Ahok pilih sumbangan truk sampah ketimbang uang dari Taiwan

"Tadi saya dapat laporan bahwa kita ditawarkan bantuan USD 150 ribu dari Taiwan. Tapi kita tak terima uang," kata Ahok.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan, selama memimpin Jakarta bersama Joko Widodo (Jokowi) ada banyak bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) oleh pihak swasta. Tapi mereka tidak akan sembarangan untuk menerimanya.

Ahok menambahkan, terakhir pemprov harus menolak bantuan dari Taiwan. Sebab bantuan tersebut diberikan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam bentuk uang. Padahal, Ahok menegaskan, hanya menerima bantuan berupa barang.

"Tadi saya dapat laporan bahwa kita ditawarkan bantuan USD 150 ribu dari Taiwan. Tapi kita tidak terima uang. Kalau mau beli dump truk sampah, tulis aja sumbangan dari masyarakat Taiwan," ujarnya di Taman Waduk Pluit, Jakarta Utara, Kamis (30/1).

Ahok menjelaskan, keinginan untuk membeli 200 truk sampah baru selalu ditolak oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta. Padahal warga mengeluhkan penanganan sampah yang lamban.

Lambannya kerja Dinas Kebersihan DKI Jakarta karena truk-truk sampah sudah berusia 15 hingga 20 tahun lebih. Dengan kondisi ini maka truk sampah milik DKI Jakarta tidak lagi layak dioperasikan.

Mantan Bupati Belitung Timur ini menilai kondisinya mengkhawatirkan. Karena lambatnya penanganan sampah warga akan membuat banjir semakin sulit diatasi. Sebab mereka akan lebih membuang sampah di sungai dibandingkan ke tempat sampah.

"Makanya, kami juga harap ke depan yang mau ngasih bantuan CSR, yang bentuknya truk atau bus aja. Sekalian promosi merek juga kan. Bisa keliling," ujarnya.

Baca juga:
Relokasi warga bantaran sungai, Ahok terinspirasi film Al Capone
Ahok prihatin kondisi anak terkontaminasi timbal di Jakut
Ahok senang DKI dapat bantuan Rp 730 juta untuk korban banjir
Ahok: Kami sadar di Jakarta tidak terkendali banjirnya
Ahok malu rakyat Jakarta terima bantuan akibat banjir