Ahok bantah penggusuran Kampung Pulo buat hancurkan makam keramat
"Itu isu yang mengada-ada," kata Ahok.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah penggusuran bangunan liar di Kampung Pulo bakal menghancurkan makam keramat di sana. Kabar yang beredar itu dinilainya tidak berdasar sama sekali.
"Dari laporan intel, saya mau menghancurkan makam keramat di sana. Enggak mungkin itu, Bapak-bapak dan Ibu-ibu. Itu isu yang mengada-ada," kata Ahok di Aula Gedung Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (21/8).
Menurutnya, penggusuran di Kampung Pulo telah jauh hari disosialisasikan. Warga sebagian besar sepakat untuk dipindah ke rusunawa.
"Penggusuran di Kampung Pulo ini sudah dengan tahapan yang benar. Kita sudah jauh-jauh hari melakukan negosiasi dengan mereka dan mereka setuju," jelasnya.
Ahok mengatakan rusun yang disiapkan oleh Pemprov DKI tidak membayar. Namun, mereka yang menempati hanya diwajibkan membayar uang pemeliharaan lingkungan sebesar Rp 10 ribu per hari.
"Kalau Bapak-Ibu lihat berita di televisi, penggusuran warga Kampung Pulo oleh Pemprov DKI itu bukan penggusuran. Kami sudah negosiasi sebelumnya dengan warga Kampung Pulo dan kami sudah menyiapkan rusun untuk mereka, yang sebenarnya rusun itu tidak disewakan, warga hanya membayar biaya pemeliharaan lingkungan saja sebesar Rp 10 ribu per hari. Tetapi banyak yang meminta ganti rugi tanah dan rumah," pungkasnya.