Syekh Ali Jaber Ingin Dimakamkan di Lombok, Ini Alasannya
Sebelum meninggal dunia, ulama asal Madinah itu diketahui pernah menuturkan bahwa dirinya ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bahkan, hal tersebut sempat diucapkannya dalam sebuah ceramahnya di Lombok beberapa waktu lalu.
Duka kembali menyelimuti Tanah Air, pendakwah ternama Syekh Ali Jaber meninggal dunia di Rumah Sakit Yarsi Cempaka Putih, Jakarta Pusat, pada Kamis (14/01) pukul 08.30 WIB.
Kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber disampaikan oleh Ustaz Yusuf Mansur lewat akun Instagramnya. Dalam unggahannya, Ustaz Yusuf Mansur menyebut bahwa Syekh Ali Jaber meninggal dalam keadaan negatif Covid-19 meski sebelumnya sempat dinyatakan terpapar Covid-19.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Siapa saja yang bertarung dalam Pilkada Jabar? Khusus di Jawa Barat diikuti empat pasangan calon (paslon) yang mendaftar di KPUD Jawa Barat.
-
Apa yang dijajal oleh Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen di Polines? Pada Senin (7/8) Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen, menghadiri Dies Natalis ke-41 Politeknik Negeri Semarang (Polines) ke-41 di Ruang Serbaguna Polines. Dalam kesempatan itu, ia meninjau beberapa stand yang memamerkan produk-produk inovatif, seperti aplikasi Sipadu (Sistem Layanan Administrasi Desa Dukuh), aplikasi peta digital desa, mesin pemotong tempe, truk pengangkut sawit, dan kendaraan berbahan bakar listrik. Selain itu, pria yang akrab disapa Gus Yasin tersebut juga menyempatkan diri untuk menjajal Vysatic, modifikasi kendaraan Vespa Super 150.
-
Kenapa Jaka merantau? Dengan penuh tekad, Jaka pun memutuskan untuk merantau ke negeri orang untuk mencari nafkah dan mewujudkan semua impian mereka berdua.
-
Kapan Kirab Tebu Temanten dilakukan? Acara ini digelar pada Selasa Selasa (23/4).
-
Siapa yang menggugat Polda Jabar dalam sidang praperadilan tersebut? Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Bandung mengabulkan permohonan gugatan sidang praperadilan tim kuasa hukum Pegi Setiawan.
"Benar Syekh Ali wafat, 08.30, sudah dalam keadaan negatif covid. Di RS Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta. Innaa lillaahi wa innaa ilaihi rooji'un," tulis Ustaz Yusuf Mansur.
Sebelum meninggal dunia, ulama asal Madinah itu diketahui pernah menuturkan bahwa dirinya ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat. Bahkan, hal tersebut sempat diucapkannya dalam sebuah ceramahnya di Lombok beberapa waktu lalu.
Alasan Syekh Ali Jaber Ingin Dimakamkan di Lombok
"Saya bercita-cita, Ya Allah, walaupun saya memilih, memohon meninggal di Madinah. Tapi kalau saya ditetapkan meninggal di Indonesia, mohon saya mau dimakamkan di Lombok," ucap Syekh Ali Jaber dalam ceramahnya seperti merdeka.com kutip dari kanal YouTube Ai Liee Cha dengan tajuk 'Syeikh Ali Jaber Ingin Wafat di Pulau Lombok' yang tayang beberapa waktu lalu.
Bukan tanpa alasan, Syekh Ali Jaber memilih untuk dimakamkan di Lombok. Pasalnya, Lombok merupakan kota yang bersejarah bagi dirinya dan juga keluarganya. Ia juga merasa lebih nyaman bila berada di Lombok.
"Ketika saya di Lombok ini, saya jauh merasa nyaman. Pertama saya berjuang di Indonesia memang di Lombok, anak saya lahir di Lombok, salah satu kakek saya meninggal, mati syahid karena lawan penjajah Jepang di Lombok," jelasnya.
©2021 Merdeka.com/instagram.com
Pulau Kesayangan Syekh Ali Jaber
Ia juga mengatakan bahwa mungkin sedikit orang yang tahu bahwa ia memiliki darah Indonesia. Ia pun menjelaskan bahwa kakeknya dari pihak ibu lahir di Indonesia, tepatnya di Bumiayu dan Lombok.
"Bahkan ayah dari ibu saya sendiri termasuk dia juga kelahiran di Indonesia, di Bumiayu, juga adiknya juga kelahiran Lombok. Jadi hubungan saya (dekat) dengan Lombok," tandasnya.
Memiliki hubungan istimewa dengan kota tersebut, Syekh Ali pun mengatakan bahwa Lombok menjadi pulau kesayangannya.
"Lombok termasuk pulau kesayangan saya," imbuhnya.
YouTube Quwwatul Qur'an ©2021 Merdeka.com