Empat Anggota Terkena Senjata Tajam, Ini Kronologi Bentrokan Ormas di Sukabumi
Bentrokan yang melibatkan dua organisasi masyarakat (ormas) di Kota Sukabumi kembali terjadi. Kali ini kerusuhan pecah di sekitar Terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi, Kota Sukabumi pada Minggu (1/11) sekitar pukul 16.00 WIB.
Bentrokan yang melibatkan dua organisasi masyarakat (ormas) di Kota Sukabumi kembali terjadi. Kali ini kerusuhan pecah di sekitar Terminal Tipe A KH Ahmad Sanusi, Kota Sukabumi pada Minggu (1/11) sekitar pukul 16.00 WIB.
Akibat bentrokan tersebut, empat orang mengalami luka akibat sabetan senjata tajam dan pukulan benda tumpul sehingga harus dilarikan ke RSUD R. Syamsudin S.H. Kota Sukabumi untuk menjalani perawatan.
-
Apa yang diresmikan oleh Prabowo Subianto di Sukabumi? Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto meresmikan lima titik sumber air di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (30/12/2023).
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Mengapa serangan harimau di Sukabumi menjadi sorotan media asing? Kasus penyerangan harimau terhadap manusia sendiri kala itu sampai mendapat sorotan koran asing milik Belanda, karena seringkali brutal dan korbannya sulit tertolong.
-
Apa yang terjadi saat serangan harimau di Sukabumi? Biasanya warga yang menjadi korban harimau akan diterkam tiba-iba, diseret ke hutan dan keesokan hari jasadnya sudah dalam bentuk tulang belulang.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kenapa Curug Cimarinjung di Sukabumi terkenal? Memotret diri dengan keindahan ngarai dan air terjun akan membuat hasil foto pengunjung semakin istimewa.
"Empat korban yang merupakan anggota ormas ini sudah dan sedang menjalani pengobatan dari tim medis RSUD R. Syamsudin S.H. Kota Sukabumi," kata Kapolres Sukabumi Kota AKBP Sumarni seperti dilansir dari Antara.
Berawal dari Pemukulan Terhadap Salah Satu Anggota
©2020 Merdeka.com
Menurut penjelasan AKBP Sumarni, bentrokan tersebut terjadi karena adanya kesalahpahaman kedua anggota ormas yang berujung pada insiden pemukulan di depan salah satu minimarket di Kota Sukabumi pada Minggu (1/11) sekitar pukul 14.00 WIB.
Merasa tidak terima, kedua kubu yang terdiri dari Ormas Sapu Jagad dan Badan Pembinaan Potensi Keluarga Besar Banten (BPPKB) sama-sama mengerahkan massa untuk saling serang.
“Sekitar pukul 16.00 WIB bentrokan tidak bisa dihindari, dengan menggunakan benda tumpul dan senjata tajam kedua pihak saling serang yang akibatnya beberapa anggota ormas terluka akibat sabetan senjata tajam,” jelas AKBP Sumarni.
Kerap Terjadi
Bentrokan kedua ormas ini baru bisa dihentikan setelah para petugas keamanan terjun ke lokasi dan melepaskan tembakan peringatan.
Menurut AKBP Sumarni, bentrokan antar kedua kubu tersebut memang kerap terjadi. Saat ini pihaknya masih terus mendalami pemicu terjadinya bentrokan. Ia juga mengungkapkan jika pihak kepolisian tak segan menindak tegas para pelaku ormas jika insiden ini kembali terulang.
Perketat Keamanan
Untuk menghindari terjadinya bentrok susulan, pihak kepolisian dari Polres Sukabumi telah menyiagakan beberapa personelnya di lokasi yang dianggap rawan, termasuk di Jalur Lingkar Selatan Kota Sukabumi yang terletak tak jauh dari lokasi bentrokan.
"Peningkatan pengamanan tersebut untuk antisipasi terjadinya bentrokan susulan dan kami pun sudah berkoordinasi dengan aparat keamanan lainnya, baik dari unsur Brimob maupun TNI," kata AKBP Sumarni.
Lakukan Mediasi
Selain memperketat lokasi kejadian, pihak kepolisian juga masih melakukan mediasi kepada masing-masing pimpinan ormas untuk mendinginkan suasana agar tak terulang.
“Mediasi tersebut langsung dilakukan bersama masing-masing pimpinan ormas yang bertikai agar memerintah seluruh anggotanya tidak melakukan aksi balas dendam dan saling menyerang kembali,” jelasnya.
Tanggapan Walikota
Kerusuhan tersebut rupanya juga mendapat perhatian dari Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Dilansir dari tayangan Fokus Indosiar, Achmad Fahmi berjanji akan meninjau izin keorganisasian ormas tersebut. Ia juga meminta warga Sukabumi agar tak mudah terprovokasi dengan berbagai berita bentrokan yang kini telah tersebar.
"Kami juga meminta kepada warga yang pertama, tidak perlu melakukan share yang berlebihan terhadap berita-berita yang berseliweran di WhatApps (karena) hal ini juga menyebabkan kegaduhan," jelasnya.