Ahok: Jika tertangkap dua kali, gelandangan dan pengemis dipidana
"Mereka ada yang mengemis buat bikin rumah di kampungnya."
Sebelum memasuki bulan suci Ramadan, Pemprov DKI Jakarta telah berulang kali merazia para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), seperti pengemis dan gelandangan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) pun menilai, sebagian besar pengemis yang selama ini mencari uang di Jakarta, bukanlah orang miskin yang hanya ingin mencari makan, melainkan mencari hal lain selain sesuap nasi.
"Biasanya, pengemis-pengemis itu bukan buat makan sebetulnya. Mereka ada yang mengemis buat bikin rumah di kampungnya. Kita sudah temukan ada berapa juta di gerobak mereka," ujar Ahok di Lapangan IRTI Monas, Jakarta, Rabu (8/7).
Ahok menjelaskan, para pengemis ini biasanya memang sengaja tinggal di gerobak-gerobak yang mereka bangun sendiri, demi mengambil hati para warga dan mengharapkan sedekah mereka.
Dirinya pun menilai, langkah Dinas Sosial DKI Jakarta, yang telah membuat surat pernyataan bagi para pengemis yang terjaring razia, sudah sangat baik. Sehingga, jika ada di antara mereka yang nakal dan kembali lagi ke Jakarta untuk mengemis, mereka bisa digugat melalui jalur pidana.
"Jadi enggak ada alasan orang enggak bisa makan. Kalau dia enggak bisa makan kita taruh di panti. Mereka tinggal di gerobak seolah susah, padahal kalau ditaruh di panti tidak mau," ujar Ahok.
"Dinas Sosial sudah kerja dengan baik. Yang ngemis di Jakarta kini sudah buat surat pernyataan, kalau mereka nipu kita, kita gugat pidana penipuan ini. Karena harus jelas posisi seperti ini," pungkasnya.