Mengenal Bacaan Tasbih yang Wajib Diketahui, Berikut Keutamaannya
Tasbih memiliki arti menyucikan Allah SWT dari segala keburukan dan dari segala perbuatan atau pun sifat yang tidak sesuai dengan keagungan, kemuliaan, kasih sayang, dan kekuasaan-Nya atas segala sesuatu.
Tasbih memiliki arti menyucikan Allah SWT dari segala keburukan dan dari segala perbuatan atau pun sifat yang tidak sesuai dengan keagungan, kemuliaan, kasih sayang, dan kekuasaan-Nya atas segala sesuatu.
Kalimat tasbih berbunyi "Subhanallah" (Maha Suci Allah). Subhanallah walhamdulillah walailaha illallah wallahu akbar (Maha suci Allah, segala puji bagi Allah tidak ada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar). Lâ ilâha illa anta Subhanaka Innî kuntu Minazhzhâlimîn (Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku termasuk orang yang menzhalimi diri sendiri).
-
Apa yang dimaksud dengan doa sholat tasbih? Doa sholat tasbih yang dibaca usai sholat merupakan momen yang tepat untuk berbicara langsung kepada Allah, menyampaikan harapan, permohonan, dan rasa syukur.
-
Kapan doa sholat tasbih dibaca? Doa sholat tasbih yang dibaca usai sholat merupakan momen yang tepat untuk berbicara langsung kepada Allah, menyampaikan harapan, permohonan, dan rasa syukur.
-
Kapan doa sholat tarawih dibaca? Salah satu doa sholat tarawih yang biasanya dibaca setelah sholat tarawih adalah doa untuk memohon ampunan dan keberkahan dari Allah SWT.
-
Apa yang dimaksud dengan doa sholat tarawih? Doa sholat tarawih pendek perlu dipahami oleh setiap muslim, terutama untuk Anda yang tidak sempat sholat ke masjid, dan memilih sholat tarawih dan witir sendiri di rumah.
-
Apa itu sholat tasbih? Sholat tasbih dilakukan untuk mendapat pengampunan dari Allah SWT. Salah satu amalan yang dianjurkan dilakukan pada malam Nisfu Syaban adalah sholat tasbih. Sholat ini merupakan ibadah sunah yang dilakukan dengan banyak membaca tasbih, "Subhanallah wal hamdu lillahi walaa ilaaha illallahu wallahu akbar."
-
Bagaimana tata cara membaca doa sholat tasbih? Setelah melaksanakan Sholat Tasbih, terdapat doa yang dianjurkan untuk dibaca. Berikut ini adalah doa yang dapat dibaca setelah Sholat Tasbih: اَللّٰهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ تَوْفِيْقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ أَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَك اَللّٰهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجِزُنِيْ عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِكَ عَمَلًا أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ حَتَّى أَخْلُصَ لَكَ النَّصِيحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُوْنَ أُحْسِنَ الظَنَّ بِكَ، سُبْحَانَ خَالِقِ النُّورِ
BACA JUGA: Urutan Dzikir Setelah Sholat yang Benar Beserta Artinya
Tasbîh juga bisa diartikan sebagai “Doa” dan “ Shalawat” kepada Allah SWT. Ibnu Abbas dan Abdullah bin Mas’ud berpendapat, sesungguhnya Nabi Yunus banyak membaca doa dan shalawat kepada Allâh pada saat ia di perut ikan. Ia tidak tergesa-gesa dan panik ketika berada di dalam perut ikan. Karena ia mengerti bahwa Allah SWT tengah memberinya hukuman penjara dalam perut ikan atas kesalahannya karena telah meninggalkan tugas dakwah kepada kaumnya tanpa meminta izin terlebih dahulu kepada Tuhannya.
