Anies akan hapuskan swastanisasi air di Jakarta
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengungkapkan banyaknya keluhan warga DKI soal kesulitan air dan tata kelolanya. Karena itu, dia menegaskan, kepada jajarannya untuk bisa mengatur distribusi air seiring rencana pembangunan perkotaan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan menjalankan putusan Mahkamah Agung (MA) soal larangan swastanisasi air. Pernyataan ini disampaikan menyambut Hari Air Sedunia yang jatuh pada hari ini 22 Maret.
"Intinya kita namanya warga negara apalagi penyelenggara negara harus menaati semua putusan Mahkamah Agung, kita akan taati," katanya saat menghadiri Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di Jakarta Barat, Kamis (22/3).
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa yang bertemu dengan Prabowo dan Anies Baswedan? Susi Pudjiastuti mencuri perhatian publik setelah melakukan pertemuan dengan Prabowo dan Anies Baswedan.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengungkapkan banyaknya keluhan warga DKI soal kesulitan air dan tata kelolanya. Karena itu, dia menegaskan, kepada jajarannya untuk bisa mengatur distribusi air seiring rencana pembangunan perkotaan.
"Kebutuhan air bersih adalah salah satu kebutuhan paling mendasar. Karena itu perencanaan pembangunan harus menggunakan asumsi kita berada di perkotaan," jelasnya.
Polemik soal air di DKI merujuk pada tata kelola swasta oleh PT Aetra Air Jakarta dan PT PAM Lyonnaise Jaya (Palyja). Swastaniasi air ini dinilai mencekik masyarakat kurang mampu, karena hak mereka mendapat air menjadi semakin sulit dan mahal.
Lewat putusan MA No. 31/Pdt/2017, diperintahkan Pemprov DKI Jakarta untuk memutus hubungan kontrak dengan dua perusahaan swasta tersebut dan mengembalikan pengelolaan air sesuai dengan Kovenan Internasional Hak Ekonomi, Sosial, dan Budaya yang telah diratifikasi dengan Undang-Undang No. 11 tahun 2015.
Berdasarkan amar putusan MA, swastanisasi air dinilai tidak meningkatkan pelayanan pengelolaan air minum dan air bersih di Jakarta. Swastanisasi air, juga dinilai membuat PAM Jaya kehilangan kekuatan pengelolaan air minum karena dialihkan kepada swasta.
Baca juga:
Kampanye penggunaan PAM, Sandiaga akan bagi pamflet ke tetangga
Sandiaga sebut tanah dan rumah retak karena penggunaan air tanah
Anies soal penggunaan air tanah: Gedung pemerintah & swasta kita periksa
Sandiaga harap ada Perda soal penggunaan air tanah
Anies Baswedan: Gedung pencakar langit langgar aturan karena keserakahan
Sandiaga imbau warga beralih air tanah ke PAM
Pemprov DKI akan cek fasilitas pengelolaan air dan limbah di Istana