Mutasi Genetik

Penyebab kadar kolesterol baik rendah yang pertama adalah mutase genetik. Terkadang, jumlah HDL yang sangat rendah disebabkan oleh gen yang diturunkan dalam keluarga. Mengutip dari verywellhealth.com, kondisi ini termasuk penyakit Tangier, yang disebabkan oleh mutasi pada gen ABCA1, dan penyakit lain yang disebut familial hypoalphalipoproteinemia, yang disebabkan oleh mutasi gen APOA1, ABCA1, atau LCAT.

Kelebihan Berat Badan

Penyebab kadar kolesterol baik rendah yang kedua yaitu karena kelebihan berat badan. Jika Anda kelebihan berat badan atau mengalami obesitas, jenis lemak darah yang disebut trigliserida akan meningkat. HDL terdiri dari trigliserida dan, ketika kadar trigliserida tinggi, HDL akan mengalami perubahan yang menyebabkannya lebih cepat rusak, hingga akhirnya jumlahnya akan berkurang.

©Shutterstock

Jika Anda kelebihan berat badan atau mengalami obesitas, menurunkan 5% dari berat badan Anda adalah tujuan jangka pendek yang perlu ditargetkan. Dalam jangka panjang, kehilangan 15% dari berat badan Anda dianggap sebagai hasil yang baik.

Diet yang Buruk

Penyebab kadar kolesterol baik rendah yang ketiga yakni diet yang buruk. Diet tinggi karbohidrat olahan (seperti roti putih dan gula) menyebabkan hati memproduksi lebih banyak trigliserida, yang mengakibatkan penurunan HDL.

Beberapa makanan yang Anda konsumsi juga kaya akan trigliserida, seperti misalnya gorengan, makanan olahan, daging merah, susu tinggi lemak, dan margarin. Trigliserida makanan juga memengaruhi jumlah HDL.

Untuk mengatasi hal ini, batasi asupan karbohidrat olahan dan lemak jenuh (yang bisa ditemukan dalam makanan yang berasal dari hewani), dan gantikan dengan biji-bijian dan lemak tak jenuh tunggal dan tak jenuh ganda yang lebih sehat, (yang ditemukan dalam makanan nabati).

Tidak Aktif Bergerak

Penyebab kadar kolesterol baik rendah keempat adalah karena seseorang tidak aktif bergerak. Kurang olahraga dikaitkan dengan penumpukan timbunan lemak di arteri yang disebut aterosklerosis. Olahraga meningkatkan kemampuan HDL untuk melawan timbunan lemak dan memindahkannya ke hati untuk dibuang.

Latihan aerobik diketahui dapat meningkatkan kadar HDL dengan cara yang bergantung pada dosis. Penelitian telah menunjukkan bahwa durasi latihan aerobik merupakan faktor utama yang terkait dengan peningkatan tersebut.

Untuk mengatasinya, cobalah melakukan latihan aerobik 40 menit sehari, tiga atau empat kali seminggu. Anda bisa melakukannya dengan berenang, jalan cepat, berlari, bersepeda, dan menari.

Merokok

Penyebab kadar kolesterol baik rendah yang kelima merokok. Bahan kimia dalam asap tembakau dapat menurunkan kadar HDL dengan berbagai cara. Mereka mengurangi protein yang disebut protein transfer kolesterol ester (CETP) dan lemak yang disebut lecithin, yang mana keduanya dibutuhkan untuk membuat HDL. Merokok juga merusak kemampuan hati untuk membersihkan kelebihan trigliserida dari darah.

Berhenti merokok mungkin akan sulit, jadi bekerja samalah dan bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang tips dan alat bantu untuk berhenti merokok.

Diabetes yang Tidak Terkontrol

Hiperglikemia (gula darah tinggi) yang disebabkan oleh diabetes yang tidak terkontrol dapat menyebabkan pemecahan protein yang disebut apolipoprotein AI (ApoA-I) yang membentuk partikel HDL, hal ini menyebabkan kadarnya menurun.

Hiperglikemia juga memicu proses yang disebut glikasi di mana kelebihan molekul gula mengikat protein dalam HDL dan pada akhirnya menurunkan fungsi HDL secara keseluruhan.

Jika Anda tidak dapat mengelola gula darah Anda, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan. Kondisi Anda dapat membaik jika dapat melakukan perubahan strategis pada pola makan, meningkatkan rutinitas olahraga, dan rutin melakukan pengobatan.

Obat-obatan

Penyebab kadar kolesterol baik rendah yang terakhir adalah obat-obatan. Obat-obatan tertentu diketahui dapat menurunkan kadar HDL. Beberapa di antaranya digunakan untuk mengobati penyakit jantung, sementara yang lain memengaruhi hormon yang secara tidak langsung memengaruhi produksi lipoprotein.

Obat-obatan tersebut antara lain:

• Beta-blocker: Paling sering digunakan untuk mengobati detak jantung yang tidak teratur dan angina
• Diuretik tiazid: Sejenis "pil air" yang digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi
• Androgen: Hormon pria, terutama testosteron
• Progesteron: Biasa digunakan dalam kontrasepsi hormonal
• Steroid anabolik: Digunakan untuk pertumbuhan otot dan binaraga yang cepat

Jangan hentikan obat yang diresepkan atau jangan ubah dosisnya tanpa berbicara dengan penyedia layanan kesehatan terlebih dahulu.