Cekcok di Jalan, Driver Ojek Online Tewas Ditikam Pemotor di Tanah Abang
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin mengatakan bahwa polisi telah memeriksa dua saksi untuk mengungkap pembunuhan tersebut. Salah seorang saksi di antaranya kakak korban RH (23).
Pengemudi ojek online (ojol) tewas ditikam pemotor. Insiden terjadi di Jalan KH. Mas Mansyur Kelurahan Kebon Melati, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat pada Sabtu (22/10) pukul 13.30 WIB.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Komarudin mengatakan bahwa polisi telah memeriksa dua saksi untuk mengungkap pembunuhan tersebut. Salah seorang saksi di antaranya kakak korban RH (23).
-
Kenapa pelaku membunuh driver taksi online? "Saya tulang punggung keluarga, setelah bapak dipenjara tersangkut kasus pidana ganjal ATM di Yogya. Ibu juga bingung minta saya untuk biayai kuliah adik yang di Bandung," kata Baaghastian.
-
Bagaimana driver taksi online tersebut menunjukkan emosinya? Dia lantas meminta ke penumpang wanita yang telah turun dari kendaraan miliknya kala itu agar dapat bersikap sopan. "Yang sopan dong, ini mobil bukan mobil lu," ujarnya.
-
Siapa yang mengalami tindakan kasar dari driver taksi online? Sang driver enggan diberi masukan mengenai jalan yang bakal dilewati. Bahkan sang penumpang menuturkan, ada gestur hingga tindakan kasar dari sang driver saat mengemudi.
-
Di mana kejadian driver ojol mendapat orderan fiktif terjadi? Kisah tersebut belum lama ini dibagikan langsung pada akun Instagram @depok24jam. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kejadian itu bermula saat sang ojol menerima orderan atas nama Santi dengan alamat Jalan Haji Icang Cimanggis RT 04 RW 01.
-
Kenapa driver ojol tersebut mengendarai motornya dengan pelan? Isi Pesan di Helm "Terima kasih sudah naik ojek bapak saya. Maaf kalau bapak bawanya pelan ya kak.. Karena bapak sudah tua. aku takut bapak kenapa-napa kak. Motor juga sudah rusak. Terimakasih kak.." isi pesan yang ditulis tangan itu.
-
Apa yang membuat driver taksi online tersebut emosi? "Kesal saat pintu mobil ditutup keras sama customer, driver ojol ini emosi," demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @kabarnegri.
Berdasarkan keterangan diterima polisi, korban MRR (23) dengan seorang pemotor yang belum diketahui identitas memang sempat terlibat cekcok. Saat itu, warga dan kakak korban mencoba mendinginkan situasi. Namun, pelaku langsung mengeluarkan sebilah pisau dan diarahkan ke tubuh korban.
"Mungkin ada ketersinggungan dari salah satu sehingga mengarah kepada perkelahian, sudah coba dilerai namun sempat terjadi tarik-menarik dan di situlah pelaku mengeluarkan pisau sehingga menusuk korban," kata Komarudin saat dihubungi, Minggu (23/10).
Komarudin menjelaskan, korban diketahui berprofesi sebagai pengemudi ojek online. Saat kejadian itu, kakak korban sempat meminta pelaku untuk sama-sama ikut mengantar korban ke rumah sakit.
"Pelaku diminta untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya namun di tengah jalan pelaku menghilang," ujar dia.
Komarudin menambahkan, polisi telah menurunkan tim untuk memburu pelaku. Dugaan, pelakunya pengendara bukan ojek online.
"Pelaku seorang diri, sepeda motornya pun ditinggal. Saat ini tim kita masih lakukan pencarian pelaku," ujar dia.
Motor Pelaku Tertinggal
Polisi masih mengusut dugaan penikaman ojek online (Ojol) hingga meninggal dunia. Satu unit sepeda motor yang ditunggangi pelaku disita sebagai barang bukti.
Komarudin menerangkan, sepeda motor ditinggalkan usai pelaku menikam seorang pengemudi ojek online (ojol) hingga meninggal dunia.
"Pelaku sendiri, sepeda motor (pelaku) ditinggal," kata dia.
Komarudin menerangkan, polisi mencoba melacak identitas pelaku penikaman via pelat nomor kendaraan bermotor atau Tanda Nomor Kendaraan Bermotor (TNKB) kendaraan. Namun, hasilnya nihil.
Komarudin menyebut, pelaku dengan pemilik kendaraan tidak sesuai. "Data kepemilikan kendaraan tidak sesuai. Kita dalami kepemilikan yang bersangkutan," ujar dia.
Pelaku Teridentifikasi
Polisi telah mengidentifikasi pelaku penikaman MRR (23). Komarudin menerangkan, polisi telah mempelajari sejumlah rekaman CCTV yang disita sebagai barang bukti dari lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP). Adapun wajah pelaku tergambar dari beberapa tayangan CCTV.
"Iya (pelaku) sudah tergambarkan. Dari beberapa tayangan kamera yang sempat kami cari, ada kemiripan dengan orang yang saat ini kami buru. Karena dari keterangan saksi membenarkan iya itu orangnya," kata dia.
Komarudin menambahkan, polisi juga mencari kamera CCTV lain. Sejauh ini, dua saksi telah dimintai keterangan. Para saksi yang melihat kejadian langsung.
"Kakak korban yang saat itu berupaya untuk berada di TKP. Kemudian ada saksi satu lagi yang berada di lokasi saat kejadian. Kita juga masih cari cctv yang lebih jelas dari ada dua tayangan yang memang sempat menjepret ke pelaku," ujar dia.
Komarudin mengatakan, pelaku penikaman ojol dihimbau menyerahkan diri kepada polisi untuk mengakui perbuatannya. "Namun saat ini sedang kami buru," ujar dia.
Reporter: Ady Anugrahadi/Liputan6.com
(mdk/gil)