudah ke rumah-rumah makan, lalu ke Bekasi, Cirebon dan beberapa daerah lainnya.
“Harapan saya kepada petani kalau bisa, kita jalannya sama-sama. Kami ada peluang kemitraan bagi kelompok atau peternak yang ingin bergerak bersama. Bibit dan pakan kami siap bantu dan penjualannya juga siap kami bantu,” pungkasnya.