Ahok akan paksa semua transaksi di DKI nontunai
"Saya bisa berikan bantuan kredit kepada mereka. Jadi semua dengan sistem seperti ini jadi gampang sekali," kata Ahok.
Gubernur DKI Jakarta Basuki T Purnama berencana menerapkan setiap transaksi pembayaran di DKI Jakarta menggunakan sistem autodebet. Ia berharap dengan digunakannya sistem ini dapat mengetahui siapa saja yang pantas diberikan bantuan kredit.
"Dengan memaksa E-Money, saya jadi tahu semuanya. Makanya kamu naik bus pun saya bisa tahu, uang parkir jadi tahu. Nanti PKL pun saya bisa tahu berapa pemasukannya. Sehingga saya bisa berikan bantuan kredit kepada mereka. Jadi semua dengan sistem seperti ini jadi gampang sekali," kata Ahok di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (8/12).
Ahok menambahkan, sistem pembayaran yang ia gagas ini turut mampu membuat Bank Indonesia berhemat karena mengurangi produksi pencetakan uang tunai.
"Kalau kamu membayar uang cash begitu banyak uangnya. Ngitung duitnya saja repot. Belum lagi BI nyetak uang itu. Itu semua uang cetak biaya loh," tambah Ahok.
Sistem ini akan diterapkan di seluruh wilayah DKI Jakarta mulai Januari 2015 dan diharapkan pada tahun 2016 sistem ini sudah sempurna.
"Tahun depan mulai jalan ini. Makanya saya yakin Januari mulai jalan, sepanjang 2015 pasti ada gesekan. Enggak apa-apa, mesti digesek supaya tajam. Enggak apa-apa kita hadapin aja. Kita harapkan 2016 sudah sempurna," pungkasnya.