Kisah Sukses Ahmad Andi Jazuli, Warga Tangerang yang Bisa Jual Katapel Sampai Inggris
Berkat kepiawaiannya memanfaatkan peluang tersebut, pria bernama Ahmad Andi Jazuli ini mampu mengantongi cuan hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya. Ketapel yang mulanya terbuat dari kayu bermotif sederhana, kini ia ubah menjadi lebih menarik dan kuat.
Seorang warga Kota Tangerang, Banten menceritakan pengalaman inspiratifnya. Ia berhasil menyulap permainan tradisional katapel agar bisa naik kelas. Tak tanggung-tanggung, produk buatanya kini telah terjual sampai Inggris.
Berkat kepiawaiannya memanfaatkan peluang tersebut, pria bernama Ahmad Andi Jazuli ini mampu mengantongi cuan hingga puluhan juta rupiah setiap bulannya. Katapel yang mulanya terbuat dari kayu bermotif sederhana, kini ia ubah menjadi lebih menarik dan kuat.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
Sebelumnya ia memulai inisiatif untuk menciptakan katapel model baru di tahun 2019, karena diliputi rasa penasaran dan iseng. Berikut selengkapnya.
Bermula dari Iseng
©2023 Laman resmi Pemkot Tangerang/Merdeka.com
Disampaikan Andi, pada 2019 dirinya memulai usaha dengan memproduksi katapel yang bentuknya umum di pasaran. Saat itu, kayu menjadi bahan utama pembuatannya. Namun selang beberapa waktu, ia ubah bahan dasarnya menjadi meicarta.
Dirinya menjelaskan jika meicarta merupakan lapisan kain yang memiliki kekuatan tinggi. Bahkan, ketahanannya bisa menyerupai besi. Warnanya pun bervariasi sehingga cocok dijadikan model katapel.
“Simpel ya. Awalnya dari hobi suka membeli katapel. Nah di 2019 mulai coba-coba merintis membuat katapel dengan hanya berbahan dasar kayu. Setelahnya, kita perlahan upgrade dengan bahan menggunakan meicarta atau lapisan kain dengan kekuatan lebih kuat dari besi disertai keunggulan warna yang dimiliki. Dari situ katapel ini bisa membawa keberuntungan dan terjual sampai luar negeri,” beber Andi, mengutip laman Pemkot Tangerang, Selasa (18/4).
Membuat Brand NFZ Sling Shots Indonesia
Proses pembuatan katapel dengan brand NFZ Sling Shots Indonesia ini memang tidak bisa dikatakan mudah. Pembuatannya masih menggunakan tangan, dan mesin semi manual. Mula-mula kain tersebut dipotong dan ditekan dengan kuat. Lalu ditumpuk dan dibor untuk memasang baut dan penguatnya.
Perakitan tak berhenti sampai di sini. Meicarta tersebut lantas dihaluskan menggunakan gerinda, dan dicek kualitasnya. Seluruh proses yang menggunakan semi manual ini mampu meningkatkan nilai jual dari produknya.
Kemudian proses yang tidak instan ini juga yang membuat negara-negara di luar memesan produknya seperti Malaysia, Amerika, Inggris dan Prancis.
“Untuk proses produksinya, dari bahan kain yang sudah dipress (meicarta) seperti ini, lalu dipotong sesuai pola, lalu dirapihkan menggunakan mesin yang sudah disediakan, lalu ditumpuk sampai dengan beberapa bagian untuk memastikan ketapel yang dihasilkan mempunyai kekuatan yang terjamin, lalu dibor, dibentuk lagi menggunakan gerinda, lalu terakhir atau finishing-nya menggunakan tangan. Proses yang nyaris semuanya menggunakan tangan inilah yang membuat harganya mahal,” bebernya.
Harganya Mulai dari Rp350 ribu sampai Rp4 Juta
Produk katapel modern ini ia juga di harga Rp350 ribu sampai Rp4 juta per unitnya. Sehari-hari pembuatannya dilakukan di sebuah bengkel tradisional, di kawasan Ciledug, dengan dibantu dua orang karyawan.
Produk katapelnya akan terus ia kembangkan dengan mengutamakan produk handmade atau meminimalisir penggunaan mesin. Ini juga yang kemudian menambah nilai seni dari produk tersebut.
Terdapat warna-warna indah yang menarik, mulai dari biru motir hitam. Biru putih, biru merah dan warna-warna lainnya.
“Produknya sendiri dimulai pada harga 350 ribu sampai 4 juta. Kalau omzet total, alhamdulillah, sebulan bisa mencapai dua digit (puluhan juta),” jelasnya lagi.
Sehari Hanya Bisa Produksi Satu Unit
©2023 Laman resmi Pemkot Tangerang/Merdeka.com
Rumitnya pembuatan katapel ini juga menjadikan produk tersebut sukar diproduksi massal. Ia mengatakan dalam satu hari tempatnya hanya bisa memproduksi satu unit saja. Untuk waktunya memakan waktu empat sampai lima hari.
Tingginya peminat katapel di luar negeri belum memengaruhi pangsa pasar lokal Indonesia. Dirinya berharap agar di masa mendatang permainan yang berhasil naik kelas ini kembali populer.
“Saat ini, semua orang belum tahu tentang peluang katapel. Semoga ke depannya dunia katapel semakin populer, bisnisnya sendiri semakin berkembang, serta pasarnya terus meluas ke depannya,” terangnya.