Anies: MRT Hasil Kerja Beberapa Gubernur DKI Jakarta Lalu, Kita Meneruskan
Anies meyakini proyek MRT yang sedang dalam proses pengerjaan akan dilanjutkan Gubernur DKI Jakarta setelahnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebutkan pembangunan Moda Raya Terpadu (MRT) Jakarta merupakan pekerjaan besar, yang melibatkan beberapa gubernur sebelumnya dan setelahnya.
"Kalau diperhatikan, perjalanan MRT ini bukan perjalanan satu atau dua tahun, bukan satu atau dua gubernur, tapi juga dekade. Jadi, ini tanggung jawab yang sudah diemban beberapa gubernur yang lalu dan kemudian kita meneruskan," ungkap dia di Plaza BEOS Kawasan Kota Tua, Jakarta, Sabtu (11/9) malam.
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
-
Siapa yang dijemput Anies Baswedan? Calon Presiden (Capres) nomor urut satu Anies Baswedan mendatangi kediaman Calon Wakil Presiden (Cawapres) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Jalan Widya Chandra IV Nomor 23, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).
-
Siapa kakek dari Anies Baswedan? Sebagai pria berusia 54 tahun, Anies Baswedan adalah cucu dari Abdurrahman Baswedan, seorang diplomat yang pernah menjabat sebagai wakil Menteri Muda Penerangan RI dan juga sebagai pejuang kemerdekaan Indonesia.
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang dikatakan Anies Baswedan dalam video yang beredar? "Dengan kekalahan saya pada pemilu presiden yang lalu, saya memutuskan untuk menjadi gamer," Anies terlihat mengatakan hal itu dalam sebuah video yang beredar."Untuk itu saya akan memperkenalkan gim yang saya mainkan, Honor of Kings."
-
Kapan Anies Baswedan dilahirkan? Ia lahir pada tanggal 7 Mei tahun 1969, di Desa Cipicung, Kuningan, Jawa Barat.
Lebih lanjut, ia mengatakan MRT bagian dari proyek strategis dengan jangka waktu yang panjang, mulai dari proses penyusunan gagasan, pencarian dana, hingga penyusunan kerja sama proyek.
Anies meyakini proyek MRT yang sedang dalam proses pengerjaan akan dilanjutkan Gubernur DKI Jakarta setelahnya.
"Ini bukan program satu orang atau dua orang, tapi ini program nasional, program Pemerintah Provinsi DKI, dikerjakan secara bersama-sama lintas waktu. Ini semua juga sudah diinstitusikan dalam kontrak-kontrak kerja sama dan dalam bentuk arragement antara pemprov dan pemerintah pusat melalui pembentukan PT MRT Jakarta (Perseroda)," kata dia.
Prinsip utamanya, sebutnya, MRT Jakarta bukan hanya menjadi alat pemindah badan dari satu tempat ke tempat yang lain. Tetapi, juga untuk melakukan pendidikan, seperti kebiasaan tepat waktu, kebiasaan tertib, dan kebiasaan tidak ada sampah.
"Itu semua adalah contoh-contoh bagaimana MRT diarahkan lebih dari sekedar alat transport, tetapi juga alat untuk penumbuhan kebudayaan peradaban masyarakat modern," ucap Gubernur DKI Jakarta.
Dalam kesempatan tersebut, pemerintah melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) CP 202 Moda Raya Terpadu (MRT) di Kota Tua, Jakarta Barat.
Kontrak kerja paket CP 202 yang ditandatangani 18 Juli 2022, akan menghubungkan Harmoni-Sawah Besar sepanjang 1,8 kilometer (km) dengan tiga stasiun di bawah tanah.
Paket CP 202 merupakan bagian dari fase 2 yang menghubungkan Bundaran HI hingga kawasan Kota. Sebelumnya, sudah dilakukan pengerjaan paket CP 201 dari Thamrin-Monas sepanjang 2,26 km dengan dua stasiun di bawah tanah. Hingga kini, paket CP 201 telah tercapai 42,7 persen sejak pekerjaan pada 15 Juli 2020.
Selain itu, MRT Jakarta juga telah mengerjakan paket CP 203 yang menghubungkan Glodok-Kota sepanjang 1,3 km dengan dua stasiun bawah tanah dengan progres 15 persen sejak pengerjaan 18 September 2021.
Anies mendukung proyek pekerjaan MRT fase 2 berjalan tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat anggaran.
Berdasarkan proyeksi, fase 2 MRT yang terdiri dari tiga paket yakni CP 201, CP 202, dan CP 203, selesai pada 2028.
"Ini kegiatan penting karena pembangunan MRT akan terus berjalan ke depan. Jakarta sebagai kota modern yang nantinya akan menjadi pusat perekonomian, bukan hanya Indonesia, tetapi juga kawasan Asia Tenggara, sehingga kita harus menyiapkan transportasi umum massal yang bisa menjangkau seluruh wilayah DKI Jakarta," ujar dia.