Doa Kerahiman Ilahi Jam 3 Sore bagi Umat Katolik, Penting Diketahui
Doa kerahiman ilahi ialah salah satu doa penting yang diamalkan bagi umat Katolik.
Salah satu doa penting diamalkan bagi umat Katolik adalah doa kerahiman ilahi.Kerahiman Ilahi adalah sebuah devosi Katolik kepada cinta belas kasihan Allah dan keinginan untuk membiarkan cinta dan rahmat tersebut mengalir melalui hati seseorang terhadap orang-orang yang membutuhkan hal itu
Doa kerahiman ilahi sebuah doa dapat diucapkan pada pukul 15.00 (pukul 3 sore). Pada jam ini merupakan jam wafat Yesus sebagaimana ia meninggal pada jam tiga sore.
-
Apa yang dimaksud dengan Doa Tobat Katolik? Doa Tobat adalah doa yang berisi ungkapan pertobatan atas dosa, permohonan belas kasih pengampunan Allah, dan kesadaran akan kerahiman Tuhan serta keterbatasan manusia.
-
Kapan doa tobat katolik dipanjatkan? Doa Tobat Katolik dapat merujuk pada Puji Syukur No 25.
-
Mengapa Doa Tobat Katolik penting? Doa Tobat mengajarkan umat Katolik untuk merendahkan hati, memohon ampun, dan berjanji untuk berubah.
-
Kapan Doa Kafaratul Majelis dibaca? Rasulullah SAW mengajarkan para sahabatnya untuk membaca doa kafaratul majelis ketika hendak meninggalkan sebuah majelis.
-
Kapan doa jenazah dibaca? Doa jenazah dibaca pada saat pelaksanaan sholat jenazah setelah takbir ke tiga.
-
Bagaimana cara mengucapkan Doa Tobat Katolik? Melansir dari berbagai sumber, Rabu (17/4) berikut informasi selengkapnya. Doa Tobat Katolik Doa Tobat Katolik Bahasa Indonesia Dikutip dari Keuskupan Agung Jakarta, bahwa Allah selalu siap menerima orang yang bertobat. Untuk mengakui segala dosa, lakukan langkah-langkah pertobatan berikut sebagai cara menyadari dan mengakui dosa, menyesali dosa, berniat untuk tidak berbuat dosa lagi, memohon ampun, serta mau menghidupi cara hidup yang baru.
Pukul 3 sore merupakan waktu di mana Yesus wafat di kayu salib. Waktu ini disebut "Jam Kerahiman Ilahi". Sebagai umat Katolik, perlu mengetahui doa kerahiman ilahi.
Berikut informasi lengkap mengenai doa kerahiman ilahi bagi umat Katolik yang penting diketahui, berikut penjelasannya telah dirangkum merdeka.com.
Doa Kerahiman Ilahi Pertama Kali Diajarkan Yesus kepada Santa Maria Faustina
Doa kerahiman ilahi kerap juga disebut sebagai doa koronka yang merupakan rangkaian doa umat Katolik. Biasanya dipanjatkan pada pukul 15.00 dan dianggap sebagai sebuah Devosi.
Adapun doa kerahiman ilahi pertama kali diajarkan langsung oleh Tuhan Yesus kepada Santa Maria Faustina Kowalska melalui penampakan-Nya di tahun 1935.
Kesaksian tersebut tertuang dalam buku Divine Mercy in My Soul. Dalam buku tersebut Santa Faustina menuliskan pernyataan mengenai Yesus, yaitu sebagai berikut:
"Begitu engkau mendengar jam berdentang pada pukul tiga, benamkanlah dirimu sepenuhnya ke dalam kerahiman-Ku, sembari sujud menyembah dan memuliakan-Nya; mohonlah kemahakuasaan-Nya bagi seluruh dunia, teristimewa bagi orang-orang berdosa yang malang; sebab saat itu belas kasih dibuka lebar bagi setiap jiwa."
Doa Kerahiman Ilahi
Ya Yesus,
Engkau telah wafat,
namun sumber kehidupan telah memancar bagi jiwa-jiwa,
Dan terbukalah lautan kerahiman bagi seluruh dunia,
O Sumber kehidupan, Kerahiman ilahi yang tak terselami,
Naungilah segenap dunia, dan curahkanlah diri-Mu pada kami.
O, Darah dan Air, yang telah memancar dari Hati Yesus,
sebagai Sumber Kerahiman bagi kami,
Engkaulah andalanku!
Allah yang Kudus, Kudus dan berkuasa,
Kudus dan kekal, kasihanilah kami,
dan seluruh dunia ….. 3x
Yesus, Raja Kerahiman Ilahi,
Engkaulah Andalanku.
Amin
(dapat dilanjutkan dengan Doa Koronka)
Syarat-Syarat Utama Doa
Setelah mengetahui apa itu doa kerahiman ilahi, selanjutnya kamu juga perlu tahu mengenai syarat-syarat utama doa bagi umat Katolik yaitu sebagai berikut:
- Melapaskan diri dari dosa-dosa
- Membebaskan diri dari ikatan-ikatan yang tidak dapat dibenarkan
- Mengontrol pikiran dan imajinasi
- Mempunyai tujuan yang baik
- Aku tidak harus percaya bahwa ada satu Allah, tetapi bahwa sekarang ini dalam doa aku bertemu dengan satu Allah itu. Bukan hanya yakin bahwa Tuhan ada, tetapi bahwa Tuhan ada di sini, bersama dengan aku.
- Maka beriman pada Allah sebagai pribadi yang luhur dan mulai berarti berani berhubungan secara pribadi dengan Allah. Di situ terdapat pokok persoalan mengenai doa: bukankah Allah yang kusapa secara pribadi itu khayalan belaka? Persoalan itu hanya dapat menjadi jelas dalam pertemuan itu sendiri.
- Titik pangkal pertemuan Allah bukanlah keinginan dan usahaku sendiri, melainkan panggilan Allah. Allah yang bersabda (wahyu), aku hanya menjawab (iman). Setiap kali orang berdoa, ia menempatkan diri dalam proses hubungan Allah dengan manusia, menghadap Allah dalam kerangka perwahyuan.