BKD DKI tidak tahu ada PNS mau gelar pesta narkoba jelang Ramadan
"Nanti akan saya klarifikasi kepada Pak Djarot," kata Agus.
Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI Jakarta Agus Suradika mengaku tidak mengetahui ada pegawai negeri sipil (PNS) yang melakukan pesta narkoba jelang bulan suci Ramadan. Bahkan, dia baru mengetahuinya dari pemberitaan di media.
Untuk diketahui, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mendapatkan informasi jika sebelum Idul Fitri ada pesta penutupan yang dilakukan aparat Pemprov DKI. Informasi yang diterimanya, dalam pesta ini menggunakan narkotika.
"Saya baru denger, nanti akan saya klarifikasi kepada Pak Djarot," kata Agus kepada merdeka.com, Selasa (24/5).
Namun, dia menegaskan, jika benar ada pegawai yang menggunakan barang haram tersebut maka mereka terancam akan mendapatkan sanksi berat. Bahkan, bila benar ada pesta narkoba maka pegawai yang terlibat akan dipecat.
"Kalau pengguna narkoba hukumannya bisa berat. Tapi kalau sengaja dan melakukan pesta sudah berencana dan kejahatan bisa sampai pemberhentian," tutup Agus.
Sebelumnya diberitakan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana melakukan test urine ke seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS). Tujuannya untuk mengetahui adakah yang mengonsumsi narkotika dan barang-barang terlarang di lingkungan Pemprov DKI Jakarta.
Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, test urine yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI. Sasarannya, 100.000 PNS dan karyawan.
"Paling tidak seratus ribu kita lakukan test urine di Pemprov. Pertama itu, Dinas Kebersihan dan Petugas Harian Lepas (PHL)nya. Kemudian petugas Penangangan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Jangan-jangan PHL dan PPSU kita jadi pengedar. Matilah kita," katanya saat menerima kunjungan BNNP DKI Jakarta di Balaikota DKI Jakarta, Senin (22/5).
Dia menambahkan, test urine akan dilakukan secara dadakan. Paling lambat, satu minggu sebelum dimulainya bulan suci Ramadan.
Mantan Wali Kota Blitar ini mengungkapkan, pemilihan waktu tersebut lantaran dugaan, sebelum bulan suci Ramadan, para PNS dan karyawan Pemprov DKI melakukan pesta narkoba maupun menyetok narkoba.
"Nah ini bentar lagi Ramadan, biasanya mereka itu kesempatan. Ada yang pake dululah mumpung belum bulan suci. Nah inikan bisa ketahuan," ujarnya.
Sementara itu, Kepala BNNP DKI Jakarta, Brigadir Jenderal (Brigjen) Iwan Ibrahim mengaku siap untuk bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk melakukan test urine.
"Kita siap. Bisa kok. Kita bisa 1.000 orang sehari kita test urine," tutupnya.
Baca juga:
Gerebek bengkel bubut di Tangerang, 71 Kg sabu dalam mesin disita
Cerita narkoba di lingkungan PNS DKI
Pengadilan militer terus proses Dandim digerebek saat karaoke
Sepanjang 2016, 308 pelajar di DKI terindikasi gunakan narkoba
Selundupkan sabu, mereka dibekuk karena ngangkang hingga pendarahan
-
Siapa saja yang ditangkap dalam kasus narkoba ini? Polisi mengatakan, penangkapan ini dilakukan polisi karena adanya laporan dari masyarakat terhadap pihaknya. Polisi telah menangkap Aktor senior Epy Kusnandar (EK) atau yang akrab disapa Kang Mus dalam sinetron ‘Preman Pensiun’. Penangkapan ini dilakukan diduga terkait penyalahgunaan narkotika. Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Barat AKBP Panjiyoga mengatakan, tak hanya menangkap Kang Mus. Polisi juga menangkap satu orang lainnya yakni Yogi Gamblez (YG) yang bermain di film 'Serigala Terakhir'.
-
Di mana penangkapan kelima tersangka kasus narkoba terjadi? Dia mengatakan rute patroli di Sunggal, yakni Jalan KM 19,5 Kampung Lalang , Jalan PDAM Tirtanadi, Jalan Sunggal dan Jalan Lembah Berkah, Lingkungan 11, Medan.
-
Apa yang diuji coba oleh Pemprov DKI Jakarta? Penjelasan Pemprov DKI Uji Coba TransJakarta Rute Kalideres-Bandara Soekarno Hatta Dikawal Patwal Selama uji coba dengan menggunakan Bus Metro TransJakarta dikawal dengan petugas Patwal hingga ada penutupan sementara di beberapa persimpangan Penjabat Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono bersama jajaran Pemprov DKI Jakarta menjajal langsung TransJakarta menuju Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang dimulai dari Terminal Kalideres.
-
Bagaimana polisi menangani kasus narkoba di Makassar? Doli mengaku, menjelang tahun baru 2024 pihaknya telah melakukan pemetaan terhadap lokasi atau titik rawan peredaran narkotika di Makassar."Tentunya kita sudah mulai melaksanakan operasi dan gencar-gencar kita gelar razia di tempat-tempat yang sudah kita mapping di Makassar raya, dan di tempat hiburan juga kita gelar jelang tahun baru," terang Doli.
-
Kenapa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan keringanan PBB? Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan keringanan PBB dengan tujuan untuk: Membantu masyarakat: Terutama bagi mereka yang mengalami kesulitan ekonomi. Meningkatkan kepatuhan wajib pajak: Dengan memberikan kemudahan, diharapkan semakin banyak wajib pajak yang taat membayar pajak. Mendukung pertumbuhan ekonomi: Keringanan pajak dapat mendorong aktivitas ekonomi dan investasi.