Ahok usul ke DPRD, pembahasan APBD 2015 diupload ke Youtube
Tujuannya, agar pembahasan ini diketahui publik sehingga mencegah munculnya anggaran siluman.
Di awal jabatannya sebagai wakil gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, selalu minta direkam dengan kamera video proses rapat yang dia lakukan baik dengan anak buahnya maupun pihak luar. Tapi belakang, kebiasaan itu mulai tak terdengar kabarnya.
Rupanya, kebiasaan ini belum hilang. Buktinya, pria yang kini menjabat sebagai Pelaksana tugas itu meminta proses pembahasan APBD 2015 kembali direkam untuk menghindari adanya proyek fiktif.
"Untuk menghindari proyek-proyek siluman yang menjadi temuan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan, saya tawarkan pembahasan APBD direkam dan dirilis di Youtube," ungkapnya di Balai Kota DKI Jakarta, Kamis (6/11).
Ahok mengatakan hal itu saat Semiloka Koordinasi Supervisi Pencegahan Korupsi Pemprov DKI Jakarta bersama Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dia mengaku juga menerima laporan dari Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP) mengenai adanya dana fiktif dalam APBD 2014 yang muncul di Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan Dinas Kesehatan.
"Ini seperti kasus tahun anggaran 2013. Saya tidak tahu siapa yang 'bermain', apakah oknum di DPRD atau staf Pemprov DKI," kata Ahok.
Contoh lain yang diberikan mantan Bupati Belitung Timur ini terdapat dalam pengadaan mobil dinas pada Dinas Kebersihan. Ketika itu, mata anggaran pengadaan mobil hilang entah ke mana padahal pengadaan sudah harus dilakukan.
"Saat itu, mobilnya sudah dipesan, ketika siap-siap membayar, ternyata mata anggaran hilang dari APBD," ungkapnya.
Belajar dari kasus-kasus itu, Ahok meminta kepada DPRD DKI Jakarta agar semua proses penyusunan APBD DKI Jakarta 2015 dibahas secara terbuka. Sehingga masyarakat dapat mengetahui apa-apa saja yang dilakukan eksekutif dan legislatif untuk kemajuan Jakarta.