Anggota DPRD DKI minta pembangunan Waduk Rorotan Cakung dituntaskan
Pembangunan Waduk Rorotan Cakung, Jakarta Timur, menjadi sorotan DPRD DKI karena mangkrak. Sudah hampir tiga tahun pembangunan tersebut terbengkalai. Padahal waduk tersebut dinilai penting dalam pengendalian banjir di ibu kota.
Pembangunan Waduk Rorotan Cakung, Jakarta Timur, menjadi sorotan DPRD DKI karena mangkrak. Sudah hampir tiga tahun pembangunan tersebut terbengkalai. Padahal waduk tersebut dinilai penting dalam pengendalian banjir di ibu kota.
Menurut Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI, William Yani tidak ada alasan untuk tidak melanjutkan pembangunan waduk tersebut. Pembangunan sempat terhenti karena ada warga yang mengklaim lahan tersebut.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir Demak terjadi? Banjir besar yang menerjang wilayah Demak terjadi sejak Kamis (8/2).
-
Kapan banjir di Demak terjadi? Banjir Demak sudah berlangsung hingga satu minggu lamanya. Namun hingga hari ini air belum juga surut.
-
Di mana banjir terjadi di Semarang? Banjir terjadi di daerah Kaligawe dan sebagian Genuk.
"Sebelumnya memang Komisi A merekomendasikan untuk menghentikan sementara pembangunan. Setelah adanya putusan MA seharusnya pembangunan waduk bisa dilanjutkan," kata William dalam keterangannya, Selasa (3/4).
Politisi PDI Perjuangan ini mengaku heran dengan lambannya Pemprov DKI untuk menuntaskan pembangunan sarana itu. Padahal keberadaan Waduk Rorotan Cakung sangat dinanti warga yang sudah bosan kebanjiran.
Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI, Teguh Hendarwan mengakui bahwa pembangunan Waduk Rorotan Cakung baru mencapai 85 persen. Ia menjelaskan bahwa lahan yang digunakan untuk pembangunan waduk merupakan kewajiban pengembang.
Lebih lanjut, Teguh menambahkan bahwa saat ini pihaknya belum dapat melanjutkan pembangunan waduk lantaran masih menunggu penyelesaian administrasi Badan Aset DKI. Setelah sebelumnya ada warga atas nama Sutiman menggugat tanah itu.
Tidak hanya itu, belum dilanjutkannya pembangunanan dikatakan Teguh juga lantaran di atas lahan masih terpasang plang milik Polda Metro Jaya. Adapun Teguh mengungkapkan bahwa pembangunan Waduk Rorotan Cakung ini bertujuan untuk mengurangi banjir di tiga wilayah. Yakni wilayah Cakung, Cilincing, Rorotan.
"Waduk tersebut cukup besar untuk menampung air dengan kedalaman 8 meter," kata Teguh.
Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan, Naufal Firman Yusak, berjanji akan menindaklanjuti laporan mangkraknya pembangunan Waduk Rorotan Cakung ini.
"Segera saya lapor ke gubernur. Karena penanganan banjir ini menjadi salah satu prioritas kami," ucapnya.
Untuk diketahui, pembangunan waduk sempat tertunda karena ada gugatan dari Sutiman Bin Ayub yang mengaku memiliki lahan tersebut. Perkara sampai ke pengadilan hingga keluarnya putusan Mahkamah Agung Perkara No. 1158/ K/Pdt/2017 tertanggal 17 Juli 2017 yang menolak permohonan kasasi Sutiman dkk.
Baca juga:
Salut, ini momen Anies kotor-kotoran demi warga Jakarta
Di Balairung kini dibuat pintu, Biro Umum DKI pastikan bukan perintah Anies-Sandi
Rapat RPJMD 2018-2022, DPRD minta Anies setop swastanisasi air di Jakarta
Fraksi PKB DKI: Rumah DP Rp 0 solusi bagi warga Jakarta atau blunder?
Bingung cari kerja setelah Alexis tutup
Tak cuma Alexis, anggota DPRD DKI minta Anies-Sandi tertibkan kafe liar di Jaktim
Pesta malam terakhir di Alexis