Ada Luka Lebam di Tengkuk, Editor Metro Tv Diduga Dianiaya Sebelum Tewas
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Irwan Susanto, mengatakan pihaknya kembali melakukan bekerja sama dengan Mabes Polri, Baharkam, Polda Metro Jaya serta Polsek setempat dengan mengacu hasil autopsi terhadap jenazah korban. Olah TKP juga mengerahkan anjing pelacak.
Pihak kepolisian kembali melakukan olah tempat kejadian perkara kasus tewasnya editor Metro Tv, Yodi Prabowo (26). Jasad Yodi di samping Tol JORR, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, pada Jumat (10/7), pukul 11.45 Wib.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Irwan Susanto, mengatakan olah TKP ini turut bekerja sama dengan Mabes Polri, Baharkam, Polda Metro Jaya serta Polsek setempat dengan mengacu hasil autopsi terhadap jenazah korban.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Kapan Marsekal Suryadarma meninggal? Saking Lurusnya, Rumah Yang Ditempatinya Belum Lunas Saat Suryadarma Meninggal Tahun 1975.
-
Kenapa Mayjen Moestopo membentuk pasukan Terate? Alih-alih menertibkan para pembuat onar di masyarakat, Mayjen Moestopo justru memberdayakan mereka untuk ikut berjuang dalam perang revolusi.
-
Apa yang dimaksud dengan kata-kata diam dalam konteks ini? Kata-kata diam adalah salah satu cara yang efektif untuk menggambarkan bagaimana kita diam apa makna di balik diamnya kita.
-
Apa yang dirayakan dalam acara tersebut? Acara ini merupakan bentuk syukur Syifa atas kelahiran anak keduanya ke dunia.
"Intinya kami cek ulang, merunut bagaimana korban maupun diduga pelaku pada saat kejadian. Jadi, kami lihat informasi dari tim K-9 anjing pelacak, kami mengambil sample dari dua barang bukti. Yang pertama dari alat diduga yang digunakan oleh pelaku, yaitu pisau. Kemudian baju korban. Jadi, nanti hasilnya seperti apa, kita informasikan lebih lanjut," kata Irwan di lokasi kejadian, Sabtu (11/7).
Selain luka tusukan di leher dan dada korban, lanjut Irwan, juga ditemukan lupa akibat benda tumpul.
"Kemudian dari antara lengan dengan leher ada lebam yang diduga akibat benda tumpul. Dari hasil autopsi tersebut kita hubungkan dengan barang bukti yang ada. Makanya kami dibantu dengan Mabes Polri dari Baharkam, kami nantinya akan mengambil kesimpulan sementara seperti apa," sebutnya.
Sehingga diduga, korban sempat mengalami penganiayaan sebelum akhirnya tewas.
"Menurut hasil autopsi kami menilai bahwa diduga ada penganiayaan sebelumnya. Kami melihat di tengkuk sebelah kiri itu ada lebam, di mana lebam itu diduga benda tumpul. Itu yang kami belum mendapatkan barang bukti. Jadi, nanti kami akan lakukan pencarian kembali," ungkapnya.
Meninggal Akibat Luka Tusuk di Dada
Irwan menuturkan, hasil autopsi terhadap jenazah korban. Yodi diduga tewas karena terkena tusukan pada bagian dada sebelah kiri.
"Diduga hasil autopsi, ini bocoran awal dari teman-teman forensik, diduga meninggalnya karena tertusuk benda tajam di jantungnya," tuturnya.
Sudah 16 Saksi Diperiksa
Sampai saat ini, sebanyak 16 orang saksi telah dimintai keterangan oleh para penyidik terkait tewasnya Yodi tersebut.
"Kami tim gabungan, dari Polda, Polres, maupun Polsek, itu sekitar 16 saksi. Ada beberapa saksi diperiksa oleh Polda, oleh Polres, maupun oleh Polsek," tutupnya.
Adapun barang bukti yang ditemukan di lokasi dan diduga milik korban yakni KTP, NPWP, ATM Mandiri, Motor Beat warna putih nomor polisi B 6750 WHC, 3 STNK, uang Rp40 ribu, helm, jaket serta tas.
(mdk/lia)