Ahok ingin hotel di Jakarta putar lagu-lagu daerah
Kebijakan itu bertujuan untuk mempromosikan lagu-lagu khas Indonesia kepada turis lokal maupun mancanegara.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) membantah dirinya menerapkan larangan pemutaran lagu asing di hotel. Bahkan, dia mengaku mendapatkan kritik langsung dari kawannya yang berada di Jepang setelah membaca informasi tersebut.
"Enggak, itu salah. Orang di Jepang langsung BBM saya dan bilang 'gila, anda Gubernur di kota megapolitan kok bisa-bisanya melarang lagu asing di hotel?'," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (15/1).
Dia mengaku, sempat bingung ketika kawannya memberikan informasi tersebut. Untuk mendapatkan penjelasan, dirinya bertanya kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jakarta Purba Hutapea. Purba menjelaskan kepada Ahok bahwa media yang mengutip ucapannya itu keliru.
"Dia (Purba) bilang itu hotel diimbau untuk putar lagu-lagu daerah kayak Bengawan Solo atau lagu khas Belitung. Bukan dilarang, tapi wartawannya salah kutip, aku sudah tanya langsung sama Pak Purba. Dia (Purba) takut kali gue stafin gara-gara ini," ujarnya sembari tertawa.
Mantan Bupati Belitung Timur ini menegaskan, sebenarnya yang dimaksud Kepala Disparbud DKI Jakarta adalah hotel diharapkan menyelingi lagu-lagu asing dengan lagu-lagu daerah. Ini sekaligus mempromosikan lagu-lagu khas Indonesia.