Tajwid Adalah Ilmu dalam Membaca Al-Qur'an yang Baik dan Benar, Berikut Penjelasannya
Tajwid adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara melafalkan huruf yang benar dan di benarkan. Ilmu tajwid berkaitan dengan pelafalan huruf-huruf hijaiyah dan tata cara dalam melafalkan huruf-huruf tersebut dengan baik dan benar.
Sebagai umat Islam, membaca Al-Qur'an adalah suatu kewajiban. Ibadah ini bahkan memiliki balasan pahala yang luar biasa, di mana keutamaan dari membaca Al-Qur'an ini satu hurufnya diganjar dengan satu kebaikan dan dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan.
"Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu berkata: "Rasulullah Saw bersabda: "Siapa yang membaca satu huruf dari Alquran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan satu huruf 'Alif Laam Miim' akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf." (HR. Tirmidzi).
-
Bagaimana cara mengamalkan dzikir "Ya Jabbar"? Mengamalkan dzikir “Ya Jabbar” adalah sebuah praktik spiritual dalam Islam yang bertujuan untuk mengingat dan memohon kepada Allah SWT dengan menggunakan salah satu dari Asmaul Husna, yaitu “Al Jabbar” yang berarti “Yang Maha Perkasa”.
-
Apa yang dimaksud dengan 'khatam Al-Qur'an'? Khatam Al-Qur'an adalah istilah dalam Islam yang merujuk pada kegiatan membaca seluruh ayat Al-Qur'an dari awal hingga akhir. Proses khatam Al-Qur'an biasanya melibatkan membaca ayat-ayat Al-Qur'an secara bertahap, dengan tujuan menyelesaikan keseluruhan Al-Qur'an dalam jangka waktu tertentu.
-
Siapa saja yang dapat mengamalkan dzikir "Ya Jabbar"? Cara mengamalkan Ya Jabbar ini perlu diketahui umat muslim.
-
Kapan dzikir "Ya Jabbar" dianjurkan untuk diamalkan? Dzikir “Ya Jabbar” adalah salah satu cara bagi umat Islam untuk mengingat dan memohon kepada Allah SWT dengan harapan bahwa-Nya akan memberikan apa yang mereka butuhkan sesuai dengan sifat-sifat-Nya yang agung.
-
Apa yang dimaksud dengan Daarul Quran? Tulisan ini buah pemikiran KH Ahmad Kosasih M Ag, Pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur’an
-
Apa saja jenis bacaan Ghorib yang ada di Al-Quran? Bacaan-bacaan di dalam Al-Qur’an yang dianggap gharib dalam qira’ah Imam Ashim riwayat Hafs, antara lain adalah Imalah, Isymam, Saktah, Tashil, dan Naql.
Baca juga: Mad Berarti Panjang Ketahui Macam Dan Cara Bacanya Dalam Ilmu Tajwid
Membaca Al-Qur'an memang memberikan banyak pahala serta keutamaan yang besar bagi seseorang. Namun, dalam membaca Al-Qur'an, kita tidak bisa asal membacanya begitu saja. Setiap kata dalam Alquran memiliki arti, dan jika salah dalam membacanya, bisa mengubah arti dari kata tersebut.
Dalam membaca Al-Qur'an, ada ilmu yang disebut dengan tajwid. Tajwid adalah kata yang berasal dari bahasa Arab, yaitu jawwada, yujawwidu, tajwiidan, yang artinya membaguskan.
Sedangkan menurut istilah yang melansir dari tajwid.web.id, tajwid adalah ilmu untuk mengetahui bagaimana cara melafalkan huruf yang benar dan di benarkan, baik berkaitan dengan sifat, mad, dan sebagainya, misalnya Tarqiq, Tafhim dan selain keduanya.
Pada pengertian tajwid tersebut dijelaskan bahwa ilmu tajwid berkaitan dengan pelafalan huruf-huruf hijaiyah dan tata cara dalam melafalkan huruf-huruf tersebut dengan baik dan benar. Karena akan ada huruf-huruf yang dibaca panjang, tebal, tipis, berhenti terang, berdengung, dan sebagainya.
Mengenal Tajwid
©REUTERS/Fayaz Aziz
Imam Jalaluddin As-Suyuty memberikan pengertian tentang tajwid, di mana tajwid adalah,
"Memberikan huruf akan hak-haknya dan tertibnya, mengembalikan huruf kepada makhraj dan (sifatnya) serta menghaluskan pengucapan dengan cara yang sempurna tanpa berlebih-lebihan, serampangan, tergesa-gesa dan dipaksakan."
Melansir dari madrasatelquran.com, dalam hal pembacaan Al-Qur'an, sebenarnya tajwid adalah seperangkat aturan linguistik dan pengucapan yang digunakan dalam membaca Al-Qur'an untuk membacanya dengan cara yang baik dan benar.
