Ada gangguan listrik, penumpang KRL di Stasiun Sudimara menumpuk
Untuk jalur Tanah Abang-Palmerah hanya dapat digunakan 1 jalur secara bergantian.

Penumpukan penumpang terjadi di Stasiun Sudimara. Penyebabnya, KRL yang akan dinaiki terlambat datang karena ada kerusakan jaringan listrik aliran atas (LAA) di Stasiun Tanah Abang hingga Stasiun Palmerah sejak pukul 06.00 WIB.
"Karena jaringan listrik atas antara Tanah Abang-Palmerah mengalami gangguan dan hanya dapat digunakan 1 jalur secara bergantian," kata operator Stasiun Sudimara memberikan pengumuman, Jakarta, Senin (30/3).
Gangguan tersebut menyebabkan antrean masuk kereta yang dan akan menuju ke stasiun itu. Pantauan merdeka.com di lokasi, tumpukan penumpang mencapai ratusan orang.
"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, bagi bapak/ibu yang ingin mengejar waktu, kami sarankan menggunakan jasa transportasi lainnya," tambah si petugas.
Tak sedikit penumpang atau pengguna kereta KRL yang menggerutu bahkan mengumpat. Gangguan sudah sering terjadi dan hari ini merupakan hari pertama aktif dalam bekerja.
"Hari ini Senin, masak gangguan-gangguan lagi. Saya menunggu sudah 2 jam, KRL kok tidak profesional," kata Heru, salah satu penumpang.
Ada juga sejumlah penumpang yang memutuskan keluar dari stasiun dan batal naik kereta.
"Suruh pakai transportasi umum tapi malah kacau, tarif naik tapi pelayanan amburadul," gerutunya.
Di tempat lain, tepatnya KRL menuju Manggarai dari arah Bogor dan Depok sempat tertahan beberapa menit di Stasiun Pasar Minggu. Setelah sempat jalan, kereta kembali tertahan di Stasiun Cawang saat akan menuju ke Stasiun Tebet.
"Sepertinya ini gangguan sinyal," kata petugas pengamanan dalam kereta, kepada merdeka.com.
Baca juga:
Ini perbedaan MRT Singapura dan KRL
Janji PT KCJ tingkatkan pelayanan Commuter Line cuma di atas kertas
Keterlaluan, jutaan tiket harian KRL ditilep penumpang
Pakai tarif progresif, PT KCJ janji atur jarak antara kereta 5 menit
Ini tarif baru KRL Jabodetabek dengan sistem progresif
Hujan deras, rel di Stasiun Tebet terendam sebetis
Ikuti tren Barat, remaja Indonesia mulai berani ciuman depan umum