Banyak kejanggalan, Ahok minta renovasi kantor PD Pasar Jaya diaudit
"Eskalator lama masih pakai Gold Star, Gold Star itu sudah berubah jadi LG, sudah lah, aku kan memang sabar sebenarnya".
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama baru saja meresmikan Kantor Pusat PD Pasar Jaya yang berada di Jalan Raya Cikini, Jakarta Pusat. Namun sayangnya usai melakukan peninjauan langsung, Ahok nampak tidak puas.
Ahok mengungkapkan, anggaran untuk melakukan renovasi kantor ini menghabiskan Rp 14 miliar. Namun sayangnya renovasi yang dilakukan oleh direksi lama ini masih belum sesuai harapannya.
"Menurut saya kemahalan, makanya saya sudah minta tim saya, BPKP turun, diaudit. Saya tidak mau direksi lama lepas tangan kemudian yang direksi baru kena. Saya mau audit ini kemahalannya berapa? Kita mesti tahan untuk enggak bayar kan? Karena ini kemahalan," katanya di Kantor Pusat PD Pasar Jaya, Jakarta Pusat, Rabu (24/8).
Mantan Bupati Belitung Timur ini menyoroti tidak rapinya pengerjaan dengan anggaran miliaran ini. Mulai dari lantai, dinding hingga eskalator yang digunakan tak luput dari perhatiannya.
"Mana ada lantai kayak gini penyok-penyok, sudah kayak aku saja yang nebok. AC belum jalan lagi, belum beres, ini kayak saya saja yang nyemen. Eskalator lama masih pakai Gold Star, Gold Star itu sudah berubah jadi LG, sudah lah, aku kan memang sabar sebenarnya," tegasnya.
Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasruddin membenarkan jika pengerjaan renovasi ini tidak dilakukan olehnya, melainkan direksi sebelumnya. Sehingga dia mengaku tidak mengetahui sejak kapan pembenahan pasar ini menjadi kantor dilakukan.
"Saya mesti ngecek, kalau itunya memang saya enggak cek itu nya kapan dibangunnya, tapi saya cuma percepat agar ini jadi," terangnya.
Menurutnya, rencana adanya audit mengenai renovasi kantor barunya ini merupakan ide bagus. Karena ini semakin memberikan citra baik dengan adanya transparansi oleh salah satu Badan Usaha Milik Daerah DKI Jakarta ini.
"Enggak apa-apakan lebih baik buat kita. Lebih transparan. Kan tujuannya Pasar Jaya kan gitu, transparan saja semuanya. Kan enak kita jalannya," tutup Arief.