Kisah Inspirasi Pria Salatiga Buka Kafe Organik, Berawal dari Sakit Kanker
Pemilik kafe mencoba mengubah stigma makanan sehat itu tidak enak.
Pemilik kafe mencoba mengubah stigma makanan sehat itu tidak enak.
Kisah Inspirasi Pria Salatiga Buka Kafe Organik, Berawal dari Sakit Kanker
Di Kota Salatiga terdapat sebuah kafe yang menjual makanan yang diolah dengan bahan baku organik.
Bahan untuk makanan yang disajikan dipetik langsung dari hasil kebun sendiri. Para pengunjung juga dapat melihat langsung proses pengolahan hingga penyajiannya.
-
Apa itu makanan organik? Makanan organik adalah produk yang diproduksi dan diproses tanpa melibatkan teknologi rekayasa biologi, radiasi, penggunaan zat pestisida, hormon, dan antibiotik.
-
Bagaimana makanan organik diproduksi? Makanan organik ditanam tanpa menggunakan bahan kimia, tambahan hormon, atau organisme yang dimodifikasi secara genetika.
-
Dimana warung kuliner ini berada? Seribu Rupiah Lontong sayur yang dapur produksi sekaligus warungnya berlokasi di Desa Sukobendu, Kecamatan Mantup, Kabupaten Lamongan itu dibanderol seharga Rp1.000 per porsi.
-
Mengapa makanan organik dianggap lebih sehat? Mayo Clinic mencatat beberapa keunggulan produk makanan organik: 1. Bahan Terkontaminasi Lebih Sedikit: Makanan organik umumnya mengandung lebih sedikit bahan terkontaminasi. 3. Lebih Sedikit Nitrat: Kandungan nitrat pada produk organik rata-rata 30% lebih rendah daripada makanan biasa.
-
Kapan warung kuliner ini buka? Warung ini tidak buka setiap hari, melainkan hanya pada malam wage dan malam legi menurut hitungan kalender Jawa.
-
Bagaimana cara memesan makanan di warung kerek Mantarena? Jika pembeli sudah menemukan warung yang dituju, ia tinggal mengambil ember dan menuliskan pesanan di nota. Kemudian, ember akan ditarik oleh penjual dan menyiapkan makanan yang dipesan. Setelah jadi, pemilik warung akan kembali berteriak untuk membanggil pelanggan. Uang pun biasanya disiapkan pas dan dimasukkan ke dalam ember untuk diambil sang pemilik warung.
Awalnya Setyo Budi selaku pemilik kafe menderita kanker getah bening pada tahun 2016 lalu.
Selama masa pengobatan, dokter menyarankan dirinya untuk mengonsumsi makanan organik di samping harus menjalani kemoterapi.
Setelah mengonsumsi makanan tersebut, ia dinyatakan sembuh total pada Oktober 2021. Dari cerita itulah kemudian kafe organik berdiri dengan tujuan membantu masyarakat hidup sehat.
“Karena saya menderita kanker tahun 2016. Setelah saya dirawat di rumah sakit sekitar tujuh bulan, dan kemudian saya juga melakukan riset, hasilnya memang ada hubungan antara pestisida, insektisida dengan penyakit tumor,”
kata Setyo terkait latar belakangnya mendirikan kafe organik.
Dari pengalaman pribadi itu Setyo ingin memberi pengertian dan membuka wawasan mereka bahwa gaya hidup sehat itu murah asal dibarengi dengan kemauan.
Seiring berjalannya waktu, pengunjung yang datang bukan hanya penyintas kanker. Saat ini banyak pengunjung yang datang karena mereka ingin hidup sehat.
“Seharian jadi kalau sampai siang gitu, sore, habis magrib waktu baru pulang. Saya bisa makan tiga sampai lima menu tanpa ada rasa bersalah karena yakin banget ingredients-nya bagus. Kemudian yang saya rasakan di perut juga nyaman. Terus kalau kata orang makanan sehat itu nggak enak, tapi di sini enak,”
kata Yuse, salah seorang pengunjung warung makan organik.
- Barang Rongsokan Bisa Bawa Pria Ini Jadi Orang Kaya, Hingga Buka Kafe di Pantura
- Bikin Merinding Pesan Mendalam Wakapolda Banten Tentang Kesederhaan, Saat Sambangi Rumah Bripka Eko
- 30 Kata Mutiara Kopi yang Inspiratif dan Penuh Makna Mendalam
- Terinspirasi dari Relief Candi Borobudur, Icip Gurihnya Mangut Belut Khas Kafe di Magelang
Konsep kafe organik ini juga punya misi untuk merevitalisasi tanah. Walaupun sebagian makanan berasal dari kebun sendiri, namun sebagian bahan lainnya ia beli sendiri atau bekerja sama dengan para petani organik di sekitar wilayah Salatiga dan Kabupaten Semarang.