Duduk Perkara Pembunuhan Bos Parkir di Bogor, Ada Perputaran Uang Miliaran
Dari satu kawasan parkir liar di sana, terdapat 18 preman parkir yang kerap menyetor sebesar Rp205 ribu sehari kepada AH. Jika dikalkulasikan, AH bisa memperoleh hingga Rp3,7 juta masih di hari itu, atau Rp110 juta dalam sebulan. Sehingga jika setahun bisa sampai Rp1,3 miliar. Usai korban terjun, pendapat AH berkurang.
Tak ada asap jika tidak ada api. Begitu kira-kira ungkapan yang melekat terhadap kasus pembunuhan yang menimpa Gofur, seorang bos preman parkir yang biasa beroperasi di kawasan Cileungsi, Kabupaten Bogor Jawa Barat.
Ia diketahui dibunuh oleh sang keponakan berinisial AH lantaran berebut lahan parkir, di ‘kawasan’ bercuan, sekitaran perumahan kelas menengah Metland.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
Bukan tanpa alasan peristiwa berdarah itu terjadi. Belakangan terungkap jika AH merasa lahan kerjanya diserobot hingga berujung dendam. Bahkan ia menyewa dua orang eksekutor yakni DA dan ND untuk menghabisi nyawa Gofur.
Melansir Antara, Senin (01/11), berikut duduk perkara kasus pembunuhan Gofur, bos preman parkir oleh keponakannya sendiri.
Pendapatan Tersangka Menurun Usai Korban Turun Tangan
www.usatoday.com
Sebagai kawasan geliat ekonomi, wilayah Metland memang kerap dimanfaatkan untuk aktivitas parkir liar yang tidak terkelola dinas. Bahkan disebutkan, jumlah perputaran uang dari sektor parkir saja bisa mencapai miliaran rupiah.
Hal itu yang kemudian membuat AH gelap mata, lantaran penghasilannya turun hingga 30 persen dari sebelumnya.
"Tersangka AH ini sakit hati karena korban P alias G yang merupakan pamannya sendiri mengambil alih setoran parkir di sekitaran Metland Cileungsi. Kemudian AH berencana membunuh korban sejak setahun lalu," ungkap Kapolres Bogor AKBP Harun saat konferensi pers di Mapolres Bogor, Cibinong, Bogor, Jumat (29/10).
Jatah Setoran Terbagi Dua
Diungkapkan Harun di konferensi pers tersebut, turunnya penghasilan tersangka dalam tiga bulan terakhir rupanya menyulut dendam.
Menurut mantan penyidik di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu, dari satu kawasan lahan parkir ilegal di Metland Cileungsi, terdapat 18 preman parkir liar yang masing-masing menyetorkan uang senilai Rp205 ribu dalam sehari kepada AH dan Gofur.
Jika dikalkulasikan, AH bisa memperoleh uang hingga Rp3,7 juta dalam sehari, atau Rp110 juta dalam sebulan. Sehingga jika dikalikan satu tahun, tersangka bisa meraup sampai Rp1,3 miliar.
“Kedua eksekutor sempat melarikam diri. ND kami tangkap di Sumedang dan DA kami tangkap di kawasan Majalengka,” kata Harun.
Eksekutor Masing-masing Dibayar Rp5 Juta
Kembali disampaikan Harun, dari kedua eksekutor tersebut, masing-masing dijanjikan tersangka AH akan dibayar sebesar Rp5 juta.
Namun, usai melaksanakan tugasnya pada 17 Oktober 2021, ND dan DA baru menerima bayaran Rp1 juta dari AH, sebelum akhirnya ditangkap anggota kepolisian Resor Bogor.
Ditambahkan, ketiganya dijerat dengan Pasal 340 dan/atau Pasal 351 ayat (3) KUHP dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara atau seumur hidup.
“Karena ini pembunuhan berencana dan sudah direncanakan sejak setahun lalu,” tuturnya.
Parkir Liar Sebabkan Kebocoran Potensi Pendapatan Daerah
Terpisah, Sekretaris Satuan Polisi Pamong Praja (Pol PP), Kabupaten Bogor Iman Wahyu Budiana tak menampik bahwasanya banyak parkir liar menjadi penyebab bocornya potensi pendapatan daerah.
Namun dalam kasus tersebut, pihaknya mengaku tak mempunyai wewenang untuk melakukan tindakan, selama tidak ada laporan Dinas Perhubungan (Dishub)
"Gini, kalau parkiran itu kewenangannya ada di DLLAJ (Dishub), sepanjang DLLAJ tidak memberikan laporan ke kami, kami tidak bisa (menindak)," kata Iman saat dikonfirmasi.
Iman membeberkan, dengan dibiarkannya aktivitas parkir ilegal, sama halnya dengan membiarkan Pemkab Bogor kehilangan potensi pendapatan dari sektor perparkiran.
"Berarti DLLAJ tidak melihat pada potensi, padahal itu potensi, seharusnya dilakukan pengawasan dan penertiban di wilayah itu," jelasnya.