Berkali-kali Ahok sindir lemahnya kinerja Foke saat pimpin Jakarta
Dengan berani, Ahok mempertanyakan kinerja Fauzi Bowo selaku Gubernur terdahulu.
DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama, heran kenapa kota yang dipimpinnya begitu banyak masalah. Padahal setiap tahunnya, DKI Jakarta selalu mendapatkan anggaran belanja daerah yang cukup besar.
Sudah bertahun-tahun, masalah banjir, macet, dan kemiskinan masih saja terjadi. Meski setiap tahun dikeluarkan anggaran, tetap saja nyatanya tak menyelesaikan masalah.
Sebagai ibu kota, harusnya Jakarta bisa menjadi contoh untuk pembangunan di daerah lain. Tapi yang terjadi, justru Jakarta tak ubahnya seseorang menderita sakit akut yang tak mungkin diselesaikan cukup dengan satu sampai dua tahun.
Dia bingung bagaimana pemerintah lalu memandang sejumlah masalah ini sehingga tak berniat diselesaikan satu per satu. Dengan berani, Ahok bahkan sempat mempertanyakan kinerja Gubernur terdahulu Fauzi Bowo.
Berikut ini kritikan Ahok pada kinerja Foke yang dianggapnya tak membuat Jakarta lebih baik dan bebas macet serta banjir:
-
Siapa yang membiayai kehidupan Ahok ketika ia tinggal di Jakarta? Keluarga Misribu-lah yang membiayai hidup Ahok selama di Jakarta.
-
Apa yang diresmikan oleh Jokowi di Jakarta? Presiden Joko Widodo atau Jokowi meresmikan kantor tetap Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) Asia di Menara Mandiri 2, Jakarta, Jumat (10/11).
-
Bagaimana Ahok terlihat dalam fotonya saat kuliah? Tampak pada foto, Ahok tengah bergaya bersama teman-temannya saat awal masa kuliah di Trisakti.
-
Apa yang dirayakan oleh Ahok dan Puput? Ahok dan Puput merayakan ulang tahun putri mereka dengan acara yang sederhana, namun dekorasi berwarna pink berhasil menciptakan atmosfer yang penuh semangat.
-
Bagaimana Ahok memulai karier politiknya? Ia memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD DKI Jakarta setelah terpilih pada tahun 2004.
-
Siapa saja yang diarak di Jakarta? Pawai Emas Timnas Indonesia Diarak Keliling Jakarta Lautan suporter mulai dari Kemenpora hingga Bundaran Hotel Indonesia. Mereka antusias mengikuti arak-arakan pemain Timnas
Pembangunan 6 ruas tol batal karena Foke takut diprotes
DKI Jakarta sudah lama mewacanakan pembangunan enam ruas tol. Tujuannya, untuk mengurai kemacetan DKI Jakarta.
Wacana itu sempat menguat di zaman Fauzi Bowo memimpin DKI. Tapi entah kenapa, gaungnya pelaksanaan proyek itu tiba-tiba saja tenggelam sampai akhir kepemimpinan Foke.
Ahok menilai kandasnya proyek enam ruas jalan tol karena Fauzi Bowo takut diprotes warga. "Ya saya kira Pak Foke mungkin menunda bangun 6 ruas tol gara-gara diprotes orang 6 ruas tol dalam kotanya," sindir Ahok.
Dia justru heran dengan proyek jalan layang non tol (JLNT) Casablanca yang ternyata tak membawa dampak positif untuk mengurangi kemacetan. Tetap saja banyak angkutan yang memilih lewat bawah dari pada harus melintasi jalan layang tersebut.
"Sekarang kan bingung, misalnya jalur non-tol di Casablanca, atasnya kosong, bawahnya macet. Nah, seharusnya yang kosong di atas itu nyambung dengan outer ring road. Nah, kenapa enggak berani nyambung? Karena tambah macet, orang jadi maki-maki kita kan," pungkasnya.
Banyak PNS nakal karena Foke terlalu baik
Berulang kali Ahok merombak struktur pemerintah di Pemprov DKI Jakarta. Bahkan di awal tahun ini, sebanyak empat ribuan PNS dirotasi Ahok.
Tujuan rotasi ini untuk memaksimalkan kinerja PNS. Selama memimpin DKI Jakarta, Ahok melihat banyak PNS DKI terlalu dimanja dan terlena dengan jabatannya.
Itu sebabnya, mereka yang memiliki performa kinerja yang baik akan digantikan dengan yang lebih berkompeten.
"Saya tidak mau disalahkan oleh masyarakat karena kerja Anda tidak benar," ujar Ahok saat pelantikan di awal Januari lalu.
Dia mempertanyakan kenapa Foke bisa bekerja dengan anak buah yang bermalas-malasan. Dia menduga sebagai atasan, Foke memang membiarkan keadaan itu.
"Pak Foke itu terlalu baik masalahnya, tidak berani memberhentikan bawahannya yang buruk dan malas. Kalau saya tidak, bekerja buruk saya staf-kan,"â sindirnya.
Ahok laporkan penyimpangan anggaran zaman Foke
Beberapa bulan lalu, Ahok menemukan adanya mark up anggaran terkait pengadaan UPS. Dan langsung melaporkannya ke KPK.
Dalam laporannya itu, Ahok juga menyebut penggelembungan anggaran di Pemprov DKI sudah terjadi sejak dulu. Terlebih di era Gubernur Fauzi Bowo.
"Ini laporan (APBD) dari 2012 sampai 2015 tapi yang paling banyak 2014 dan 2015. Ini (laporan) dari zaman Foke (Fauzi Bowo)," kata Ahok.