Ratusan Ekor Belum Laku Jelang Idul Adha, Penjual Hewan Kurban di Lebak Sepi Pembeli
Dua pekan menjelang hari raya Iduladha 1443 H, sejumlah pedagang hewan kurban di Kabupaten Lebak, Banten mengaku sepi pembeli. Bahkan menurut mereka, ratusan ekor masih tersimpan dan belum laku terjual.
Dua pekan menjelang hari raya Idul Adha 1443 H, sejumlah pedagang hewan kurban di Kabupaten Lebak, Banten mengaku sepi pembeli. Bahkan menurut mereka, ratusan ekor masih tersimpan dan belum laku terjual.
Salah seorang pedagang hewan ternak domba di Jalan Siliwangi Rangkasbitung, Lebak bernama H Ana, Minggu, mengakui jika keadaan ini jauh berbeda dari penjualan hewan pada tahun 2021 lalu.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Kenapa berita hoaks ini beredar? Beredar sebuah tangkapan layar judul berita yang berisi Menteri Amerika Serikat menyebut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bodoh usai Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 diserang hacker beredar di media sosial.
-
Kapan nama surat kabar Benih Merdeka diubah? Akhirnya pada tahun 1920, ia mengubah nama menjadi "Mardeka".
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Apa kabar terbaru dari Nunung? Nunung bilang badannya sekarang udah sehat, ga ada keluhan lagi dari sakit yang dia alamin. Kemo sudah selesai "Nggak ada (keluhan), karena kemo-nya sudah selesai sudah baik, aman, Alhamdulillah," tuturnya.
-
Apa isi dari surat kabar Soenting Melajoe? Terbit pertama kali pada 10 Juli 1912, isi dari surat kabar Soenting Melajoe ini seperti tajuk rencana, sajak-sajak, tulisan atau karya mengenai perempuan, hingga tulisan riwayat tokoh-tokoh kenamaan.
"Kita hari ini paling banter terjual 3 ekor, padahal tahun lalu bisa mencapai 10 ekor/ hari, " kata H Ana, dilansir dari ANTARA, Selasa (28/6)
100 Ekor Belum Terjual dan Butuh Biaya Perawatan
Sejumlah penjual hewan kurban yang mengeluhkan sepinya pembeli tersebut berada di Jalan Siliwangi, Cipanas Raya, Leuwidamar, Bypass, Mandala dan Rancagawe. Rata-rata, hewan kurban domba yang dijual, didatangkan langsung dari Garut dan Cianjur, Jawa Barat.
Para penjual mengaku bingung lantaran sebanyak 100 ekor yang belum terjual masih harus dipenuhi kebutuhan serta perawatan, dengan biaya yang lumayan besar.
"Kami bingung hingga saat ini sekitar 100 ekor domba belum terjual dan dipastikan membutuhkan biaya perawatan cukup besar, seperti ampas tahu, konsentrat dan rumput gajah," katanya menjelaskan.
Adapun hewan-hewan kurban didatangkan dari Cianjur lantaran memiliki kondisi kesehatan yang baik.
Salah Satu Sepinya Pembeli Akibat Dampak Covid-19
Menurut penjual berusia 55 tahun itu, permintaan hewan ternak domba yang masih sepi lantaran kondisi ekonomi masyarakat yang belum kembali pulih. Hal ini sebagai dampak adanya pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Masyarakat sendiri saat ini, kebanyakan masih memfokuskan untuk kebutuhan pangan, terlebih harga berbagai komoditas kebutuhan pokok terjadi lonjakan.
Karena itu, lanjut Ana kemungkinan jumlah orang yang melakukan melakukan ibadah kurban sedikit turun akibat belum pulihnya kondisi ekonomi, yang juga berdampak ke angka penjualan yang tidak seramai tahun lalu.
Berharap Pekan Depan Domba Bisa Laku Terjual
Ana melanjutkan, selama berjualan ini, masyarakat Kabupaten Lebak banyak yang memilih domba asal Kabupaten Cianjur untuk melaksanakan kegiatan kurban pada Idul Adha mendatang.
Harga ternak domba itu dijual berkisar antara Rp2, 5 juta hingga Rp7, 5 juta/ekor. Ketentuan harga sendiri, tergantung dari kualitas ternak dan usia yang dijual.
Dirinya berharap dalam satu pekan menjelang hari kurban, hewan ternaknya bisa segera laku terjual.
"Kami berharap satu pekan menjelang Idul Adha bisa habis terjual ternak domba itu, " kata Ana.
Hal yang sama turut dirasakan oleh Rohman (50) pedagang hewan kurban warga Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Diakuinya, sejak sepekan ini pembeli hewan kurban masih relatif sepi. Bahkan selama ini baru 15 ekor domba yang terjual, sedangkan 120 ekor lainnya belum laku.
"Kami berharap, Lebaran Idul Adha tahun ini bisa terjual semua," ujar Rohman yang mangkal di Jalan Bypass Rangkasbitung.
Pemeriksaan Kesehatan Rutin Dilakukan
Pedagang hewan kurban di Bintaro
©2017 merdeka.com/Wilfridus Setu Embu
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak, Rahmat mengatakan pihaknya setiap sepekan dua kali melakukan pemeriksaan kesehatan hewan ternak dengan mendatangi sejumlah pedagang.
Pemeriksaan kesehatan untuk melindungi masyarakat agar tidak mengonsumsi daging hewan kurban yang tidak sehat.
Apalagi, kebanyakan domba dari Jawa Barat sebagai endemik penularan penyakit antraks dan penyakit lainnya.
"Kami minta masyarakat jika membeli hewan kurban mengutamakan ternak yang sehat," katanya.