Oleh karena itu, disunnahkan bagi orang yang berdoa untuk memulainya dengan pujian dan sanjungan kepada Allah (Hamdalah), serta membaca shalawat kepada Rasulullah SAW pada saat memanjatkan do’a, baru kemudian menyampaikan permintaannya. Lebih jauh berikut ini informasi lengkap mengenai bacaan tasbih dan keutamaannya telah dirangkum dari NU Online dan berbagai sumber lainnya:
Bacaan Zikir Setelah Salat
1. Membaca istighfar di bawah ini sebanyak tiga kali :
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِـيْمَ الَّذِيْ لَااِلَهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ ×٣
2. Memuji Allah dengan kalimat :
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَاالْـجَلَالِ وَاْلإِكْرَام
3. Lalu membaca :
اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلاَ مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَاالْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ
©Shutterstock
4. Berdoa agar diberi kemampuan untuk mengingat (dzikir), bersyukur, dan beribadah secara baik kepada Allah:
اَللَّـهُمَّ اَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ. (HR Abu Dawud)
5. Dilanjutkan dengan membaca:
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ
(dibaca tiga kali tiap selesai shalat fardhu, khusus setelah maghrib dan shubuh sepuluh kali)
6. Memohon perlindungan dari ganasnya neraka:
اَللَّهُمَّ أَجِرْنِـى مِنَ النَّارِ
(tujuh kali bakda maghrib dan shubuh)
7. Membaca Ayat Kursi:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَّلَانَوْمٌ، لَهُ مَافِي السَّمَاوَاتِ وَمَافِي اْلأَرْضِ مَن ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَابَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَاخَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيْطُونَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَآءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ وَلَا يَـؤدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.
8. Membaca Surat al-Baqarah ayat 285-286
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ، كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِنْ رُسُلِهِ، وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ. لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا، لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ. رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا، رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا، رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا، أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ
9. Disambung dengan penggalan dari Surat Ali Imran:
شَهِدَ اللَّهُ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ وَالْمَلَائِكَةُ وَأُولُو الْعِلْمِ قَائِمًا بِالْقِسْطِ، لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ، إِنَّ الدِّينَ عِنْدَ اللَّهِ الْإِسْلَامُ، قُلِ اللَّهُمَّ مَالِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِي الْمُلْكَ مَنْ تَشَاءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاءُ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاءُ، بِيَدِكَ الْخَيْرُ، إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. تُولِجُ اللَّيْلَ فِي النَّهَارِ وَتُولِجُ النَّهَارَ فِي اللَّيْلِ، وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ، وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ
10. Membaca Surat al-Ikhlas, Surat al-Falaq, Surat an-Nas, lalu Surat al-Fatihah
Bacaan Tasbih
11. Membaca tasbih, hamdala, dan takbir masing-masing sebanyak 33 kali:
سُبْحَانَ اللهِ ×٣٣
اَلْحَمْدُلِلهِ ×٣٣
اَللهُ اَكْبَرْ ×٣٣
12. Kemudian dilanjutkan dengan:
اَللهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا، لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُيُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ، وَلَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِا للهِ الْعَلِـىِّ الْعَظِيْمِ. أَفْضَلُ ذِكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ
(Dibaca 300 kali bakda shubuh, 100 kali bakda isya, 50 kali bakda dhuhur, 50 kali bakda ashar, dan 100 kali bakda maghrib)
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ
(dibaca bakda shubuh 300 atau 100 kali)
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
13. Wirid kemudian ditutup dengan doa sesuai dengan harapan masing-masing.
Manfaat Bacaan Tasbih
Dalam Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali memasukkan bahasan khusus tentang doa dan zikir. Menurutnya, salah satu zikir yang sangat dianjurkan ialah membaca subhânallâh, alhamdulillâh, dan allâhu akbar sebanyak 33 kali. Kemudian ditutup dengan melafalkan lâ ilâha illallâh lâ syarîka lahu lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alâ kulli syai‘in qadîr satu kali.
