Banjir surut, warga Kampung Pulo pilih bertahan di posko
Warga khawatir banjir kembali naik meski saat ini air sudah mulai surut.
Ketinggian air di wilayah Kampung Pulo, Jatinegara, Jakarta Timur, berangsur-angsur surut. Namun, ribuan warga memilih tetap tinggal di posko pengungsian yang telah disediakan di beberapa titik.
Nurdin (52), warga RT 4 RW 3, mengatakan, air mulai surut sejak pukul 05.00 WIB tadi. Namun, air berwarna cokelat tersebut masih menggenangi rumahnya setinggi 1 meter.
"Alhamdulillah, sudah mulai surut. Mudah-mudahan, nanti malam udah kering kalo cuacanya cerah," kata Nurdin saat ditemui di tenda pengungsian, Kamis (23/1).
Nurdin berharap, banjir tidak lagi bertambah parah seperti yang terjadi pada Rabu (22/1) kemarin, sehingga tidak terjadi lagi banjir susulan yang sempat terjadi dua kali selama sepekan kemarin.
"Khawatir sih naik lagi, karena katanya kan hujan akan terus terjadi sampai bulan depan. Mudah-mudahan kagak naik, sudah capai soalnya. Bosan di pengungsian," jelasnya.
Warga lainnya, Gatot (38) mengatakan, banjir yang menimpa Jakarta pada tahun ini merupakan banjir terparah yang dialami olehnya.
Topik pilihan: DKI Jakarta | Jokowi ahok
"Banjir sekarang memang parah, kampung pulo biasanya banjir sehari langsung surut. Ini udah surut naik lagi, surut lagi, naik lagi. Kita sih pasrah ajalah," paparnya.
Sementara itu, Ketua RT 03/03 Kampung Melayu, Budi mengatakan, saat ini warga dan kelurahan masih terus memantau keadaan pintu air di Katulampa, Bogor untuk mengantisipasi adanya banjir susulan.
"Sekarang posisinya siaga tiga. Kita masih lakukan pemantauan dan koordinasi. Laporan yang baru saya terima katulampa naik jadi 110 dari 80 cm. Kita siaga lagi," tandasnya.
-
Di mana banjir terjadi di Jakarta? Data itu dihimpun hingga Jumat 15 Maret 2024 pada pukul 04:00 WIB. "Kenaikan status Bendung Katulampa dan Pos Pantau Depok menjadi Siaga 3 (Waspada) dari sore hingga malam hari serta menyebabkan genangan di wilayah DKI Jakarta," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Isnawa Adji dalam keterangan tertulis, Jumat (15/3).
-
Siapa yang menangani banjir di Jakarta? Dia menjelaskan, BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan dan memastikan tali-tali air berfungsi dengan baik bersama dengan para lurah dan camat setempat. "Genangan ditargetkan untuk surut dalam waktu cepat," ujar dia.
-
Kapan banjir pertama kali terjadi di Jakarta? Pada masa VOC sendiri telah dilakukan berbagai cara untuk menanggulangi banjir di Batavia (kini Jakarta). Gubernur Jenderal silih berganti mencoba berbagai upaya.
-
Di mana banjir Jakarta pada tahun 1960 terjadi? Mengutip dari buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980 karya Edi Setyawati dkk mengatakan, pada awal tahun 1960 terjadi banjir di Jakarta, setelah mengalami musim hujan yang hebat sehingga 7 kelurahan sangat menderita, terutama daerah Grogol dan sekitarnya.
-
Siapa saja yang terdampak oleh banjir? Dampak banjir sangat luas dan kompleks, melibatkan aspek kesehatan, ekonomi, dan lingkungan. Banjir sering kali menyebabkan penyakit yang disebarkan melalui air, seperti kolera dan leptospirosis, yang dapat menyebar dengan cepat di antara populasi yang terdampak. Dari sisi ekonomi, banjir dapat menghancurkan tanaman pangan, merusak infrastruktur, dan menghentikan aktivitas bisnis, mengakibatkan kerugian finansial yang signifikan.
-
Di mana banjir di Cirebon timur terjadi? Banjir di wilayah Cirebon timur ini kemudian viral di media sosial pada Rabu (6/3). Dalam video yang beredar terlihat sejumlah karyawan kesulitan mengevakuasi kendaraan roda dua miliknya yang terparkir di area pabrik.
Baca juga:
Pos Ciliwung Depok, pemantau banjir untuk warga Jakarta
PT MMS: 300-an warga mengungsi di sisi tol
Kerjasama antarpemda atasi banjir baru wacana
Pencarian orang hanyut di tengah derasnya arus Kali Ciliwung
Bukan bantu saat banjir, 3 pemuda malah peras pengendara