Mitos Ular Weling, Jadi Pertanda Kesialan hingga Dianggap Jelmaan Jin
Ular weling adalah salah satu jenis ular berbisa. Selain itu, kehadirannya juga diselimuti dengan berbagai mitos.
Tak hanya bisanya, mitos ular weling yang dibawa makhluk ini juga banyak diwaspadai beberapa masyarakat.
Mitos Ular Weling, Jadi Pertanda Kesialan hingga Dianggap Jelmaan Jin
Ketika menyebutkan ular berbisa, apa yang muncul pertama kali di pikiran Anda? Sebagian orang mungkin akan langsung teringat dengan ular kobra. Memang tidak salah, namun di dunia ini, ada ular lain, yang bahkan disebut lebih berbisa disbanding ular kobra. Ular tersebut adalah ular weling.
Ular weling, atau dikenal juga dengan nama ilmiah Bungarus candidus, adalah salah satu jenis ular berbisa yang cukup ditakuti di Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Ya, ular ini banyak ditemukan di Indonesia, hingga akhirnya menimbulkan berbagai macam kepercayaan yang tersebar di masyarakat.
-
Bagaimana ciri-ciri majas metafora? Ciri-ciri majas metafora diketahui untuk mengindentifikasi suatu kalimat.Berikut ciri-ciri yang sering kali tersemat dalam ungkapan yang mengandung majas metafora, mengutip dream.co.id: Tujuan utamanya adalah perbandingan.Sering kali mengandung pilihan kata yang membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Biasanya sesuatu yang dibandingkan bisa berupa fisik, sifat, keadaan hingga aktivitas.Majas metafora juga bisa berupa perbandingan benda dengan yang lainnya.Kalimat dengan majas metafora tidak menggunakan konjungsi untuk membandingkan.Biasanya diiungkapkan secara langsung tanpa kata penunjuk 'seperti', 'bagaikan', 'bak', 'laksana'.
-
Apa saja ciri-ciri kucing cacingan? Ciri-ciri kucing cacingan dapat bervariasi tergantung pada jenis cacing dan tingkat infeksi. Namun, ada beberapa tanda yang harus perhatikan: 1. Tidak Selera Makan: Kucing cacingan umumnya tidak memiliki selera makan yang baik. Kandungan cacing dalam perut kucing dapat membuatnya tidak nyaman dan bahkan menyebabkan sakit perut atau radang selaput usus. 2. Berat Badan Turun: Meskipun kucing mungkin makan dengan lahap, Moms mungkin melihat bahwa berat badannya turun. Ini bisa terjadi karena cacing mencuri nutrisi dari makanan kucing. 3. Sering Haus: Jika kucing terlihat sering minum tapi tidak mau makan, ini bisa menjadi gejala kucing cacingan. 4. Gusi Memutih: Gusi kucing yang memutih adalah tanda kurangnya nutrisi yang masuk ke dalam tubuh karena dimakan oleh cacing. 5. Ada Cacing pada Feses: Jika kotoran kucing berwarna gelap dan terdapat cacing, itu menandakan kehilangan darah di dinding usus kucing. 6. Muntah-Muntah: Kucing yang mengalami muntah-muntah dan perut buncit dapat menunjukkan adanya cacing di saluran pencernaan. 7. Menyeret Pantat: Perilaku kucing menyeret pantatnya di sepanjang lantai dapat menjadi tanda iritasi dalam pencernaan akibat cacing. 12. Diare: Kucing cacingan dapat mengalami diare, yang seringkali disertai perubahan pada feses. 13. Kotoran Berubah Gelap: Diare pada kucing yang disebabkan oleh cacing bisa mengakibatkan perubahan warna feses menjadi gelap.
-
Apa ciri khas Kucing Merah? Kucing Merah memiliki karakteristik bulu berwarna oranye kemerahan dengan corak huruf M di dahinya. Bentuk tubuhnya juga lebih berotot dibanding sesamanya.
