Anies Bakal Upgrade E-Budgeting, Masyarakat Bisa Beri Komentar
Mantan Mendikbud itu menyatakan, pembaruan e-budgeting bukan dilakukan lantaran adanya kesalahan penginputan anggaran yang kini sedang heboh diributkan di media sosial. Anies menyebut persiapan telah dilakukan lama dan akan diluncurkan pada akhir tahun.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan akan memperbarui sistem e-budgeting. Dengan sistem baru, masyarakat tidak hanya bisa mengakses dan mengawasi anggaran, melainkan juga dapat memberikan komentar.
"Yang akan dilakukan adalah upgrade, agar tetap anggaran itu nanti bisa diakses. Bahkan bukan hanya bisa dilihat, tapi juga bisa memberikan komentar langsung. Kalau saat ini publik itu hanya bisa lihat tapi tidak bisa memberikan (komentar)," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (1/11).
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang disampaikan Anies Baswedan di sidang perdana PHPU? "Karena memang sebagai prinsipal di awal kami hadir menyampaikan pesan pembuka sesudah itu nanti disampaikan lengkap oleh tim hukum," kata Anies, kepada wartawan, Rabu (27/3).
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Bagaimana Anies Baswedan menanggapi kekalahan Pilpres? "Mau perjalanan yang nyaman dan enak, pilih jalan yang datar dan menurun. Tapi jalan itu tidak akan pernah mengantarkan kepada puncak manapun," ujarnya."Tapi kalau kita memilih jalan yang mendaki, walaupun suasana gelap ... kita tahu hanya jalan mendaki yang mengantarkan pada puncak-puncak baru."
-
Apa berita bohong yang disebarkan tentang Anies Baswedan? Mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi sasaran berita bohong atau hoaks yang tersebar luas di media sosial. Terlebih menjelang Pilkada serentak 2024.
Anies mengatakan pihaknya akan mengedepankan tidak hanya prinsip transparansi, melainkan juga smart system dalam menyusun mata anggaran.
"Kita mengedepankan prinsip transparansi akuntabilitas dan smart system, itu kita pegang," ujar Anies.
Mantan Mendikbud itu menyatakan, pembaruan e-budgeting bukan dilakukan lantaran adanya kesalahan penginputan anggaran yang kini sedang heboh diributkan di media sosial. Anies menyebut persiapan telah dilakukan lama dan akan diluncurkan pada akhir tahun.
"(Pembaruan) sudah dikerjakan, jadi akan digunakan Januari. Artinya, tidak dibikin karena ada keramaian, bukan. Itu sudah dikerjakan setahun lebih, sudah direncanakan akan dilaunching akhir tahun ini," tuturnya.
Meski ada pembaruan, Anies menegaskan tidak akan meniadakan atau mengganti sistem e-budgeting dengan sistem baru.
"Tapi intinya seperti kalau kita memiliki aplikasi, aplikasi selalu mengalami perkembangan, jadi ya normal saja. Jadi bukan mengganti, tapi upgrade. Kalau ganti, pesannya meniadakan, bukan. Tapi meng-upgrade saja, sehingga sistemnya smart," tuturnya.
Dengan adanya pembaruan sistem, maka polemik seperti anggaran tak wajar lem aibon dapat terdeteksi dan dicegah.
"Sistem harus bisa mendeteksi. Misalnya, kemarin lem Aibon Rp82 miliar saja, common sense saja, enggak bisa itu, sistem akan menolak. Itu penting, supaya kita bisa bedakan antara kekeliruan dengan manipulasi," tegasnya.
Anies Sanksi Penginput Lem Aibon Rp82 Miliar
Terkait kesalahan pada penginputan data yang sudah terjadi, Anies menyebut akan memberi sanksi tegas pada oknum penginput. Selain SDMnya langkah kain adalah pembaruan sistem tersebut.
"Jadi semua yang kerja kemarin asal jadi, saya akan periksa menggunakan tim ad hoc. Mereka semua akan diperiksa, dan kalau salah akan diberi sanksi sesuai kesalahannya. Tapi sistem tidak bisa begitu saja, harus diupgrade," kata Anies.
Reporter: Delvira Hutabarat
Sumber: Liputan6.com