Tajwid adalah salah satu ilmu Al-Qur'an yang diatur oleh aturan statis yang berasal dari pembacaan lisan Al-Qur'an oleh Nabi Muhammad (SAW). Dengan kata lain, tajwid dapat diartikan sebagai seni menjaga lidah agar tidak melakukan kesalahan dalam membaca firman Allah.
Saat Anda belajar Al-Qur'an dengan tajwid, Anda akan dapat mengucapkan huruf dan kata dalam ayat Al-Qur'an dengan benar dan memberikan hak setiap huruf dalam membacaAl-Qur'an. Selain itu, tajwid juga menambahkan suara yang indah pada pembacaan Al-Qur'an.
Tajwid adalah ilmu untuk membaca Al-Qur'an dengan baik dan benar. Setiap huruf Arab memiliki Makhraj (titik keluar atau artikulasi dari mana asalnya) dan Sifaat (atribut atau karakteristik). Mengetahui Makhraj dan Sifaat setiap huruf adalah bagian penting dari tajwid. Terkadang dua huruf memiliki tanda keluar yang sangat mirip, yang membuatnya mudah untuk digabungkan.
Jadi, jika seseorang tidak mengetahui atribut masing-masing huruf, dia dapat mengubah makna kata dalam bacaan Al-Qur'an. Oleh karena itu, mempelajari dan menerapkan aturan tajwid dalam membaca Al-Qur'an dapat mencegah pembacanya melakukan kesalahan seperti itu.
Tujuan Tajwid
©2013 Merdeka.com/Arie Basuki
Sebagai disiplin ilmu, tajwid memiliki tujuan tersendiri. Adapun tujuan tajwid adalah:
1. Agar pembaca dapat melafalkan setiap huruf Hijaiyah dengan benar, yang sesuai dengan makhraj dan sifatnya.
2. Agar dapat memelihara kemurnian bacaan Al-Qur'an melalui tata cara membaca yang benar, sehingga keberadaan bacaan Al-Qur'an saat ini sama dengan bacaan yang pernah diajarkan oleh Rasulullah. Allah SWT juga berfirman dalam salah satu ayatnya:
"Sesungguhnya mengumpulkan Alqur’an dan membacanya adalah tanggung jawab kami, jika kami telah membacakan, maka kamu ikuti bacaan itu." (Q.S. Al-Qiyamah : 17-18).
3. Menjaga lisan pembaca, agar tidak terjadi kesalahan yang mengakibatkan terjerumus ke perbuatan dosa.
Pentingnya Tajwid
Al-Qur'an adalah firman Allah SWT, pesan ilahi, rahmat, dan petunjuk dari Allah SWT untuk seluruh umat manusia. Al-Qur'an berisi pengetahuan, aturan, dan rekomendasi tentang segala aspek untuk kehidupan di dunia dan di akhirat. Jadi, sangat penting membaca Al-Qur'an dengan tajwid untuk menghindari kesalahan dalam mengucapkan setiap kata-kata dalam Al-Qur'an. Pasalnya, melakukan kesalahan dalam satu huruf, dapat menyebabkan kesalahpahaman atau salah tafsir terhadap keseluruhan ayat.
Mempelajari aturan tajwid membantu kita mengucapkan huruf Arab persis seperti yang seharusnya dilafalkan, sehingga kata-kata kita memiliki arti yang diinginkan. Misalnya, ilmu ini mengajarkan kita bahwa "ص" dan "س" diucapkan secara berbeda.
Hukum Mempelajari Tajwid
©2013 Merdeka.com/Arie Basuki
Menurut Muhammad Mahmud, hukum mempelajari ilmu tajwid adalah fardu kifayah, yaitu kewajiban yang boleh diwakilkan oleh sebagian orang Muslim saja. Namun untuk praktik, ilmu tajwid adalah fardu ain, sehingga wajib dilakukan oleh setiap kaum muslimin.
Dilihat dari hukum tersebut, ilmu tajwid dapat diklasifikasikan sebagai ilmu yang dapat membantu perbaikan bacaan Alquran. Allah SWT berfirman,
"Dan bacalah Alquran itu dengan bacaan yang tartil." (Q.S. Al-Muzammil : 4).
Pada firman di atas disebutkan lafal "tartil" di mana lafal tersebut memiliki dua makna.
Pertama: makna hissiyah, yaitu dalam membaca Al-Qur'an diharapkan dalam kondisi yang tenang, pelan, tidak terburu-buru, disuarakan dengan baik, bertempat di tempat yang baik, dan tata cara lainnya yang berhubungan dengan segi indrawi (penglihatan).
Kedua: makna maknawi, yaitu dalam membaca Al-Qur'an harus dengan ketentuan tajwidnya, baik berkaitan dengan makhraj, sifat, mad, waqaf, dan sebagainya. Makna kedua inilah yang pernah disebutkan oleh Ali bin abi Thalib, bahwa yang dimaksud tartil adalah ilmu tajwid yang berarti,
"Perbaikan bacaan huruf-hurufnya serta mengetahui tempat pemberhentian kalimat."