Beda Ahok dan Djarot soal petugas PPSU libur saat lebaran
Bukan kali ini saja mereka berdua beda pandangan.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menginginkan agar seluruh petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk tidak mengajukan libur atau cuti pada saat Hari Raya Idul Fitri. Dia ingin pasukan 'oranye' itu untuk meminta libur setelah lebaran.
Hal tersebut dilakukannya, agar pasukan oranye tetap menjaga kebersihan serta merawat Ibukota selama lebaran. "Sebaiknya mereka cuti lebaran setelah lebaran saja, karena kita tidak ingin kota Jakarta jadi kotor," ucap Ahok.
Mantan Bupati Belitung Timur ini khawatir jika banyak petugas PPSU yang akan mengajukan cuti selama lebaran, sebab akan banyak sampah yang tidak dibersihkan dan diangkut apabila mereka mengajukan cuti lebaran.
"Saya takut enggak ada yang ngangkut sampah segala macam ketika lebaran. Lebaran juga banyak yang datang. Mereka sudah tau kok," ungkapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Djarot Syaiful Hidayat memperbolehkan para petugas PPSU untuk libur di saat lebaran asalkan ada yang menggantikan tugas para petugas tersebut.
"Bilang saja, biar diatur (liburnya). PPSU tidak maksa (kerja), asalkan ada yang menggantikannya silahkan. Kan 1 kelurahan itu ada sekitar 70 hingga 60 orang (PPSU) per kelurahan. Tapi jangan semuanya minta gantiin, masa kita larang secara ini setahun sekali," kata Djarot.
Namun Djarot menginginkan para petugas PPSU untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, sebab mereka yang melayani masyarakat secara langsung.
"Kan jelas liburnya dari hari ini sampai tanggal 11 baru masuk. Yang tidak boleh (cuti) itu kan Satpol PP, PPSU yang di mana yang langsung melayani masyarakat. Cutinya mereka nanti habis kita masuk giliran mereka cuti. Dengan hal tersebut selama lebaran kita jamin untuk memberikan pelayanan terbaik, termasuk pemakaman," tutup Djarot.