Anies Tepis akan Bangun Hotel di TIM
Nantinya, dia menjelaskan, akan ada berbagai kegiatan yang akan dilakukan di TIM. Tidak hanya seniman Jakarta saja yang akan menggunakan. Tapi, kata dia, berbagai wilayah di Indonesia termasuk tamu asing pun dapat berkunjung.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan tujuan merevitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) adalah sebagai pusat kegiatan kebudayaan di tingkat nasional hingga internasional. Dia mengklaim nantinya tempat tersebut akan menjadi salah satu wajah kebudayaan.
"Kita melakukan Revitalisasi Taman Ismail Marzuki untuk bisa menjadi pusat kegiatan kebudayaan baik di level nasional maupun internasional. Kita ingin di tempat ini jadi salah satu simpul ekosistem kebudayaan kita," katanya di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (25/11).
-
Apa yang dititipkan Anies Baswedan kepada majelis hakim MK? Kita titipkan ke majelis hakim kepercayaan untuk menentukan arahnya ke depan. Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
-
Apa yang disindir Anies Baswedan tentang Gubernur DKI? Anies Sindir Ada Gubernur DKI Tak Tuntas Janji Jabat 5 Tahun: Jangan Hukum Saya Capres Anies Baswedan menyinggung soal pemimpin yang tidak memenuhi janjinya.
-
Apa yang menjadi dorongan Anies Baswedan untuk melakukan perubahan? Baginya, semangat kader PKS Sulsel tersebut menjadi dorongan untuk melakukan perubahan. "Sinar matahari itu malah membangkitkan semangat bapak dan ibu. Izinkan pada kesempatan ini sekalian kita mendorong perubahan."
-
Bagaimana Anies Baswedan meyakini hakim MK akan memutuskan yang terbaik untuk Indonesia? Kami yakin semoga majelis diberikan keberanian, kekuatan untuk memutus yang terbaik untuk Indonesia kedepan
-
Apa yang ingin diberantas oleh Anies Baswedan? “Saya sudah berkomitmen untuk memberantas semua kegiatan ilegal, semua itu harus diberikan sanksi tegas dan dihukum,” tutupnya.
-
Apa yang dilakukan oleh Koalisi Perubahan untuk memenangkan Anies Baswedan? Koalisi Perubahan sudah melakukan pelatihan juru kampanye untuk memenangkan Anies Baswedan.
Nantinya, dia menjelaskan, akan ada berbagai kegiatan yang akan dilakukan di TIM. Tidak hanya seniman Jakarta saja yang akan menggunakan. Tapi, kata dia, berbagai wilayah di Indonesia termasuk tamu asing pun dapat berkunjung.
"Artinya akan banyak kegiatan yang berlangsung di sana. Karena itu lah ketika TIM dirancang itu dirancangnya sebagai satu tempat ekosistem kegiatan kebudayaan dan itu sudah hampir setahun lalu," ungkap mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu.
Seniman akan Dapat Wisma Di TIM
Anies menepis kabar dalam lingkungan TIM akan dibangun hotel. Menurutnya, pihaknya akan membangun wisma untuk para seniman.
"Wisma seniman iya, ya itu namanya wisma seniman," ujarnya.
Dia menjelaskan nantinya wisma tersebut akan jadi pusat kegiatan para seniman. Dan para seniman yang akan mengisi acara kata dia tidak perlu menyewa hotel.
"Dalam praktik nya selama ini kalau kita punya acara, mereka tinggal di hotel luar. Dengan adanya wisma, sama seperti wisma atlet kalau di Senayan. Untuk siapa? Tentu atlet yang berkegiatan di Senayan," ungkapnya.
Anies menjelaskan wisma tersebut nantinya akan difasilitasi selama 24 jam. Tidak hanya dari nasional yang akan mengisi, pegiat seni dari seluruh dunia juga dapat mengunjungi tempat tersebut.
"Jadi bukan dibayangkan seperti tempat komersial untuk di luar, ini justru untuk menampung agar seniman-seniman yang datang itu tinggalnya berada di dalam satu ekosistem. Ini yg kita dorong justru di DKI itu sekarang itu dipisah antara Dinas pariwisata dan dinas kebudayaan," tutupnya.
Seniman Tolak Revitalisasi TIM Jadi Hotel
Seniman Arie F Batubara mengatakan, para seniman menolak adanya pembangunan hotel dalam revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM). Alasannya karena rencana tersebut tidak sesuai dengan citra kawasan pusat kesenian Jakarta itu.
"Kami bukannya menolak revitalisasi TIM, yang kami tolak pembangunan hotelnya. Itu kan tidak sesuai dengan citra TIM sebagai art center," kata Arie saat dihubungi oleh wartawan, Senin (25/11).
Menurutnya, dengan adanya hotel yang direncanakan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro) maka lambat laun akan mengubah fungsi TIM. Dari yang awalnya sebagai kawasan untuk mengekspresikan seni menjadi komersil untuk meraup keuntungan.
Lebih lanjut, dalam desain yang dimenangkan oleh arsitek Andra Matin pada 2007 tidak terdapat gagasan untuk membangun hotel dalam revitalisasi TIM sebagai pusat kesenian di Ibu Kota.
"Pada lomba desain untuk revitalisasi TIM tahun 2007 yang dimenangkan Andra Matin, dalam masterplan revitalisasi TIM tidak ada yang namanya pembangunan hotel," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
(mdk/fik)