Kisah Gunung Wayang di Garut, Bentuknya Mirip Bongkahan Besar dan Kerap Terdengar Suara Gamelan
Konon di malam Selasa dan malam Jumat kerap terdengar sayup-sayup suara gamelan Sunda pengiring wayang golek.
Konon di malam Selasa dan malam Jumat kerap terdengar sayup-sayup suara gamelan Sunda pengiring wayang golek.
Kisah Gunung Wayang di Garut, Bentuknya Mirip Bongkahan Besar dan Kerap Terdengar Suara Gamelan
Di ruas Jalan Pakenjeng – Bungbunglang, Kabupaten Garut, terdapat sebuah bukit bernama Gunung Wayang. Lokasi ini dianggap sakral oleh warga setempat karena cerita turun temurunnya. Konon di malam-malam tertentu kerap terdengar sayup-sayup suara gamelan Sunda pengiring pertunjukkan wayang golek.
-
Kenapa Gunung Guntur di Garut terkenal dengan pantangan? Di balik keindahan itu, gunung ini menyimpan kisah misteri yang diyakini oleh masyarakat sekitar. Tak sedikit pendaki yang mengalami kondisi-kondisi di luar nalar saat melakukan pendakian. Konon terdapat hal-hal yang harus diperhatikan sebelum menjelajahi gunung tertinggi nomor tiga di Garut, setelah Cikuray dan Papandayan.
-
Apa yang menjadi mitos di Gunung Prau yang dipercaya oleh masyarakat setempat? Konon, Gunung Prau diklaim jadi salah satu wisata alam yang cukup angker.Namun begitu pesonanya tetap menjadi daya tarik bagi para pecinta gunung di seluruh Indonesia. Berikut deretan mitos dari Gunung Prau.
-
Apa yang menjadi ciri khas Gunung Guntur? Pernah Jadi Ladang Ganja, Ini 5 Fakta Gunung Guntur di Kota Garut Di balik pesona eksotis dan keindahan Gunung Guntur terdapat cerita mitos dan pernah menjadi ladang ganja pada tahun 2020.
-
Siapa yang menceritakan pantangan di Gunung Guntur? Jangan berbicara soal rute saat mendaki Menurut warga setempat, Riki Muhammad Sidik, terdapat sejumlah pantangan di Gunung Guntur, salah satunya dilarang berbicara atau menanyakan soal rute pendakian. Konon jika ini dilanggar, pendaki akan langsung linglung dan tersesat. Pendakian dipastikan gagal untuk sampai ke puncak. Pembahasan rute ada baiknya dilakukan di pos pertama, dan dipahami benar oleh pendaki.“Pokonya jangan bicarakan jalur, biasanya itu (tersesat),” kata dia, mengutip Liputan6.
-
Bagaimana asal usul nama Gunung Guntur? Mengutip YouTube Jelajah Mitos, nama Gunung Guntur berangkat dari kejadian erupsi di masa silam yang menyebabkan munculnya banjir lahar.Konon ribuan tahun lalu gunung ini pernah meletus hingga memengaruhi gunung-gunung di sekitarnya. Ketika itu ledakannya memicu suara gemuruh bagaikan petir, hingga warga setempat menamainya dengan Gunung Guntur yang juga berarti suara dentuman petir.
-
Bagaimana bentuk Gunung Guntur? Gunung berapi berbentuk kerucut ini masih tergolong aktif.Memiliki tinggi 2.249 mdpl, gunung ini letaknya cukup dekat dengan gunung-gunung lain yang ada di Kabupaten Garut, seperti Gunung Putri, Gunung Cikuray, hingga Gunung Papandayan.
Hingga sekarang, kisah dari Gunung Wayang ini dikenal melegenda di kalangan masyarakat sekitar.
Banyak yang percaya jika gamelan yang terdengar berasal dari pementasan tak kasat mata oleh para leluhur.
Di luar itu, tempat ini juga memiliki daya tarik tersendiri, dengan keindahan bukit yang menyerupai bongkahan raksasa.
Punya bentuk yang unik
Mengutip kanal YouTube Adrasa ID, Gunung Wayang memang tidak seperti namanya karena hanya menyerupai bukit. Bentuknya juga unik, yakni mirip bongkahan besar, dengan pepohonan lebat di bagian atasnya.
Bukit ini berada persis di pinggir jalan, dan cukup tinggi menjulang.
Yang menarik, berkilo-kilometer sebelum sampai, penampakan Gunung Wayang sudah bisa dilihat secara jelas dan besar.
Kerap terdengar suara gamelan Sunda
Keindahan Gunung Wayang rupanya menyimpan kisah misteri yang selama ini dipercaya oleh masyarakat sepuh setempat.
Konon di masa silam, lokasi ini kerap dijadikan sebagai tempat pementasan wayang golek. Tokoh yang mementaskannya adalah seorang dalang bernama Mbah Dalem Dharmawayang dan sinden Nyimas Kencering.
Saat sebelum ramai seperti sekarang, kedua tokoh karuhun (nenek moyang) ini kerap mengadakan pementasan di sana setiap malam Selasa dan malam Jumat.
Diyakini warga bahwa di dua malam ini suara gamelan dari puncak kerap terdengar sayup-sayup.
Terlarang untuk melintas di depan Gunung Wayang
Di zaman dahulu, jalur di depan Gunung Wayang juga dipercaya mampu menggagalkan pementasan wayang golek.
Rombongan pementasan wayang golek pun banyak menghindari jalur ini karena akan membuat acara gagal terlaksana.
“Kalau ingin pementasan berhasil, berdoa dulu, memohon ke Gusti Allah di Gunung Wayang, kalau tidak, tidak jadi (pentasnya),” kata salah satu tokoh setempat, Tasdik, mengutip YouTube Hadewe Channel.
- Turap Penahan Tebing di Taman Margasatwa Ragunan Jebol Akibat Curah Hujan Tinggi
- Dangdut dan Gamelan Ajeng jadi Warisan Budaya Tak Benda Baru DKI Jakarta
- Warga Lamongan Gambarkan Kejamnya Kerja Rodi Zaman Penjajah saat Karnaval Agustusan, Bikin Merinding
- Ratusan Warga Tangerang Selatan Gabung Barisan Dukung Ganjar di Pilpres 2024
Tempat Sakral untuk Pementasan Wayang
Menurut beberapa sumber, Gunung Wayang memiliki arti sebagai tempat pementasan wayang yang sakral di masa lampau.
Gambar tokoh setempat, Tasdik: YouTube Hadewe Channel
Kemudian nama wayang juga merujuk ke tempat melintasnya angin yang cukup besar dan terbentur di dinding gunung batu.
Dalam bahasa Sunda, “Wa” memiliki arti angin, sedangkan “Yang” berarti sanghyang atau dewa.
Dewa angin yang dimaksud adalah angin besar yang melintas dan menabrak dinding Gunung Wayang.
Jadi tempat untuk beristirahat
Di zaman sekarang, cerita suara gamelan Sunda wayang perlahan menghilang. Lokasi ini pun sudah dipadati penduduk, bahkan dijadikan destinasi wisata oleh warga lokal.
Banyak pengendara yang menyempatkan diri untuk beristirahat di sekitar Gunung Wayang saat melakukan perjalanan.
Mereka biasa menikmati makanan maupun kopi, di warung-warung sekitar yang menghadap ke Gunung Wayang.
Jika tertarik melihat Gunung Wayang, lokasinya ada di Desa Depok, Kecamatan Pakenjeng, Garut.