Penyebab Cacar Monyet yang Perlu Diwaspadai, Ini Gejala dan Cara Mencegahnya
Pada umumnya penderita akan menularkan kurang dari satu orang saja. Maka tak heran bila kemudian cacar monyet dianggap tidak mudah menular seperti flu. Sementara itu, rantai penularan dapat diputus melalui pelacakan kontak dan karantina.
Cacar monyet merupakan penyakit langka yang disebabkan oleh virus dan ditularkan pada manusia melalui hewan, terutama di kawasan Afrika Tengah dan Barat. Pada umumnya penularannya terjadi jika ada kontak dengan hewan terinfeksi seperti tikus atau hewan pengerat lainnya.
Selain itu, penularan dari manusia ke manusia juga dapat terjadi lewat kontak dekat dengan sekresi saluran pernapasan yang terinfeksi, luka pada kulit penderita, hingga objek yang telah terkontaminasi cairan tubuh penderita. Walau demikian, penularan pada manusia ini sangatlah terbatas. Mengingat transmisi melalui partikel cairan pernapasan membutuhkan kontak antar muka jangka panjang sehingga penyakit ini biasanya hanya menular kepada anggota keluarga saja.
-
Kapan ruam cacar monyet muncul? Gejala Cacar MonyetRuam: Ruam cacar monyet muncul setelah demam, dalam waktu 1-3 hari. Jenis ruamnya lebih bervariasi, termasuk makula, papula, vesikel, pustula, dan krusta. Ruam ini dapat muncul di area yang berbeda, termasuk wajah, tangan, dan bagian tubuh lainnya, dan dapat berlangsung lebih lama, hingga 2-4 minggu.
-
Kapan gejala awal cacar monyet muncul? Gejala penyakit cacar monyet biasanya muncul 5–21 hari setelah terinfeksi.
-
Apa perbedaan utama antara ruam cacar monyet dan cacar biasa? Jenis ruam. Ruam pada cacar monyet biasanya muncul di wajah dan mulut terlebih dahulu, baru kemudian menyebar ke seluruh tubuh. Ruam yang muncul akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, lalu pecah dan berkerak, kemudian menyebabkan borok di permukaan kulit. Ruam pada cacar biasa lebih sering muncul di dada dan punggung, lalu menyebar ke wajah dan bagian tubuh lain. Ruam yang muncul akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berubah menjadi koreng.
-
Siapa saja yang bisa terkena cacar monyet? Cacar monyet adalah penyakit yang dapat menular dari hewan ke manusia atau dari manusia ke manusia.
-
Kapan gejala cacar monyet biasanya berlangsung? Gejala cacar monyet dapat berlangsung selama 2–4 minggu atau lebih.
-
Kapan wabah cacar menyebar ke Peru? Cacar mungkin menyebar dari Eropa ke Peru bersama penakluk Francisco Pizarro pada tahun 1530-an.
Pada umumnya penderita akan menularkan kurang dari satu orang saja. Maka tak heran bila kemudian cacar monyet dianggap tidak mudah menular seperti flu. Sementara itu, rantai penularan dapat diputus melalui pelacakan kontak dan karantina.
Berikut penyebab cacar monyet yang telah dirangkum merdeka.com melalui kemenkes.go.id dan berbagai sumber lainnya pada Sabtu, (21/05/2022).
Penyebab Cacar Monyet
Kasus cacar monyet pada manusia pertama kali tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Lalu pada 2003 Amerika Serikat melaporkan kasus yang memiliki riwayat kontak dengan binatang peliharaan eksotis (prairie dog) yang terinfeksi oleh tikus dari Afrika yang masuk ke Amerika.
Selanjutnya tahun 2017 muncul kejadian luar biasa monkeypox di Nigeria. Tahun 2018 Inggris dan Israel juga melaporkan adanya kasus Monkeypox. Terakhir adanya laporan dari Singapura pada Mei 2019 bahwa ada seorang warga negara Nigeria yang menderita cacar monyet saat mengikuti sebuah lokakarya, 23 orang yang kontak erat sudah dikarantina untuk pemeriksaan dan pengawasan lebih lanjut.
Saat ini diketahui wilayah terjangkit cacar air secara global adalah Afrika Tengah dan Barat (Republik Democratik Kongo, Republik Kongo, Kamerun, Republik Afrika Tengah, Nigeria, Ivory Coast, Liberia, Sierra Leone, Gabon and Sudan Selatan). Sementara sampai saat ini belum ditemukan kasus cacar air di Indonesia.
Cacar air merupakan penyakit zoonosis, yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus yang ditularkan ke manusia dari hewan seperti monyet atau hewat pengerat melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh atau lesi kulit hewan yang terinfeksi atau juga mengonsumsi daging hewan liar yang terkontaminasi.
Gejala Cacar Monyet
Setelah mengetahui penyebab cacar monyet, selanjutnya kamu juga perlu tahu mengenai gejala yang dapat timbul akibat cacar monyet, sebagai berikut:
Masa inkubasi : biasanya terjadi antara 6-16 hari, tetapi juga dapat berkisar dari 5-21 hari.
Fase Proromal (1-3 hari):
- Demam
- Sakit kepala hebat
- Limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening
- Nyeri punggung
- Nyeri otot dan lemas
Fase erupsi atau fase paling infeksius yaitu:
- Ruam atau leasi pada kulit baisanya dimulai dari wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya secara bertahap, mulai dari bintik-bintik kemerahan seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening (blister), lepuh berisi nanah (pustule), kemudian mengeras (krusta) atau keropeng lalui rontok. Biasanya diperlukan waktu 3 minggu sampai periode lesi tersebut menghilang dan rontok.
Cara Mencegahnya
Berbicara mengenai cara pencegahannya hingga detik ini belum ada vaksin atau pengobatan yang dianggap aman untuk kasus cacar monyet. Vaskin cacar/smallpox dianggap bisa mencegah infeksi virus tersebut. Namun, vaksin tersebut saat ini jarang tersedia di pasar bebas setelah penyakit cacar dinyatakan musnah beberapa tahun silam.
Jadi, yang dapat kita lakukan untuk mencegah penularan penyakit cacar monyet adalah sebagai berikut:
- Menghindari kontak dengan hewan sumber virus teurtama golongan rodensia dan primata, baik itu hewan yang sedang dalam keadaan sakit maupun hewan yang ditemukan dalam keadaan mati.
- Hindari kontak dengan bahan apap pun seperti halnya darah atau daging yang tidak dimasak dengan baik yang telah bersentuhan dengan hewan yang sakit.
- Lakukan karantina mandiri hingga gejala yang dirasakan mereda, jangan mendekati orang-orang tidak terkena cacar monyet/
- Rajin cucui tangan dengan sabun dan alir mengalir, kemudian bilas dengan pembersih tangan yang berbahan dasar alkohol.
- Gunakan alat pelindung diri saat berinteraksi dengan penderita. (mdk/nof)