Ramaikan Hari Peduli Sampah Nasional, Aksi Kolektif Ini Ajak Masyarakat Kelola Sampah
Melalui kampanye aksi kolektif yang dilakukan secara digital, bertajuk #BerubahdariRumah, LAKSMI mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap permasalahan sampah dalam bentuk aksi nyata. Di mana, aksi ini bisa dilakukan melalui kegiatan sehari-hari di rumah.
Tepat hari ini, Minggu (21/2), diperingati sebagai Hari Peduli Sampah Nasional. Masalah sampah menjadi perhatian khusus, mengingat produksi sampah di Indonesia masih cukup tinggi. Dilansir dari laman KLHK, setiap tahunnya Indonesia menghasilkan kurang lebih 64 juta ton sampah. Menyadari fakta itu, makin banyak komunitas yang hadir dan turut andil dalam upaya mengatasi masalah tersebut. Salah satunya Langkah Komunitas Peduli Plastik Sekali Pakai (LAKSMI).
Melalui kampanye aksi kolektif yang dilakukan secara digital, bertajuk #BerubahdariRumah, LAKSMI mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap permasalahan sampah dalam bentuk aksi nyata. Di mana, aksi ini bisa dilakukan melalui kegiatan sehari-hari di rumah. Aksi ini dimulai sejak 21 Februari hingga Hari Bumi Sedunia pada 22 April 2021. Selama periode tersebut, masyarakat yang tergabung, bisa menceritakan kisah perjuangannya mengurangi pemakaian plastik sekali pakai selama rumah minimal selama 30 hari.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Kapan Sepur Kluthuk Jaladara diresmikan? Kereta api uap ini diersmikan pada tahun 2009 oleh Menteri Perhubungan saat itu, Jusman Syafi'i Djamal.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Sampah apa yang membuat viral tumpukan sampah di Kota Baru Jogja? Dalam sebuah video viral yang diunggah akun Instagram @merapi_uncover, tampak tumpukan sampah pada salah satu sudut jalanan Kota Yogyakarta. Tumpukan sampah itu memanjang mencapai 50 meter.
-
Kapan Kapolda Kepri mencium istrinya? Kapolda Kepulauan Riau, Irjen Yan Fitri Halimansyah tertangkap kamera sedang mencium istrinya saat melantik ratusan calon anggota Polri di Polda Kepri.
-
Bagaimana Jaka Sembung melawan Ki Hitam? Akhirnya Jaka Sembung teringat pesan gurunya, Ki Sapu Angin yang menyebut jika ilmu rawa rontek bisa rontok saat pemiliknya tewas dan tidak menyentuh tanah. Di film itu, Jaka Sembung kemudian menebaskan parang ke tubuh Ki Hitam hingga terpisah, dan menusuknya agar tidak terjatuh ke tanah.
“Ide ini berangkat dari masa pandemi. Kegiatan kita selama berada di rumah mengakibatkan banyaknya penggunaan plastik. Tujuan kampanye ini untuk meminimalisir produksi sampah plastik dari hilir,” kata Dahlia Rera, Assistant Project Manager Saraswati yang sekaligus koordinator LAKSMI.
Kampanye #berubahdarirumah merupakan kampanye lanjutan setelah sukses digelar di 2020. Tahun lalu, kampanye ini telah melibatkan lebih dari 200 individu, komunitas, dan institusi di seluruh Indonesia.
“Awalnya tidak mudah membiasakan pengurangan plastik sekali pakai di rumah. Tetapi saya percaya bahwa ke depannya apa yang dilakukan sekarang di sosial media dapat menimbulkan kesadaran yang terus menggerakkan orang-orang terdekat kita. Bahkan dapat mengunggah orang yang tidak kita kenal sama sekali,” kata Marisa Airani, pemilik akun instagram @marqong, salah satu peserta kampanye #berubahdarirumah.
Kampanye #BerubahdariRumah
Lutfi Yulisa, ibu rumah tangga yang tinggal di Lampung, Sumatera Selatan juga ikut bergabung dan mengunggah kisahnya mengurangi plastik selama 30 hari.
“Saya menyadari kalau saya tidak ikut kampanye berubah dari rumah, mungkin saya tidak akan sampai pada titik perubahan ini,” kata Lutfi yang kini ikut menjadi salah satu relawan LAKSMI. “Dari semua perubahan itu, pencapaian yang luar biasa bagi saya adalah menggunakan menstrual cup,” imbuh Lutfi.
Kampanye ini merupakan bagian dari LAKSMI yang diprakarsai oleh Saraswati dan Diageo Indonesia. LAKSMI memulai pilot project-nya bersama masyarakat Desa Nyambu, Tabanan, Bali pada akhir 2019. LAKSMI sudah lebih dari dua tahun mendampingi masyarakat Nyambu untuk mengembangakan desa ekowisata yang berbasis desa bebas plastik sekali pakai. Para anak muda di desa Nyambu juga terlibat aktif dalam #berubahdarirumah.
“Meski di masa pandemi, kami juga berfokus untuk mengkampanyekan mengurangi plastik sekali pakai, dimulai ke warung-warung maupun rumah makan dengan mengeluarkan surat edaran. Bersama LAKSMI, tahun ini kami akan mengeluarkan SK desa untuk mendorong warga mengurangi plastik,” ujar kepala Desa Nyambu, I Nyoman Biasa.
LAKSMI Talks
©2021 Merdeka.com/Dokumentasi LAKSMI
Tak hanya lewat kampanye digital, LAKSMI juga mengadakan webinar bertajuk, LAKSMI Talks: Indonesia Darurat Sampah Plastik, pada Jumat (19/2) kemarin. Acara ini diikuti hampir 50 orang dari berbagai wilayah di Indonesia. Dalam webinar tersebut, LAKSMI mengundang Wayan Aksara, ketua Trash Hero, komunitas peduli lingkungan yang berbasis di Bali.
Informasi lengkap mengenai kegiatan dan kampanye LAKSMI dapat diakses melalui laman resmi, www.laksmi.info dan juga di akun Instagram @berubahdarirumah.