Alasan Pemprov DKI Tetap Terapkan PTM 100 Persen Meski Ada Kasus Hepatitis Akut
Hingga Rabu 18 Mei 2022, sebanyak 24 orang diduga merupakan pasien hepatitis akut misterius. Dari jumlah tersebut 5 orang meninggal.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta menilai kegiatan belajar mengajar dilakukan secara daring kembali meskipun muncul kasus hepatitis akut misterius. Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Lies Dwi Oktavia menilai warga Jakarta sudah terbiasa dengan pola hidup bersih dan sehat.
"Untuk mengalihkan kembali PTM (pembelajaran tatap muka) ke PJJ (pembelajaran jarak jauh) belum tepat, karena kalau kita lihat perkembangan kasus secara umum oke ada, tapi belum sampai begitu perlu untuk mengembalikan ke PJJ," kata Lies, Rabu (18/5).
-
Apa itu hepatitis? Hepatitis adalah peradangan hati yang disebabkan oleh berbagai virus menular dan agen tidak menular yang menyebabkan berbagai masalah kesehatan, beberapa di antaranya dapat berakibat fatal.
-
Kapan Hari Hepatitis Sedunia diperingati? Pada tanggal 28 Juli setiap tahun, dunia memperingati Hari Hepatitis Sedunia untuk meningkatkan kesadaran global mengenai hepatitis.
-
Bagaimana cara mencegah hepatitis? Vaksinasi adalah langkah utama dalam mencegah hepatitis, terutama untuk hepatitis A dan B.
-
Di mana hepatitis dapat menyebar? Di antara penyebab utama hepatitis adalah infeksi virus, seperti hepatitis A, B, dan C, yang dapat menyebar melalui kontak dengan cairan tubuh atau makanan dan minuman yang terkontaminasi.
-
Apa saja penyebab utama peradangan hati yang dikenal sebagai Hepatitis? Hepatitis adalah kondisi peradangan pada organ hati yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti infeksi virus, konsumsi alkohol berlebihan, paparan racun tertentu, dan kondisi medis lainnya.
-
Apa jawaban teka-teki nasi hepatitis MPLS? Nasi hepatitis dalam teka-teki konteks Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah nasi kuning.
Dwi mengatakan, yang terpenting saat ini edukasi terhadap pentingnya protokol kesehatan dan hidup bersih ke warga Jakarta, termasuk usia anak-anak. Setiap keluarga diimbau menjaga kebersihan makanan dan minuman yang akan dikonsumsi.
"Untuk makanan mengolah makanan dengan sempurna, sebelum makan cuci tangan, yang masak cuci tangan, itu secara umum sekaligus bisa mengurangi tipes, diare dan untuk penyakit yang lain seperti itu. Saat ini masih harus menjga protokol kesehatan karena tadi masih misterius masih berbagai dugaan," jelasnya.
Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat, hingga Rabu 18 Mei 2022, sebanyak 24 orang diduga merupakan pasien hepatitis akut misterius. Dari jumlah tersebut 5 orang meninggal.
Lies juga menyampaikan, jumlah penderita hepatitis akut misterius ini tersebar di seluruh wilayah kota Jakarta, terkecuali di Kepulauan Seribu.
"Berdasarkan data per 18 Mei 2022 pukul 08.00 WIB, probable 3 orang, pending 20 orang, suspek 1 orang," kata Dwi.
Sementara rincian pasien hepatitis akut misterius berasal dari pasien probable, dan pending 4 orang.
Dwi menjelaskan, menentukan klasifikasi pasien hepatitis akut misterius ada di kelompok probable, pending dan suspek ada di SGOT/SPT. Jika SGOT/SPT pasien berada di atas 500 maka pasien diduga hepatitis akut misterius. Indikator lainnya, jika penderita hepatitis terkonfirmasi menderita Hepatitis A, B, C atau G.
Namun, ia kembali menegaskan, belum ada indikator yang menjadi rujukan utama untuk mengonfirmasi hepatitis akut yang saat ini masih dianggap misterius.
"Karena kan ini belum tahu jadi yang kita lakukan pemeriksaan saat ini adalah menyingkirkan apakah ada kemungkinan hepatitis yang sudah kita ketahui, kemudian penyakit lain enggak ada," jelas Dwi.
(mdk/ray)