Targetkan PPKM Level 1 Pekan Depan, Ini Strategi Pemkab Cianjur Tekan Kasus Covid-19
Dalam kesempatan itu, bupati Herman mengatakan, seiring dengan rendahnya penularan di PPKM Level 2 pihaknya masih akan terus menggencarkan program vaksinasi massal untuk seluruh masyarakat di Kabupaten Cianjur sampai terwujudnya nol kasus di wilayahnya.
Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat terus berupaya menekan sebaran virus Covid-19 di tengah penetapan PPKM Level 2 oleh pemerintah pusat.
Ditemui di Cianjur, bupati Herman Suherman mengatakan jika pihaknya terus optimis bahwa sepekan ke depan Cianjur bisa masuk ke dalam PPKMLevel 1, seiring rendahnya kasus penularan virus beberapa waktu terakhir.
-
Kenapa Alun-alun Ciranjang menjadi daya tarik baru di Cianjur? Alun-alun Ciranjang menjadi destinasi wisata baru yang bisa dikunjungi saat singgah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Lokasi tersebut kini tampak indah, dan rapi, setelah dibenahi oleh Pemprov Jabar dengan anggaran Rp10,3 miliar.
-
Di mana wilayah yang menjadi pusat peredaran narkoba di Cianjur? Berdasarkan pemetaan oleh polisi, peredaran narkoba rawan terjadi di wilayah utara, selatan dan timur Kabupaten Cianjur.
-
Kenapa kasus Vina Cirebon ditarik ke Polda Jabar? Kemudian ramai itulah yang kemudian kasus ini ditarik ke Polda Jabar. Jadi sesama tahanan saling pukul sehingga membuat mereka lebam-lebam," ucap dia.
-
Kenapa Padi Salibu dilirik Pemprov Jabar? Padi dengan teknologi salibu saat ini tengah dilirik Pemprov Jabar sebagai upaya menjaga ketahanan pangan.
-
Apa nama surat kabar pertama yang terbit di Jogja? Melalui sebuah unggahan pada 9 Mei 2024, akun Instagram @sejarahjogya menampilkan dua surat kabar yang pertama kali terbit di Jogja. Koran satu bernama “Mataram Courant” dan satunya lagi bernama “Bintang Mataram”.
-
Mengapa Cianjur menjadi daerah rawan peredaran narkoba? Penyebab dari rawannya peredaran narkoba di sana tidak terlepas dari posisi Kabupaten Cianjur yang dijadikan sebagai destinasi wisata sehingga banyak disinggahi warga luar daerah.
Melansir dari ANTARA, Rabu (08/9), pada evaluasi di pekan ini saat Cianjur masih masuk dalam PPKM level 2, pihaknya melakukan sejumlah langkah untuk meraih Level 1 dengan nol kasus Covid-19. Berikut informasinya.
Menggelar Vaksinasi Massal Setiap Pekan
Bupati Cianjur, Herman Suherman
©2021 hermansuherman.com/Merdeka.com
Dalam kesempatan itu, bupati Herman mengatakan, seiring dengan rendahnya penularan di PPKM Level 2 pihaknya masih akan terus menggencarkan program vaksinasi massal untuk seluruh masyarakat di Kabupaten Cianjur.
Bupati kelahiran 23 Oktober 1962 itu terus menggencarkan penyuntikan vaksin yang digelar setiap pekan untuk meningkatkan kekebalan komunitas.
"Sudah sepekan lebih Cianjur bertahan di Level 2, sehingga berbagai upaya terus digencarkan termasuk vaksinasi dan penelusuran cepat, untuk dapat masuk ke Level 1 atau zona hijau," katanya.
Menggelar Vaksinasi Massal di Tempat Wisata
Salah satu tempat yang menjadi sasaran Pemkab Cianjur dalam melaksanakan program vaksinasi massal adalah di kawasan lokasi wisata.
Sebelumnya diketahui, vaksinasi di obyek wisata secara perdana digelar di Ocean View Karang Potong, dimana pemda menyediakan 500 dosis vaksinasi yang bisa didapatkan warga sekitar dan pengunjung tempat wisata ber KTP Cianjur.
"Berbagai upaya kita lakukan, untuk meningkatkan angka vaksinasi yang masih rendah, termasuk menggelar vaksinasi masal di tempat wisata. Tidak hanya di selatan, kegiatan yang sama akan digelar di tempat wisata yang ramai dikunjungi wisatawan," katanya.
Libatkan Ormas
Berdasarkan informasi terakhir, dalam satu pekan terakhir, angka penularan di Cianjur berkurang drastis menjadi hanya 200 kasus. Hal tersebut turun jauh dibandingkan dua pekan sebelumnya yang tercatat masih berada di angka 500 kasus per minggu.
Untuk itu, semua pihak turut dilibatkan dalam kegiatan sosialisasi hingga pelaksanaannya seperti kalangan ormas demi tercapainya target vaksinasi untuk 1,9 juta orang di Cianjur hingga akhir tahun ini.
"Saya gerakkan semua dinas dengan target level 1 dapat terealisasi pekan depan, termasuk menggencarkan vaksinasi massal untuk mencapai target 1,9 juta warga di akhir tahun, juga vaksinasi di sekolah sekolah sebelum masuk pertemuan tatap muka," beber Herman.
Tegas Terapkan Prokes
Herman menambahkan, saat ini hanya angka keterisian rumah sakit di Cianjur hanya sebesar 25 persen dari tempat tidur isolasi yang masih terisi.
Ruang isolasi terpusat di rumah sakit pun akan dikembalikan ke fungsi asal untuk merawat pasien umum seperti yang terjadi di RSUD Kabupaten Cianjur, yakni Cimacan dan Pagelaran.
Namun demikian, kendati program vaksin sudah digelar di sekolah, tempat wisata, hingga balai desa dirinya meminta agar masyarakat bisa tetap menegakkan protokol kesehatan, mengingat potensi penularan masih dimungkinkan terjadi.
Pihaknya pun dengan tegas akan menutup tempat tempat hiburan yang terpantau tidak mematuhi aturan di masa pandemi seperti sekarang.
"Namun kami mengimbau warga yang sudah mendapatkan vaksinasi, tetap menerapkan prokes ketat dan menjalankan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), agar tidak ada lagi kasus Covid-19 di Cianjur," tandasnya.