Polisi Gadungan Ditangkap usai Curi Equalizer di Masjid Cilegon, Begini Modusnya
"Dia dari Lampung, ke Merak, mencuri, terus balik lagi ke Lampung. Sebelum pulang, kita tangkap di hari Kamis tanggal 17 Juni," jelas Kapolsek Khusus Sektor Pelabuhan (KSKP) Merak, AKP Deden Komarudin, Jumat (18/6)
Seorang pria bernama Andri harus berurusan dengan pihak kepolisian, setelah kedapatan mencuri equalizer. Kejadian terjadi di Masjid Al-Ikhlas di Pulomerak, Kota Cilegon, Banten pada Minggu 13/6 lalu.
Kejadian tersebut sempat viral lantaran saat ditangkap dirinya berpakaian layaknya polisi. Ia memakai kaos dan celana panjang warna cokelat mirip anggota Polri.
-
Bagaimana para jawara Banten mendapatkan kekuatannya? Kekuatan magis yang dimiliki para jawara ini bersumber dari para kiai melalui bimbingan khusus. Ilmu-ilmu yang dimanfaatkan untuk memukul mundur penjajah di antaranya brajamusti, kanuragan, dan ilmu kebal.
-
Apa saja yang ditemukan di Situs Banten Girang sebagai bukti peradaban di masa lampau? Di area tersebut terdapat kompleks bangunan, arca hingga makam dari tokoh agama yang cukup berpengaruh kala itu.
-
Kenapa Banten disebut tanah jawara? Para jawara berada di bawah komando para ulama dan kiai yang saat itu menjadi sumber kekuatan sosial dan spiritual di Banten. Para kiai ini memiliki dua kategori murid, yang pertama adalah para santri yang terus masif menyebarkan agama Islam untuk mengusir penjajah. Lalu murid kedua adalah para jawara yang fokus menangani perlawanan secara fisik dan spiritual.
-
Bagaimana pernyataan tersebut dibantah? Seorang dokter kulit di negara bagian Maryland, AS yang berspesialisasi dalam terapi cahaya untuk penyakit kulit membantah klaim kacamata hitam yang dikaitkan dengan kanker."Apakah kacamata hitam yang menghalangi sinar UV bersifat melindungi? Ya. Apakah ada bukti bahwa memakai kacamata hitam berbahaya bagi kesehatan mata atau kulit? Tidak," dikutip dari AFP.
-
Apa isi dari surat kabar *Bataviasche Nouvelles*? Mengutip dari berbagai sumber, isi konten tulisan yang ada di surat kabar Bataviasceh Nouvelles ini mayoritas adalah iklan. Ada pula beberapa terbitannya juga memuat aneka berita kapal dagang milik VOC.
-
Apa yang diterima Pemprov Jateng dari Balai Bahasa? Pada Kamis (10/8), Pemprov Jateng menerima hibah dari Balai Bahasa berupa bangunan gedung permanen dan perangkatnya.
Saat dikonfirmasi Jumat (18/6), Kapolsek Khusus Sektor Pelabuhan (KSKP) Merak, AKP Deden Komarudin turut membenarkan kejadian itu. Menurutnya, penangkapan pelaku terjadi di Gangway Dermaga 2 Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Kamis.
"Kan viral, kejadian polisi maling, polisi maling. Dia (pelaku) pakai kaos polisi, celana polisi. Dia (pelaku) ada di Dermaga 2, langsung kita kejar, tangkap," jelas AKP Deden Komarudin seperti diberitakan di Liputan6.
Menyebrang Antar Pulau hanya Untuk Mencuri
Menurut keterangan pelaku, Deden menyebut jika polisi gadungan itu ditangkap saat hendak pulang kampung setelah melancarkan aksi pencuriannya itu.
"Dia dari Lampung, ke Merak, mencuri, terus balik lagi ke Lampung. Sebelum pulang, kita tangkap di hari Kamis tanggal 17 Juni," jelasnya.
Sebelum pelaku ditangkap, KSKP Merak sempat mendapat laporan terkait adanya seseorang berkaos polisi yang mencurigakan. Kemudian pihaknya langsung bergerak, dan mengamankan pelaku ketika hendak kembali ke Lampung.
"Sebelum ditangkap, pelaku sempat mondar-mandir di pelabuhan. DKM nya lapor (pencurian equalizer) ke Polsek Pulomerak, pelaku sudah di sana," ujarnya.
Dijual ke Jakarta Senilai Rp400 Ribu
©2013 Merdeka.com/shutterstock.com/rineca
Sementara itu, Equalizer yang dicuri telah dijual Andri ke seseorang yang tidak dikenal di wilayah DKI Jakarta. Menurutnya, peralatan untuk mengatur audio di masjid tersebut laku sebesar Rp400 ribu yang akan ia pakai untuk biaya hidup sehari-hari.
Saat ini, pelaku sudah mendekam di Polsek Pulomerak, Kota Cilegon, Banten untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya itu.
"Barang sudah dijual, sudah sampai Jakarta. Barang dijual seharga Rp400 ribu" pungkas Deden.