-
Bagaimana ciri-ciri orang pelit? Sementara itu, orang pelit memiliki sejumlah ciri-ciri yang mudah diamati dari sikap seseorang kepada orang lain. Di antara yakni menyisihkan harta hanya untuk diri sendiri, jauh dari sikap bersedekah, tak membantu fakir miskin, dan sombong.
-
Apa itu Celentung? Alat musik dari bambu ini unik dan berbeda dari Angklung. Angklung telah lama dikenal sebagai alat musik yang popular di wilayah Jawa Barat. Alat musik ini termasuk tradisional, dan dibuat dari unsur bambu dengan suara yang merdu.Namun masyarakat Selaawi di Kabupaten Garut memiliki alat musik tersendiri serupa angklung bernama Celentung.
-
Apa ciri khas dari payung hias Juwiring? “Ada motif khas bunga, kalau ditanya itu bunga apa mungkin nggak ada yang tahu. Kemudian untuk keindahan sulamannya itu tidak ditemukan pada payung-payung yang lain,” kata Ngadiyakur.
Berikut merdeka.com akan sampaikan apa saja mitos ular weling dan bagaimana kebenaran dari mitos-mitos ular weling tersebut.
Mitos Ular Weling
Makhluk Jejadian
Mitos ular weling ini menggambarkan ular weling sebagai makhluk yang tidak hanya berbahaya secara fisik karena bisanya, tetapi juga memiliki sifat mistis.
Dipercaya bahwa ular weling bukan hanya hewan biasa, melainkan makhluk yang dapat berubah wujud atau memiliki kekuatan gaib.
Jika Dibunuh, Akan Dikejar Pasangannya
Menurut mitos ular weling ini, membunuh ular weling dapat menimbulkan konsekuensi serius karena pasangannya akan mencari dan mengejar pembunuhnya untuk membalas dendam.
Ini mencerminkan kepercayaan bahwa ular weling memiliki ikatan pasangan yang kuat dan setia, sehingga kematian salah satunya akan memicu balas dendam dari yang lain.
Kehilangan Anggota Keluarga
Mitos ular weling ini menyatakan bahwa jika ular weling masuk ke dalam rumah, itu merupakan pertanda bahwa keluarga tersebut akan kehilangan salah satu anggotanya.
Kehilangan ini bisa dalam bentuk kematian atau perpisahan jarak jauh, seperti anggota keluarga yang pergi merantau atau meninggalkan rumah untuk waktu yang lama.
Pertanda Sial atau Larangan Tertentu
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, bertemu dengan ular weling, terutama di malam hari, dianggap sebagai pertanda sial.
Mitos ular weling ini juga sering dikaitkan dengan larangan untuk melakukan aktivitas tertentu atau pergi ke suatu tempat, sebagai tanda peringatan atau penghindaran dari kemungkinan buruk yang mungkin terjadi.
Pengingat Janji yang Belum Terpenuhi
Dalam bahasa Jawa, kata “weling” berarti “pengingat”. Oleh karena itu, bertemu dengan ular weling dianggap sebagai isyarat untuk mengingatkan seseorang tentang janji yang belum terpenuhi.
Mitos ular weling ini bisa diartikan sebagai dorongan untuk menyelesaikan kewajiban atau janji yang mungkin telah dilupakan.
Jelmaan Jin
Beberapa kepercayaan menyatakan bahwa mitos ular weling bisa menjadi jelmaan jin.
Meskipun tidak secara spesifik disebutkan dalam hadis atau Al-Quran, penjelasan dari beberapa orang menyebutkan bahwa jin dapat menampakan diri dalam berbagai bentuk, termasuk sebagai ular, ketika memasuki rumah manusia.
Bagaimana Kebenarannya?
Mitos ular weling yang beredar di masyarakat, khususnya di Jawa, sering kali mencerminkan kepercayaan tradisional dan budaya setempat.
Namun, dari sudut pandang ilmiah, mitos-mitos ini tidak memiliki dasar yang kuat dan lebih merupakan bagian dari warisan budaya daripada fakta yang dapat dibuktikan secara ilmiah.