Pendapat ini didasarkan pada hadis riwayat Abu Hurairah yang berbunyi:
قال صلى الله عليه وسلم من سبح دبر كل صلاة ثلاثا وثلاثين وحمد ثلاثا وثلاثين وكبر ثلاثا وثلاثين وختم المائة بلا إله إلا الله لاشريك له له الملك وله الحمد وهو على كل شيء قدير غفرت ذنوبه ولو كانت مثل زبد البحر
Artinya, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Siapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setelah shalat sebanyak 33 kali dan menutupnya dengan membaca lâ ilâha illallâh lâ syarîka lahu lahul mulku wa lahulhamdu wa huwa ‘alâ kulli syai’in qadîr, maka dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan,’” (HR. Malik).
Ulama sepakat bacaan tasbih di atas mempunyai keutamaan yang sangat banyak, tidak hanya di dunia, bahkan juga di akhirat kelak. Di antara keutamaannya adalah akan mendapatkan tanaman pohon dalam surga, sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللهِ مَرَّ بِهِ وَهُوَ يَغْرِسُ غَرْسًا، فَقَالَ: يَا أَبَا هُرَيْرَةَ مَا الَّذِي تَغْرِسُ؟ قُلْتُ: غِرَاسًا لِي. قَالَ: أَلَا أَدُلُّكَ عَلَى غِرَاسٍ خَيْرٍ لَكَ مِنْ هَذَا؟ قَالَ: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ. قَالَ: قُلْ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلآ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، يُغْرَسْ لَكَ بِكُلِّ وَاحِدَةٍ شَجَرَةٌ فِي الْجَنَّةِ. (رواه ابن ماجه)
Artinya: Diceritakan dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW pernah melewatinya sementara ia sedang menanam tanaman, lalu beliau bersabda: Wahai Abu Hurairah, apa yang sedang kamu tanam? Aku menjawab: Menanam tanamanku. Rasulullah bersabda: Maukah engkau kuberitahukan tentang tanaman yang lebih baik dari ini? Abu Hurairah menjawab: Tentu, wahai Rasulullah. Kemudian Rasulullah bersabda: Bacalah: ‘subhânallâhi wal hamdulillâhi wa lâ-ilâha illallâhu wallâhu akbar’, niscaya akan ditanamkan sebuah pohon di surga untukmu dengan setiap satu kali bacaan kalimat tersebut. (HR Ibnu Majah).
Dalam riwayat lain disebutkan, bahwa dengan membaca bacaan tasbih di atas, pembaca tidak hanya mendapatkan pahala, namun juga diampuni dosa-dosanya. Rasulullah SAW bersabda:
إِنَّ اللهَ اصْطَفَى مِنَ الْكَلاَمِ أَرْبَعًا: سُبْحَانَ اللهِ، وَالْحَمْدُ لِلهِ، وَلآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ، قَالَ: فَمَنْ قَالَ: سُبْحَانَ اللهِ، كُتِبَتْ لَهُ بِهَا عِشْرُونَ حَسَنَةً أَوَ حُطَّتْ عَنْهُ عِشْرُونَ سَيِّئَةً، وَمَنْ قَالَ: اللهُ أَكْبَرُ، فَمِثْلُ ذَلِكَ، وَمَنْ قَالَ: لآ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، فَمِثْلُ ذَلِكَ، وَمَنْ قَالَ: اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ مِنْ قِبَلِ نَفْسِهِ، كُتِبَ لَهُ بِهَا ثَلاثُونَ حَسَنَةً وَحُطَّ عَنْهُ بِهَا ثَلاَثُونَ سَيِّئَةً. (رواه أحمد)
Artinya: Sungguh Allah telah memilih empat perkataan, yaitu (1) subhânallâh, (2) alhamdulillâh, (3) lâ ilâha illallâh, dan (4) allâhu akbar. Barang siapa mengucapkan subhânallâh, maka akan ditulis baginya 20 kebaikan, dan dihapus darinya 20 kesalahan (dosa). Barang siapa mengucapkan allâhu akbar, maka Allah akan memberikan seperti itu juga. Barang siapa mengucapkan lâ ilâha illallâh, maka Allah akan memberikan seperti itu juga. Dan barang siapa mengucapkan alhamdulillâhi rabbil ‘âlamîn dari relung hatinya, maka akan ditulis baginya 30 kebaikan dan dihapus darinya 30 kesalahan (dosa). (HR Abu Hurairah).
