Bangun 2.543 unit rusunawa, DKI gelontorkan Rp 300 miliar
Program ini ditargetkan bisa segera dimulai setelah Hari Raya Idul Fitri.
Guna mendukung program normalisasi dan relokasi warga bantaran kali di wilayah DKI Jakarta, pemprov terus mengejar pembangunan puluhan ribu unit rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Ibu kota.
Selain akan melakukan ground breaking 21 unit rusunawa di 15 lokasi pada bulan Agustus mendatang, tahun ini Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI juga telah siap membangun sebanyak 2.543 unit rusunawa, di delapan lokasi lainnya.
Saat dihubungi, Kepala Dinas Perumahan dan Gedung Pemda DKI, Ika Lestari Adji mengatakan, selain membangun rusunawa dari dana Penyertaan Modal Pemerintah (PMP) kepada PT Jakarta Propertindo (Jakpro), di tahun 2015 ini Pemprov juga akan membangun 2.543 unit rusunawa, dengan menggunakan sumber dana dari APBD DKI tahun 2015.
"Kita akan bangun 2.543 unit rusunawa dari dana APBD DKI tahun ini. Saat ini masih dalam proses lelang," kata Ika saat dihubungi, Senin (29/6).
Menurut Ika, anggaran pembangunan 2.543 unit rusunawa tersebut, dialokasikan oleh Pemprov DKI sebesar Rp 300 miliar. Program ini ditargetkan bisa segera dimulai setelah Hari Raya Idul Fitri.
"Targetnya dimulai selepas hari raya Lebaran. Anggarannya untuk tahun ini Rp 300 miliar," ujar Ika.
Mantan Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Utara ini memaparkan, jumlah 2543 unit rusunawa itu, rencananya akan dibangun ke dalam dua tower (524 unit) di rusunawa KS Tubun, dua tower (384 unit) di rusun Rawa Buaya, satu tower (235 unit) di rusun Semper, dan 4 Blok (300) unit di rusun Cakung Barat.
"Kemudian, 4 Blok sebanyak 400 unit di rusunawa Rawa Bebek, 4 Blok sebanyak 300 unit di Jatinegara Kaum, 2 Blok sebanyak 200 unit di Jalan Bekasi Raya, dan 1 Blok sebanyak 200 unit di rusunawa Pinus Elok," pungkasnya.