Ahok ingin wujudkan Indonesia Baru melalui Jakarta Baru
Ahok mengatakan pihaknya juga menyediakan uang ratusan miliar untuk membiayai urusan rakyat kecil.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) meminta dukungan dari rakyat Indonesia untuk program Kartu Jakarta Sehat (KJS). Sebab, KJS diperuntukkan bagi jaminan kesehatan warga agar sejajar dengan negara lain.
"Kita mulai dari Jakarta dengan Jakarta baru, kita percaya akan ada Indonesia baru,"ujar Ahok dalam sambutannya di acara seminar RS Nirlaba di RS Husada Jakarta, Selasa (19/2).
Untuk itu, kata Ahok, dalam pelaksanaan KJS diharapkan rumah sakit selektif dalam menerima pasien rujukan. Sehingga, jika tidak ada surat rujukan dari Puskesmas maka wajib ditolak.
"Kalau sampai tidak ada rujukan dari Puskesmas, tanyakanlah ke Puskesmasnya ada rujukannya atau tidak. Karena banyak sekali calo-calo ngantongin sepuluh rujukan yang diperjualbelikan," jelasnya.
Politikus Gerindra ini mengatakan setiap warga yang sakit dan memegang KJS harusnya tidak langsung berobat ke Poliklinik RS Swasta, kecuali dalam keadaan kritis. Apabila sudah terlanjur masuk ke rumah sakit dan pindah ke ruang rawat inap kelas kelas I maka harus bayar.
"Nah itu yang saya lakukan, karena waktunya pendek saya tidak suka pakai sistem makan daging berapa karung,"katanya.
Dia mengatakan bagaimana mengatasi orang kaya yang mau menggunakan kelas III, maka akan diberikan KJS. Sebab, hal tersebut dilakukan untuk menambah modal bagi warga kaya yang tidak tahu malu.
"Saya gunakan apa kalau anda miskin, Anda pasti terpaksa di kelas tiga orang kaya yang tidak mau kan. Lalu bagaimana dengan orang kaya yang pelit, saya diprotes begitu di DPR. Orang kaya yang pellit gimana, dia nekat masuk kelas tiga, dia nekat masuk Puskesmas, kasih saja saya bilang. Kenapa saya kasih kartunya, karena saya sedang menambah modal dia supaya tidak berkurang," terangnya.
Suami Veronica Tan ini mengatakan pihaknya juga menyediakan uang ratusan miliar untuk membiayai urusan rakyat kecil. Hal ini dilakukan agar warga DKI lebih maju.
"Supaya bisa maju, jadi tidak ada urusan enggak ada masalah bagi saya jadi standarnya itu, makanya tadi kenapa masih kacau, kami ini belum bisa pakai APBD, kami baru tahap menjanjikan baksos tiap hari di puskesmas," tegasnya.
Selain itu, dia akan menaikkan gaji dokter yang praktik di Puskesmas, sebab honor yang diterima masih di bawah UMP. Untuk itu, dia akan bekerjasama dengan dokter RSCM guna melakukan uji coba.
"Misalnya bisa mengobati orang TBC berkurang, HIV, atau demam berdarah berkurang maka dokter di puskesmas tersebut yang bisa membantu pengurangan penyakit nasional, dia dapat reward lagi. Inilah komponen penghasilan,"terangnya.
Mantan anggota DPRD Belitung Timur ini sempat menyindir soal gaji dokter yang kalah besar dengan sopir Transjakarta. Sebab, tahun ini sopir Transjakarta akan mendapatkan gaji 3,5 kali UMP atau setara Rp 7,2 juta.
"Masa dokter kalah sm gaji sopir transjakarta. Tahun ini semua koridor kita harapkan tiga setengah kali UMP jadi Rp 7,2 juta sebulan," katanya.
Namun, apabila sopir Transjakarta sembarangan dalam melaksanakan kewajibannya maka akan dipecat. Sebab, sopir tersebut membawa ratusan jiwa penumpang busway.
"Kalau dia sembarangan kami pecat, karena dia membawa ratusan nyawa orang. Kalau macam-macam saya akan singkirkan anda. Orang bilang saya arogan sekali, mmg arogan saya, karena negeri ini tidak bisa dipimpin baik-baik mesti diajak berantem," tandasnya.