Antisipasi Cuaca Ekstrem, Pemprov DKI Siapkan 1.262 Titik Lokasi Pengungsian Banjir
Pemprov DKI Siapkan 1.262 Titik Lokasi Pengungsian Banjir. Jumlah lokasi pengungsian tersebut mampu menampung sekitar 105.804 orang.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan langkah mengantisipasi cuaca ekstrem yang diprediksi bakal terjadi beberapa waktu ke depan. Salah satunya menyiapkan 1.262 lokasi pengungsian sebagai penanggulangan banjir tahun ini.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, jumlah lokasi pengungsian tersebut mampu menampung sekitar 105.804 orang.
-
Apa yang sedang diurus Ramzi di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Ramzi menyebutkan bahwa kedatangannya ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur adalah untuk melengkapi berkas administrasi pencalonannya.
-
Apa yang Ramzi lakukan di Pengadilan Negeri Jakarta Timur? Jadi saat ini perlu dipersiapkan. Pendaftaran sudah diterima, semua dokumen telah masuk. Terdapat beberapa masukan terkait pendaftaran calon bupati dan calon wakil bupati. Namun, masih ada beberapa dokumen yang belum lengkap. Ternyata ada beberapa berkas dari pengadilan negeri Jakarta Timur yang belum saya siapkan," jelas Ramzi.
-
Kapan Adam Malik Batubara meninggal? Setelah mengabdikan diri untuk bangsa Indonesia, Adam Malik mengembuskan napas terakhirnya di Bandung pada 5 September 1984 karena sakit kanker hati.
-
Kapan Curug Bibijilan buka? Curug Bibijilan buka setiap hari mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
-
Siapa Rizma? Seorang guru SD Negeri 2 Karangmangu, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah bernama Rizma Uldiandari sempat viral pada 2016 lalu.
-
Kejatuhan cicak di paha pertanda apa? Arti kejatuhan cicak yang berikutnya adalah jika kamu mengalami kejatuhan cicak tepat pada paha. Musibah yang disebabkan oleh orang lain ini bisa diketahui dari posisi cicak jatuh.
"Kita menyiapkan 1.262 lokasi pengungsian, daya tampung 105.804 jiwa dan sarana prasarana pendukung seperti tenda pengungsi dapur umum logistik dan lain sebagainya," ucap Riza dikutip pada Jumat (29/10).
Riza juga menuturkan, persiapan titik titik lokasi pengungsian diiringi dengan upaya Pemprov DKI melakukan pengerukan lumpur di seluruh sungai, waduk, situ, ataupun embung yang ada di Jakarta. Tak luput, pompa mobile dan stasiun-stasiun pompa disiagakan untuk menguras air yang menggenang di daratan.
"Kita juga memasang alat ukur curah hujan di 1267 kelurahan sehingga kita tahu persis kalau musim hujan seperti apa," ucapnya.
Untuk diketahui, sejumlah wilayah di Indonesia mengalami peralihan musim pada Oktober 2021. Antara lain di Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan. Penyebabnya anomali iklim global di Samudera Pasifik yang telah melewati ambang batas La Nina yakni mencapai -0.61°C. Sedangkan ambang batas kategori La Nina hanya -0.5°C.
Diprediksi, La Nina bakal terjadi hingga Februari 2022. La Nina diperkirakan akan berlangsung dengan intensitas lemah hingga sedang seperti tahun 2020.
"Pada peralihan musim perlu diwaspadai seperti fenomena puting beliung atau cuaca ekstrem terutama di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Sulawesi Selatan," kata Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati dalam konferensi pers, Senin (18/10).
Data BMKG, hampir 20 persen wilayah di Indonesia memasuki musim hujan. Meliputi Aceh bagian tengah, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, Sumatera Barat, Jambi, sebagian besar Sumatera Selatan, Lampung bagian barat, Banten bagian timur, dan Jawa Barat bagian selatan.
Kemudian Jawa Tengah bagian barat, sebagian kecil Jawa Timur bagian selatan, sebagian Bali, Kalimantan Utara, sebagian besar Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan bagian selatan dan timur, Kalimantan Tengah bagian timur, Pulau Taliabu dan Pulau Seram bagian selatan.
Sementara itu, sebagian wilayah di Indonesia akan memasuki musim hujan pada Oktober 2021 ini. Wilayah itu meliputi Aceh bagian timur, Riau bagian tenggara, Jambi bagian barat, Sumatera Selatan bagian tenggara, Bangka Belitung, Banten bagian barat, dan Jawa Barat bagian tengah.
Selanjutnya, Jawa Tengah bagian barat dan tengah, sebagian daerah DI Yogyakarta, sebagian kecil Jawa Timur, Kalimantan Tengah bagian timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, serta Kalimantan Utara.
"Beberapa wilayah yang lain akan memasuki musim hujan pada bulan November hingga Desember secara bertahap dalam waktu yang tidak bersamaan. Secara umum, sampai dengan bulan November 2021, diperkirakan 47,7 persen wilayah Indonesia telah memasuki musim hujan," jelasnya.
Pemerintah daerah dan masyarakat disarankan segera mengambil langkah mitigasi risiko bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, banjir bandang, angin kencang, maupun badai tropis. Terutama pihak yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya air dan pengurangan berisiko bencana.
(mdk/noe)