1. Makhluk Jejadian:
Mitos ini menggambarkan ular weling sebagai makhluk yang memiliki kemampuan mistis dan bisa berubah wujud.
Dalam kepercayaan tradisional, banyak hewan dianggap memiliki sifat-sifat gaib, termasuk ular weling.
Namun, secara biologis, ular weling adalah hewan seperti yang lainnya dan tidak memiliki kemampuan mistis.
2. Jika Dibunuh, Akan Dikejar Pasangannya:
Mitos ini berkaitan dengan kepercayaan bahwa jika seseorang membunuh ular weling, pasangannya akan mengejar dan membalas dendam.
Meskipun ular weling memang memiliki perilaku sosial tertentu, tidak ada bukti ilmiah yang mendukung gagasan bahwa ular dapat melakukan balas dendam seperti yang digambarkan dalam mitos ini.
3. Kehilangan Anggota Keluarga:
Mitos yang menyatakan bahwa kehadiran ular weling di rumah adalah pertanda akan kehilangan anggota keluarga adalah contoh dari kepercayaan tradisional yang mencoba memberikan penjelasan supranatural untuk peristiwa alamiah.
Tidak ada hubungan kausal yang dapat dibuktikan antara kehadiran ular dengan peristiwa dalam kehidupan manusia.
4. Pertanda Sial atau Larangan Tertentu:
Bertemu dengan ular weling di malam hari sering dianggap sebagai pertanda sial atau peringatan untuk tidak melakukan aktivitas tertentu.
Ini adalah contoh dari bagaimana kepercayaan tradisional sering kali mencari tanda-tanda alam untuk memberikan petunjuk atau peringatan, tetapi tidak ada dasar ilmiah untuk klaim tersebut.
5. Pengingat Janji yang Belum Terpenuhi:
Dalam bahasa Jawa, kata “weling” berarti “pengingat”.
Meskipun bertemu dengan ular weling mungkin dianggap sebagai pengingat untuk memenuhi janji, ini lebih merupakan simbolisme budaya daripada fenomena yang dapat dijelaskan secara ilmiah.
6. Jelmaan Jin:
Beberapa kepercayaan menyatakan bahwa ular weling bisa menjadi jelmaan jin. Meskipun dalam beberapa tradisi keagamaan ada keyakinan bahwa jin dapat menampakan diri dalam berbagai bentuk, termasuk sebagai ular, klaim ini tidak didukung oleh bukti ilmiah dan tidak secara spesifik disebutkan dalam hadis atau Al-Quran.
Tentang Ular Weling
Ciri-Ciri Ular Weling
Ular weling memiliki ciri khas dengan tubuhnya yang berwarna belang-belang hitam dan putih dari kepala hingga ekor. Panjang tubuhnya dapat mencapai 1,55 meter.
Bagian atas kepala hingga leher weling berwarna hitam, sementara bagian bawahnya berwarna putih. Bentuk kepalanya lonjong dan tampak menyatu dengan tubuh, sedangkan ekornya meruncing.
Habitat Ular Weling
Ular ini banyak ditemukan di hutan dataran rendah yang lembab maupun kering, pegunungan, hingga hutan mangrove.
Ular weling juga bisa ditemukan di semak belukar pada lahan pertanian dan sekitar pemukiman, sering berkeliaran dekat sumber air seperti daerah persawahan, sungai, atau parit.
Perilaku Ular Weling
Ular weling merupakan hewan nokturnal, yang berarti aktif beraktivitas pada malam hari. Mereka biasanya memangsa hewan-hewan kecil seperti tikus dan katak. Saat memangsa, ular weling akan bergerak lambat dan seketika menyerang dengan cepat.
Bahaya Bisa Ular Weling
Bisa ular weling sangat berbahaya bagi manusia karena mengandung neurotoksin yang dapat melumpuhkan jaringan saraf. Tanpa penanganan medis yang tepat, gigitan ular weling dapat menyebabkan kematian.