Mengenal Helicak, Becak Mirip Helikopter yang Pernah Eksis di Jakarta Tahun 70an
Pada saat itu, transportasi umum masih jarang, terlebih yang memiliki mesin kecil seperti Helicak. Karena itulah, Helicak jadi populer karena dinilai lebih efektif.
Memiliki bentuk seperti helikopter, Helicak adalah moda transportasi umum mirip becak. Helicak sempat eksis di jalanan DKI Jakarta di sekitar tahun 1970an di masa pemerintahan Gubernur Ali Sadikin.
Pada saat itu, transportasi umum masih jarang, terlebih yang memiliki mesin kecil seperti Helicak. Karena itulah, Helicak jadi populer karena dinilai lebih efektif.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Bagaimana kabar terbaru dari seleb dadakan yang meredup? Meskipun popularitas mereka meredup, beberapa dari mereka tetap aktif di media sosial dan masih memiliki pengikut yang setia. Namun, sebagian lainnya * * * * * Kelima seleb dadakan ini viral karena keunikan mereka, baik dari gaya bicara, penampilan, atau konten yang mereka buat. Namun, popularitas mereka yang meredup bisa disebabkan karena kurangnya konten yang menarik, kejenuhan publik, atau munculnya tren baru.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
"Helicak merupakan salah satu jenis kendaraan roda tiga yang pernah mewarnai jenis angkutan umum berpenumpang dua orang di Jakarta," seperti tertulis di laman resmi Pemprov Jakarta, Kamis (10/6).
Seperti apa keunikan kendaraan umum mirip becak yang kini sudah tidak ada lagi itu? Begini penampakannya:
Asal Usul Nama Helicak
©2021 Facebook livescoot/Merdeka.com
Sesuai namanya, kata Helicak merupakan gabungan dari helikopter dan becak. Bentuknya yang mirip kabin helikopterlah yang membuat transportasi ini dinamakan demikian.
Berbeda dengan becak pada umumnya, Helicak memiliki kabin tertutup terbuat dari bahan fiber glass. Inilah yang membuat Helicak lebih digemari penumpang saat itu.
"Helicak terbuat dari rangka besi yang dindingnya terbuat dari serat fiber, di situ penumpangnya terlindung dari panas, hujan, ataupun debu. Sementara untuk pengemudinya harus rela terkena hujan maupun paparan sinar matahari yang panas," tulis di website resmi itu.
Diluncurkan Tahun 1971 Menggantikan Becak
Terkait asal usul helicak, disebutkan bahwa kelahirannya diprakarsai oleh Gubernur Ali Sadikin di tahun 1971. Keberadaannya diproyeksi mampu menggantikan kendaraan becak yang masih menggunakan tenaga manusia.
Menurut Ali Sadikin, kendaraan becak dinilai tidak manusiawi, sehingga perlu diperbaharui dengan kendaraan transportasi massal yang menggunakan mesin vespa.
Helicak pertama kali beroperasi di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, satu tahun sebelum peluncurannya. Saat itu kawasan pelabuhan tersebut masih dipenuhi oleh operasional dari ojek sepeda.
Mesin Diimpor dari Italia
©2021 jakarta.go.id/ Merdeka.com
Mesin Helicak menggunakan mesin Vespa. Diketahui, mesinnya menggunakan mesin skuter Lambretta dan diproduksi di Italia. Di tahun tersebut, Indonesia berhasil mengimpor sebanyak 400 unit, dengan harga satuan saat itu Rp400.000.
"Untuk helicak memiliki spesifikasi mesin 2-tak berkubikasi 148 cc, dengan kekuatan daya tarik sebesar 8,7 dk. Helicak juga sanggup dipacu hingga 101 km/jam. Sedangkan pada mesin skuter Lambretta SX 150, pertama kali diproduksi tahun 1966 dan berakhir pada 1969. Skuter ini menggendong mesin 2-tak berkapasitas 150 cc yang sanggup menghasilkan tenaga 8,8 dk dan bisa dipacu sampai kecepatan 96 km/jam," dilansir dari laman Good News From Indonesia.
Helicak masih terlihat diimpor di tahun 1999, dengan harga Rp525.000 per unit. Namun keberadaannya mulai tergantikan dengan kendaraan yang bajai yang dianggap lebih ramah penumpang dan pengemudi.
Berumur Pendek
Helicak juga disebut hanya memiliki usia pendek, yakni 5 tahun saja. Alasan lain kenapa Helicak tidak bisa bertahan adalah karena keamanan penumpang. Banyak yang beranggapan kalau posisi penumpang yang ada di depan akan berbahaya jika terjadi kecelakaan. Belum lagi pengemudi yang ada di belakang tidak dilengkapi fasilitas pelindung.
Di tahun 1975-1976, penggunaannya perlahan mulai kendaraan Bajai asal India. Dan 714 buah Helicak di Jakarta dipensiunkan. Sebelum pensiun, ternyata Helicak juga pernah populer di kota-kota lain seperti Surabaya, Salatiga hingga Yogyakarta.
Terakhir Terlihat Tahun 2004 di Menteng
©2021 Liputan6 & Perpusnas/editorial Merdeka.com
Sejak akhir tahun 1990an, keberadaannya kian sulit ditemukan. Di tahun 1997, tercatat hanya sisa empat Helicak yang masih beroperasi.
Kemudian di tahun 2004, tahun terakhir keberadaan Helicak. Saat itu hanya tinggal tersisa satu unit Helicak yang beroperasi. Setelah itu, hingga saat ini, tidak ada lagi Helicak di jalanan ibukota.