Cerita Haru Damkar Padamkan Api di Ponpes Karawang, Temukan Jasad Saling Lindungi
Saat memasuki ruangan, petugas tersebut mendapati para santri saling melindungi dengan cara bertumpuk enam. Adapun korban yang paling bawah merupakan santri yang paling kecil.
Seorang anggota damkar yang memadamkan api di Pondok Pesantren Miftahul Khoirot, Kecamatan Cilamaya, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Senin (21/2) menceritakan momen harunya saat bertugas di TKP.
Melansir dari akun @infokrw, Rabu (23/2), petugas tersebut diketahui mendapati para jenazah saling melindungi saat peristiwa kebakaran berlangsung. Bahkan saat mengevakuasi jasad, ia juga tidak mencium aroma gosong dari para santri yang meninggal itu.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Kejadian tersebut diceritakan oleh salah seorang warganet bernama Mr. Cahya. Ia diketahui merupakan tetangga dari petugas damkar yang mendapati kejadian tak biasa itu. Berikut informasi selengkapnya.
Jenazah Santri Saling Bertumpuk
©2022 Instagram @infokrw/Merdeka.com
Sebagaimana termuat di story WhatsApp Mr. Cahya, yang diunggah ulang oleh @infokrw, ia mengatakan bahwa tetangganya itu mendapati keadaan tak biasa saat bertugas di lokasi pondok pesantren yang mengalami kebakaran tersebut.
Saat memasuki ruangan, petugas tersebut mendapati para santri saling melindungi dengan cara bertumpuk enam. Adapun korban yang paling bawah merupakan santri yang paling kecil.
“Hanya sedikit cerita, semoga bisa dijadikan ibroh untuk kita semua, masih tentang musibah kemarin, kebetulan yang menjadi damkar adalah tetangga saya yang bagian piket, karena beliau bertugas di damkar Karawang. Singkat cerita, awalnya saya tidak sengaja ngobrol dengan mamahnya, beliau menceritakan tentang apa yang ditemukan anaknya di lokasi, ternyata santri-santri yang meninggal itu bertumpuk enam, tandanya saling melindungi. Dan yang paling bawah adalah santri paling kecil,” kata Mr. Cahya.
Jenazah Terpanggang saat Hendak Membuka Jendela
Selain para jenazah santri yang saling bertumpuk, turut diceritakan bahwa ada jenazah santri lain yang berada di dekat jendela.
Menurutnya, santri tersebut berusaha membuka jendela namun sayang kobaran api keburu merenggut nyawanya. Total ada dua jenazah santri yang tengah berusaha membuka jendela tersebut.
“Dan yang dua orang lagi terlihat sedang berusaha membuka jendela atau tralis, tapi sayang terjebak kobaran api,” tulisnya lagi.
Tak Tercium Aroma Gosong dari Para Korban Meninggal
Kemudian, diceritakan juga jika momen mengevakuasi jenazah sambil memadamkan api baru pertama kali dilakukan oleh tetangganya itu. Namun petugas tadi mendapati para korban tewas tidak menimbulkan aroma gosong.
Disebutkan, para jenazah tersebut justru mengeluarkan aroma harum dari tubuhnya walau sudah dipenuhi luka bakar.
“Yang paling menyeset hati dan bikin saya meneteskan air mata, tetangga saya bilang kalau baru pertama kali memadamkan api juga mengevakuasi jenazah yang gosong terbakar, tapi tidak tercium bau gosong, atau bau daging yang terpanggang. Tapi justru tercium aroma yang sangat wangi katanya. Ini sebagai bukti bahwa ahlul Quran pasti syahid, dan api neraka pun insya Allah takan menyentuh jasad-jasad para syuhada,” katanya.
Warganet Ikut Sedih
Kejadian yang dialami oleh petugas damkar tersebut rupanya turut dirasakan sedih oleh para warganet. Mereka turut menyampaikan rasa harunya di kolom komentar.
“Malem malem baca ini. Merinding. Menangis haru. Kemarin juga saya sempat nangis saat tahu bahwa yang menjadi korban, kebanyakan mereka usia SD dan SMP. Saya langsung membayangkan bagaimana upaya anak anak ini untuk menyelamatkan diri mereka ditengah kobaran api. Tapi setelah baca story ini, saya makin sesak. Bagaimana mungkin disaat kematian itu sudah mereka ketahui, masih sempat sempatnya untuk melindungi satu sama lain. Tidak ada yang ingin selamat sendiri. Bisa jadi yang kita lihat bersama, mereka terjilat kobaran api. Tapi sesungguhnya mereka merasakan kesejukan dari jiwa yang tersimpan ayat ayat qur'an di hati mereka. Ya Allah tempatkan para syuhada ini di tempat paling indah Al-Fatikhah,” kata @panimazkaperdana.
“Tadi bertugas ke TKP, ngeliat sisa reruntuhannya aja pedih,” beber @garnisdifa.
“G bisa dan g mau bayangin keadaan panik dan takuy ny mereka dsna pas api membesar, seusia anak aku ini,” tulis @arindika_zumba.
“malah jd kebayang gmn perasaan mrk pas ada ditengah kobaran api,” kata @ai.fajriyah.
View this post on Instagram
Baca juga:
(mdk/nrd)