Mahasiswa Doktoral IPB: 30 Primata Punah di 2050, Dampak Perubahan Iklim Kian Nyata
“Sekitar 30 jenis primata Indonesia akan punah akibat perubahan iklim, termasuk Orang Utan Sumatra dan Kukang Jawa,” terang Aryo Adhi Condro, Mahasiswa program Doktoral IPB University.
Mahasiswa program Doktoral IPB University, Aryo Adhi Condro, menguraikan dampak buruk dari adanya perubahan iklim di permukaan bumi. Menurutnya akan ada 30 primata di Indonesia yang mengalami kepunahan di tahun 2050 mendatang.
Pernyataan tersebut disampaikan Aryo bersama timnya dari Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan dan Lingkungan, melalui pendekatan pemodelan relung ekologi.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
“Sekitar 30 jenis primata Indonesia akan punah akibat perubahan iklim, termasuk Orang Utan Sumatra dan Kukang Jawa,” terangnya, seperti dilansir Merdeka dari laman resmi IPB University, Rabu (9/3)
Kenaikan Suhu Regional Jadi Penyebab
Ilustrasi pencemaran
©2021 Merdeka.com/Pexels.com-pixabay
Aryo menjelaskan, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan terjadinya kepunahan akibat perubahan iklim, seperti penyusutan lahan, kenaikan suhu regional hingga menurunnya kelimpahan pangan.
Dari situ, kata dia, dapat memengaruhi metabolisme serta penurunan laju reproduksi dari para primata primata yang terancam tersebut.
Aryo juga mengungkapkan bahwa angka itu setara dengan separuh dari total spesies primata yang ditemukan di Tanah Air.
IKN dan Potensi Ancaman Para Primata
Lalu bagaimana dengan dampak Ibu Kota Negara (IKN) yang akan dipindahkan menuju Pulau Kalimantan?
Aryo menjelaskan, apabila meninjau dari aspek ekologis, orang utan memiliki kemampuan adaptivitas yang relatif tinggi dibandingkan dengan saudaranya. Seperti Orang Utan Tapanuli dan Orang Utan Sumatera.
Selain itu, berdasarkan data Population and Habitat Viability Analysis (PHVA), tidak ditemukan habitat eksisting untuk orang utan Kalimantan di wilayah calon IKN.
Namun apabila ada populasi di dalam IKN, orang utan Kalimantan akan sangat sensitif terhadap perubahan lahan yang pastinya akan terjadi ketika pembangunan infrastruktur ibu kota baru.
Bekantan hingga Penyu juga Terancam
Aryo menambahkan selain orang utan, banyak pula satwa liar lainnya yang terancam, baik di daratan maupun di laut.
“Mereka berpotensi dapat terancam akibat pengembangan kawasan IKN. Contohnya seperti bekantan, pesut, dugong, lumba-lumba dan penyu,” imbuhnya.
Melihat keadaan demikian, Aryo memberi pesan “warning” akibat perubahan iklim yang akan berdampak sangat nyata bagi biodiversitas Indonesia.