Makna Filosofis Bacaan Tasbih
Bacaan tasbih adalah salah satu zikir yang biasa kamu lafalkan setelah sholat. Bacaan tasbih adalah subhanallah. Bacaan tasbih yaitu salah satu kalimat yang bila dibaca dapat meningkatkan rasa cinta Allah SWT kepada umat-Nya, terutama setelah salat. Bacaan tasbih yaitu zikir yang disukai Allah SWT dijelaskan dalam hadis Rasulullah SAW yang berbunyi:
"Diriwayatkan dari Samurah bin Jundub RA berkata: Rasulullah SAW bersabda, ‘Ucapan yang paling dicintai oleh Allah ada empat hal yaitu, subhanallah, wal hamdulillah, wa la ilaha illallah, wallahu akbar. Keempat kalimat ini boleh dimulai sesuai yang ia kehendaki.” (HR. Imam Muslim)
Jika dilihat dari masing-masing kalimat, bacaan zikir tersebut memiliki arti tersendiri. Bacaan tasbih yaitu "Subhanallah" artinya adalah Maha Suci Allah. Bacaan "Wal hamdulillah" artinya adalah segala puji bagi Allah. "Wa la ilaha illallah" artinya tidak ada satu Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan "Allahu akbar" artinya adalah Allah Maha Besar.
Bacaan tasbih yaitu merupakan salah satu kalimat thoyyibah. Zikir membaca bacaan tasbih yaitu berarti kamu mengakui bahwa kamu merupakan manusia yang kotor dan tak luput dari dosa. Berikut bacaan tasbih lainnya:
Subhaanal malikil qudduus
Artinya: "Maha Suci Engkau yang Maha Merajai lagi Maha Suci dari berbagai kekurangan" (HR. Abu Daud).
Tasbih tersebut bukan hanya bacaan biasa yang dibaca sebagai rutinitas oleh mayoritas umat Islam. Selain sebagai media untuk meningkatkan spiritual kepada Allah SWT, bacaan tasbih tersebut memiliki arti yang sangat luar biasa dan dalam.
Sayyid Muhammad bin ‘Ali Ba Alawi al-Husaini at-Tarimi (wafat 960 H), dalam salah satu kitabnya menjelaskan secara panjang lebar perihal maknanya. Menurut Sayyid Muhammad al-Husaini, bacaan pertama, subhanallah pada bacaan tasbih di atas memiliki makna menyucikan Dzat Allah swt dari setiap sifat yang tidak layak disematkan kepada-Nya, yaitu semua sifat-sifat baru, sekaligus menyematkan segala sifat kesempurnaan kepada-Nya.
Menurutnya, substansi makna seperti itu akan tampak dalam seorang muslim apabila penghambaannya kepada Allah sudah sempurna. Adapun kesempurnaan penghambaan bisa diraih apabila memenuhi beberapa kriteria, yaitu:
1. Jika seorang hamba sudah merasa dan menganggap dirinya sangat hina di sisi Allah SWT, maka tampak baginya kemuliaan dan keluhuran Allah.
2. Jika seorang hamba sudah merasa dirinya dan semua makhluk tidak ada yang memiliki daya apapun, maka akan tampak baginya kekuasaan Allah.
3. Jika sikap tawadhu’ sudah ada dalam jiwa seseorang, maka akan tampak baginya sifat kibriyâ’ (kebesaran-kesombongan) Allah.
4. Jika seorang hamba sudah menganggap dirinya sangat membutuhkan Allah, maka akan tampak baginya sifat kaya dari Allah.
5. Ketika seorang hamba sudah meyakini setiap sesuatu akan musnah selain Allah, maka akan sangat tampak baginya sifat kekal Allah SWT.