Cerita mereka yang kapok kritik Jokowi
Padahal, Jokowi bukan sosok yang alergi terhadap kritik.
Ini cerita tentang sosok yang kerap mengkritik Jokowi. Mantan gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, kini enggan mengkritik Jokowi. Rupanya dia jadi bulan-bulanan pendukung Jokowi.
Bang Yos dulu kerap mengkritik Jokowi. Terutama soal gaya blusukan yang disebut Bang Yos bukan tindakan nyata. "Keadaan rakyatnya seperti apa kan sudah tahu. Jadi tak perlu lah action-action (blusukan) seperti itu," kata Bang Yos usai menghadiri acara milad Muhammadiyah di Stadion Gelora Bung Karno Jakarta, Minggu (18/11).
Kini, Bang Yos tak mau lagi mengkritik Jokowi. "Enggak ah, sudah capek aku kritisi Jakarta," kata Bang Yos di Kantor PKPI, Jakarta, Rabu (6/2).
Bukan tanpa sebab Bang Yos enggan untuk mengomentari kebijakan-kebijakan yang diambil Jokowi. Dirinya mengaku diserang dan dimaki habis-habisan oleh fans pendukung Jokowi. "Saya diserang habis-habisan sama pendukung Jokowi," ungkap Bang Yos.
Tak cuma Bang Yos yang tak lagi mengkritik Jokowi. Ada juga Rhoma Irama.
Dulu, sebelum Pilgub DKI, Rhoma Irama gencar mengkritik Jokowi. Tapi kini, Rhoma kian sering melayangkan pujian untuk Jokowi.
"Jokowi salah satu putra terbaik bangsa tentu bisa membangun jakarta lebih baik," jelas Rhoma, Selasa (8/1).
Dia mengaku mendukung penuh program-program yang telah dilakukan oleh Jokowi, termasuk aksi blusukan yang sering kali menjadi sorotan media.
"Bagus dia bisa merasakan denyut kehidupan di bawah," imbuhnya.
Rhoma juga mendoakan agar warga Jakarta di bawah kepemimpinan Jokowi bisa lebih sejahtera. "Kita doakan agar jakarta lebih baik, saya dukung kepemimpinan jokowi," tegasnya.
Dalam kesempatan ini pula, Rhoma menjelaskan bahwa tidak ada sama sekali terjadi konflik antara dirinya dengan Jokowi. "Saya tidak pernah berseteru dengan Jokowi termasuk Ahok, jadi ini perlu diluruskan, kemarin yang terjadi pemelintiran isu," tandasnya.
Jokowi sendiri sebenarnya tidak antikritik. Kritikan itu dianggap Jokowi sebagai sebuah masukan.
Sebab, dari kritikan tersebut Jokowi mengaku dapat mengetahui persoalan selama ini. Itu juga yang disampaikan Jokowi saat menerima kritik dari Komisi V DPR.
"Bagus semua masukannya tadi. Pertemuan seperti ini tidak hanya sekali tiga kali, jangan diulang-ulang, harus kerja kongkretnya apa, hulu kerja apa, hilir apa, Dewan mengontrol. Itu baru selesai," kata Jokowi.
Jokowi juga enggan dikuntit media karena takut, blusukannya justru dikira orang pencitraan. "Sudahlah mbok saya jangan diikuti terus, nanti dikira pencitraan. Biarkan saya bebas menemui warga. Biar masyarakat yang menilai kalau ada realitas apakah itu pencitraan atau bukan," tutup Jokowi.