Bereskan PKL di Kota Tua, Ahok bakal kasih kartu Jakarta One
Ahok mengaku sudah memberikan pinjaman modal untuk pedagang kaki lima.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta ingin mengatur pedagang kaki lima (PKL) di sekitar Kota Tua, Jakarta Barat. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku sudah memberikan pinjaman modal untuk pedagang kaki lima.
"Waktu itu saya kasih PKL pinjaman Rp 5 juta buat 200 PKL. Lumayan kan buat dagang, ada modal. Ternyata mau ngumpulin susahnya setengah mati, sekarang baru 1000 orang target saya padahal 100 ribu," kata pria biasa disapa Ahok ini di Jakarta, Jumat (18/12).
Pihaknya sudah mengubah gerobak PKL yang tidak layak pakai. Selain itu, pedagang juga tidak boleh menjual makanan impor.
"Sehingga lama-lama di Jakarta PKL yang jual makanan gerobaknya bersih dan sehat. Bapak Ibu jadi makmur. Cara seleksinya semua harus pakai ATM bank DKI. Untuk cari tahu Bapak Ibu bisa dipercaya atau tidak, dikasih Rp 10 ribu saja kadang nilep bagaimana mau dikasih Rp 500juta, hilang," kata dia.
"Ini bisa lebih murah daripada Bapak Ibu harus bayar ke preman untuk jual semalam. Kalau dihitung sewa 15 ribu per meter segi kalau sebulan bisa 450 ribu per meter persegi. Sewa di mal enggak sampai segitu tapi Bapak Ibu pada enggak mau karena di mal uang sewanya bayar di muka untuk berapa lama," imbuh dia.
Dirinya akan berkoordinasi dengan Pasar Jaya untuk mengatur pedagang kaki lima. Namun syaratnya tidak boleh menjual lisensi barang yang dijual. Sementara pedagang kaki lima tidak usah membayar petugas kebersihan.
"Nanti mau buat kartu Jakarta One jadi PKL pemula bisa gratis naik bus. Dengan program toko diundi ada bantuan bank. Saya yakin penjual yang jujur dan punya uang bisa dapat kesempatan. Misal si A jujur jual elektronik dengan kuasai semua pengetahuan tapi dia enggak punya toko karena enggak ada modal, tapi bisa enggak kalau sama kita buka di toko dekat rusun dan lain-lain, bisa. Kalau enggak gitu nanti-nanti jadi kuli," beber dia.