Ahok sebut relokasi warga tanpa libatkan Polri dan TNI akan dibantai
Ahok mengatakan, jika warga yang ditertibkan melakukan perlawanan, maka TNI dan Polri bisa turut melakukan pengamanan.
Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama mempertanyakan adanya pandangan negatif dalam keterlibatan TNI dan Polri dalam melakukan penertiban Kalijodo. Padahal kehadiran mereka untuk memastikan penataan kota tersebut berakhir dengan kericuhan.
Basuki atau akrab disapa Ahok mencontohkan, penertiban kawasan Monumen Nasional (Monas) dan Kampung Pulo. Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta memang menjadi garda terdepan dalam penertiban. Namun jika warga yang ditertibkan melakukan perlawanan, maka TNI dan Polri bisa turut melakukan pengamanan.
"Kamu ingat enggak kasus mbah priuk, kalau cuma Satpol PP dibantai enggak orang kita? Nah sekarang kalau ada polisi, tujuannya apa? Seperti kasus Monas dulu, enggak ada polisi, orang kita dibantai nih. Itu kan dia (Satpol PP) membela diri, membela diri enggak sengaja ada orang-orangnya. Langsung LSM lapor polisi, polisi kalau ada laporan diproses enggak? Dikurung 3 hari Satpol PP kan," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/5).
Keterlibatan polisi, dia menambahkan, maka Satpol PP tidak perlu khawatir melakukan aksi membela diri. Karena dengan begitu, polisi yang ikut melakukan penertiban dapat menjadi saksi.
Mantan Bupati Belitung Timur ini mencontohkan kembali aksi demo buruh yang diselenggarakan pada 1 Mei 2016 lalu. Dalam catatan kepolisian, demo tersebut merupakan aksi damai. Namun tetap saja TNI dan Polri melakukan pengamanan.
"Nah saya tanya kamu, ada demo butuh polisi enggak? Kenapa kamu enggak tanya itu? Ada demo, ada hari buruh, kenapa TNI, polisi harus turun? enggak perlu dong, kan dia bilang damai. Orang demo kan bilang tidak anarkis, kenapa polisi perlu repot-repot harus turun sampai belasan ribu," jelasnya.
Ahok meminta pihak yang masih memperdebatkan ini untuk berpikir lebih jernih. Sebab tanpa adanya TNI dan Polri penertiban belum tentu akan berjalan lancar, bahkan tidak menutup kemungkinan akan jatuh korban.
"Sekarang saya tanya, kamu demo kan kamu takut enggak ada polisi? Kalau kamu enggak macam-macam kenapa takut? Saya kan bukan menggusur Anda loh, mindahinkan Anda dari tempat yang layak. Jadi jangan di bolak balikan ini. Kaya Kampung pulo, saya sudah baik hati. Kalau saya mau nakut-nakutin Anda, saya minta polisi gugat Anda. Karena kamu mereklamasi sungai. Saya lakukan enggak?" tandasnya.
Baca juga:
Pemprov DKI targetkan pelebaran Jalan Thamrin selesai tahun ini
Survei: Diterpa berbagai isu, elektabilitas Ahok tetap tinggi
NasDem santai soal rencana Gerindra bentuk koalisi gemuk lawan Ahok
Popularitas Ahok masih di atas Dhani, Yusril hingga Risma
Merasa disudutkan barter reklamasi, Ahok ibaratkan jadi cahaya fajar
Jelaskan barter Kalijodo & reklamasi, Ahok sebut 'itu jahat banget'
Ahok hentikan sementara aktivitas Lucy in The Sky
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas